Apa Itu Peer to Peer (P2P)? Cara Kerja & Contohnya
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Peer to Peer (P2P)? Cara Kerja & Contohnya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Peer to Peer (P2P)? Cara Kerja & Contohnya

Apa itu P2P 1

Daftar Isi

Peer to peer (P2P) adalah istilah yang sering didengar oleh mereka yang berkecimpung di bidang teknologi dan informasi. P2P adalah tipe jaringan di mana setiap perangkat yang terhubung dalam suatu lingkungan dapat berbagi sumber daya.

 

Adapun tujuan utama dari P2P, yakni untuk memudahkan proses berbagi di sebuah lingkungan. Jika jaringan hanya terdiri dari dua komputer maka penggunaan kabel LAN atau UTP yang terhubung ke setiap kartu jaringan komputer sudah cukup.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu peer-to-peer (P2), mulai dari sejarah dan perkembangannya, cara kerjanya, contoh layanannya, hingga keuntungan dan kelemahannya, simak ulasannya berikut ini.

 

Apa itu P2P 2

 

Apa Itu Peer-to-Peer (P2P)?

 

Sekalipun istilah peer to peer sering terdengar, mungkin masih ada yang bertanya-tanya apa sebenarnya peer to peer itu dan bagaimana karakteristiknya. Pada dasarnya, peer to peer adalah jenis jaringan yang terdiri dari beberapa perangkat komputer. 

 

Jaringan ini menghubungkan perangkat-perangkat tersebut, di mana server dan klien memiliki kedudukan yang setara. Dengan begitu, komputer yang terhubung tidak punya kontrol pusat.

 

Adapun pembagian data dalam jaringan peer to peer berlangsung dengan mudah dan cepat karena tidak ada hak akses khusus atau pengendalian terpusat. Setiap komputer bertanggung jawab sepenuhnya atas keamanan perangkatnya masing-masing.

 

Bayangkan ada tiga komputer yang terhubung, yakni komputer X, Y, dan Z. Misalnya, komputer X mengambil file dari komputer Y. Dalam situasi tersebut, komputer X bertindak sebagai server, sementara komputer Y berfungsi sebagai klien.

 

Di lain waktu, komputer X dan Z berbagi file dengan komputer Y. Dalam skenario ini, komputer Y berperan sebagai server, sementara komputer X dan Z bertindak sebagai klien.

 

Dalam jaringan peer to peer, setiap pengguna memiliki kemampuan yang setara, dan tidak ada satu pun pengguna yang dapat memulai sesi komunikasi atau interaksi secara independen.

 

Biasanya, jaringan peer-to-peer dimanfaatkan dalam jaringan skala kecil yang tidak membutuhkan server khusus. Hal ini disebabkan karena semakin banyak perangkat yang terhubung, semakin berpengaruh terhadap performa masing-masing perangkat.

 

Namun, untuk jaringan skala besar, administrasi yang lebih kompleks diperlukan. Oleh karena itu, satu atau beberapa komputer server biasanya diperlukan untuk mengelola komputer-klien yang terhubung.

 

Sejarah dan Perkembangannya

 

Adapun konsep modern peer-to-peer (P2P) dipopulerkan oleh sistem berbagi file, seperti aplikasi berbagi musik Napster, yang muncul pada tahun 1999. 

 

Gerakan P2P memungkinkan jutaan pengguna internet untuk terhubung langsung, membentuk kelompok, dan berkolaborasi satu sama lain untuk berfungsi sebagai mesin pencari buatan pengguna, superkomputer virtual, dan sistem file

 

Model pengaturan jaringan ini berbeda dari model klien-server, di mana komunikasi biasanya terjadi dari dan ke server pusat. Saat ini, layanan P2P telah berkembang melampaui layanan internet semata meskipun sebagian besar dianggap berbasis internet. 

 

Layanan peer-to-peer mencakup berbagai aktivitas mulai dari jual beli sederhana hingga yang dianggap sebagai bagian dari ekonomi berbagi. 

 

Beberapa layanan P2P bahkan tidak melibatkan transaksi berbayar oleh pengguna sama sekali, tetapi menghubungkan individu untuk bekerja pada proyek bersama, berbagi informasi, atau berkomunikasi tanpa perantara langsung. 

 

Layanan P2P semacam ini dapat dioperasikan sebagai layanan nirlaba gratis atau menghasilkan pendapatan melalui iklan kepada pengguna atau dengan menjual data pengguna.

 

Ketika pihak ketiga dihilangkan dari transaksi, terdapat risiko lebih besar bahwa penyedia layanan mungkin gagal memenuhi dan layanan tidak akan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

 

Risiko lainnya adalah bahwa pembeli mungkin tidak membayar. Misal, salah satu atau kedua belah pihak mungkin dapat memanfaatkan informasi yang tidak simetris. 

 

Risiko tambahan ini merupakan biaya transaksi tambahan untuk transaksi P2P. Sering kali, layanan P2P dibuat dengan tujuan memfasilitasi transaksi ini dan mengurangi risiko bagi pembeli dan penjual. 

 

Biaya layanan mungkin ditanggung oleh pembeli, penjual, atau keduanya, atau layanan tersebut mungkin ditawarkan secara gratis dan menghasilkan pendapatan dengan cara lain.

 

Bagaimana Cara Kerjanya?

 

Terkait cara kerjanya, pada platform P2P, interaksi terjadi secara langsung antara pengguna tanpa perantara sentral. 

 

Dalam hal ini, pengguna, baik sebagai pembeli maupun penjual, dapat berkomunikasi, bertukar informasi, dan menyelesaikan transaksi secara langsung melalui platform. 

 

Mekanisme tersebut memungkinkan pengguna untuk mengatur sendiri syarat-syarat transaksi, seperti harga dan metode pengiriman, yang disepakati bersama oleh kedua belah pihak.

 

Di lain sisi, teknologi berperan penting dalam menghubungkan pembeli dan penjual di platform P2P. Melalui algoritma pencocokan, platform dapat secara otomatis menyarankan pasangan transaksi yang sesuai berdasarkan preferensi atau kebutuhan pengguna. 

 

Teknologi enkripsi dan keamanan juga digunakan untuk melindungi data dan komunikasi antara pengguna sehingga transaksi dapat berlangsung dengan aman. 

 

Contoh Layanan P2P yang Paling Umum

 

Di bawah ini adalah beberapa contoh layanan P2P yang paling umum dan penting untuk diketahui, antara lain:

 

1. Perangkat Lunak Sumber Terbuka

 

Siapa pun bisa melihat atau memodifikasi kode perangkat lunak ini. Perangkat lunak sumber terbuka berupaya menghilangkan penerbit pusat perangkat lunak dengan mengandalkan crowdsourcing untuk pengkodean, pengeditan, dan pengendalian kualitas perangkat lunak di antara penulis dan pengguna.

 

2. Berbagi File

 

Berbagi file adalah tempat di mana pengunggah dan pengunduh bertemu untuk menukar file media dan perangkat lunak. Selain jaringan peer-to-peer, layanan berbagi file juga dapat menawarkan pemindaian dan perlindungan terhadap file yang dibagikan.

 

Mereka pun bisa menawarkan kemampuan bagi pengguna untuk secara anonim melewati hak kekayaan intelektual atau sebaliknya dapat menyediakan penegakan untuk hak kekayaan intelektual.

 

3. Pasar Online

 

Pasar online terdiri dari jaringan yang memungkinkan penjual pribadi untuk menemukan pembeli yang berminat. 

 

Pasar online bisa menawarkan layanan promosi untuk penjual, penilaian pembeli dan penjual berdasarkan riwayat, pemrosesan pembayaran, dan layanan escrow.

 

4. Aset Kripto dan Blockchain

 

Blockchain adalah aspek dari teknologi aset kripto. Ini adalah jaringan di mana pengguna dapat melakukan pembayaran, memproses, dan memverifikasi pembayaran tanpa penerbit mata uang pusat atau lembaga kliring. 

 

Teknologi blockchain memungkinkan orang untuk melakukan transaksi bisnis menggunakan aset kripto dan membuat serta menegakkan kontrak pintar.

 

5. Berbagi Rumah dan Tumpangan

 

Berbagi rumah memungkinkan pemilik properti menyewakan seluruh atau sebagian dari properti mereka kepada penyewa jangka pendek. 

 

Biasanya, layanan berbagi rumah ini menyediakan pemrosesan pembayaran, jaminan kualitas, atau penilaian dan kualifikasi pemilik dan penyewa.

 

Sementara itu, berbagi tumpangan adalah platform bagi pemilik mobil untuk menawarkan layanan sopir bagi orang-orang yang mencari tumpangan taksi. Platform berbagi tumpangan menawarkan layanan yang mirip dengan layanan berbagi rumah.

 

Keuntungan dan Kelemahannya

 

Jaringan peer to peer memiliki sejumlah keunggulan yang dapat dinikmati oleh setiap penggunanya. Meski demikian, juga ada beberapa kelemahannya yang perlu diketahui. Berikut ini pembahasan selengkapnya terkait keuntungan dan kelemahan P2P.

 

1. Keuntungannya

 

Berdasarkan penjelasan dan karakteristik jaringan P2P, keuntungan utama dari jaringan ini terletak pada efektivitas dan kemudahannya dalam proses instalasi. Setiap perangkat dapat saling terhubung, bahkan hanya dengan satu kabel UTP.

 

Keuntungan lainnya dari jaringan peer to peer terletak pada fleksibilitasnya. Hal itu tampak dari kemampuan setiap komputer untuk berfungsi sebagai server maupun klien, yang bisa bergantian ketika proses berbagi sumber daya berlangsung.

 

Tidak diperlukan aplikasi atau sistem khusus untuk membangun jaringan ini, yang tentunya menjadi keuntungan dan kemudahan yang layak dipertimbangkan oleh pengguna jaringan ini.

 

Keuntungan berikutnya dari jaringan peer to peer adalah biayanya yang terjangkau dan tidak memerlukan administrator khusus untuk mengelola jaringan. 

 

Di samping itu, jika salah satu komputer mengalami masalah atau kendala maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi jaringan di komputer lainnya.

 

2. Kelemahannya

 

Adapun salah satu kelemahan utama dari layanan P2P adalah kurangnya pihak ketiga yang menilai pihak-pihak yang terlibat. Hal itu menimbulkan tingkat risiko dan asimetri informasi. 

 

Di situs berbagi file, media yang tersedia untuk diunduh mungkin rusak. Di platform berbagi rumah, bisa terjadi ketidaksesuaian antara harapan pemilik properti dan penyewa, yang dapat menyebabkan perselisihan yang sulit dimediasi tanpa adanya pihak ketiga. 

 

Sementara itu, di platform pembayaran P2P, sulit untuk mengembalikan pembayaran yang salah karena tidak ada mediator yang terlibat dalam mengawasi transaksi.

 

Popularitas dan Tren Layanan P2P

 

Layanan P2P telah menjadi sangat populer dalam dekade terakhir. Hal itu sebagian disebabkan oleh kenyamanan yang mereka tawarkan. 

 

Contohnya saja seseorang dapat mentransfer uang satu sama lain dalam hitungan detik melalui platform online, memesan tumpangan melalui ojek online dalam beberapa menit, dan memesan apartemen melalui aplikasi di seluruh dunia dengan sangat mudah. 

 

Di lain sisi, layanan peer to peer atau P2P juga dapat membawa risiko bagi salah satu atau kedua pihak lantaran adanya asimetri informasi.

 

Apa itu P2P 3

 

Masa Depan Layanan Peer-to-Peer

 

Layanan peer-to-peer (P2P) pada dasarnya berpotensi besar untuk berkembang lebih lanjut di berbagai sektor, termasuk keuangan, transportasi, properti, dan hiburan. 

 

Dengan kemajuan teknologi, seperti blockchain dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), layanan P2P dapat menjadi lebih aman, efisien, dan luas jangkauannya. 

 

Misalnya, penggunaan kontrak pintar (smart contracts) dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan dalam transaksi P2P, sementara algoritma yang lebih canggih dapat memperbaiki pencocokan antara pengguna di platform P2P.

 

Sekalipun potensinya besar, layanan P2P pun menghadapi tantangan yang signifikan. Risiko terkait keamanan, perlindungan data, dan asimetri informasi tetap menjadi perhatian utama.

 

Selain itu, regulasi yang belum matang di banyak wilayah dapat menghambat adopsi luas layanan tersebut. 

 

Namun, tantangan-tantangan ini juga membuka peluang untuk inovasi, seperti pengembangan teknologi keamanan yang lebih kuat, peningkatan mekanisme perlindungan pengguna, dan perbaikan sistem verifikasi identitas. 

 

Kesimpulan: Apakah Layanan P2P Layak Digunakan?

 

Sebagai kesimpulan, layanan peer-to-peer (P2P) menawarkan berbagai keuntungan, di antaranya kemudahan penggunaan, biaya yang relatif rendah, dan fleksibilitas tinggi. 

 

Layanan ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi langsung, berbagi sumber daya, dan berkolaborasi tanpa memerlukan perantara sentral.

 

Dengan demikian, berbagai proses, misalnya transfer uang, pemesanan tumpangan, dan berbagi file, menjadi lebih efisien dan mudah diakses dengan layanan P2P.

 

Meski begitu, layanan ini pun memiliki risiko yang perlu diperhatikan, antara lain kurangnya verifikasi pihak ketiga, potensi masalah keamanan, dan asimetri informasi yang dapat menimbulkan ketidakpastian atau sengketa. 

 

Risiko keamanan data dan kemungkinan penipuan menjadi tantangan yang mungkin dihadapi saat menggunakan layanan ini.

 

Lebih jauh, bagi mereka yang mempertimbangkan penggunaan layanan P2P, penting untuk memahami dan mengatasi risiko-risiko ini. 

 

Langkah-langkah yang dapat membantu memanfaatkan manfaat layanan P2P secara optimal sambil meminimalkan risiko yang terkait, di antaranya adalah dengan memilih platform dengan fitur keamanan yang baik dan reputasi terpercaya.

 

Di samping itu, juga penting untuk memverifikasi informasi dan identitas pengguna lain serta memahami ketentuan dan kebijakan layanan.

 

Nah, itulah tadi pembahasan menarik mengenai apa itu peer to peer (P2p) mulai dari pengertian, cara kerja, contoh berikut kekurangan maupun kelebihannya, oya kamu juga dapat membaca berbagai macam artikel menarik lainnya tentang dunia kripto dan teknologi blockchain di Akademi Crypto di INDODAX Academy.

 

FAQ

 

1. Apa itu layanan Peer-to-Peer (P2P)?

Layanan Peer-to-Peer (P2P) adalah platform yang memungkinkan dua pihak bertransaksi langsung tanpa perantara, seperti pembeli dan penjual yang terhubung langsung untuk melakukan transaksi.

2. Apa saja contoh layanan P2P yang umum?

Contoh layanan P2P meliputi perangkat lunak sumber terbuka, berbagi file, pasar online, mata uang kripto dan blockchain, serta layanan berbagi rumah dan tumpangan.

3. Apa keuntungan menggunakan layanan P2P?

Keuntungan menggunakan layanan P2P termasuk kemudahan transaksi, penghematan biaya, dan eliminasi perantara, yang bisa membuat transaksi lebih cepat dan lebih murah.

4. Apa risiko utama dari layanan P2P?

Risiko utama dari layanan P2P adalah asimetri informasi dan kurangnya pemeriksaan pihak ketiga, yang bisa menyebabkan masalah seperti media rusak atau perselisihan antara pengguna.

5. Mengapa layanan P2P menjadi populer?

Layanan P2P menjadi populer karena kemudahan dan efisiensinya, memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti pembayaran dan penyewaan, dengan cepat dan mudah tanpa perlu pihak ketiga.

Lebih Banyak dari Berita

Koin Baru dalam Blok

Orderly NetworkLearnTrade
GMXLearnTrade
MyroLearnTrade

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 13.76%
bnb BNB 0.36%
matic Matic Network 3.47%
sol Solana 5.52%
eth Ethereum 3.12%
idx IDRX 3.42%
ada Cardano 1.76%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
LOOM/IDR
Loom Netwo
1.298
90.6%
WOZX/IDR
Efforce
60
57.89%
PANDO/IDR
Pando
3
50%
ACT/IDR
Achain
5
25%
ADP/IDR
Adappter T
40
21.21%
Nama Harga 24H Chg
HIBS/IDR
Hiblocks
1
-50%
HPB/IDR
Hyperblox
66
-31.96%
ORC/IDR
Orbit Chai
67
-25.56%
SHAN/IDR
Shanum
4
-20%
LOOKS/IDR
LooksRare
523
-18.28%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Anatoly Yakovenko: Pendiri Solana & Kesuksesannya
11/09/2024
Mengenal Anatoly Yakovenko: Pendiri Solana & Kesuksesannya

Solana telah menjadi sebuah kekuatan penting dalam dunia kripto saat

11/09/2024
Alien Worlds (TLM) Kini Hadir di INDODAX!
10/09/2024
Alien Worlds (TLM) Kini Hadir di INDODAX!

Dalam perkembangan terbaru di pasar aset digital Indonesia, Alien Worlds

10/09/2024
MOBOX (MBOX) Kini Hadir di INDODAX!
10/09/2024
MOBOX (MBOX) Kini Hadir di INDODAX!

Dalam perkembangan terkini di ranah aset digital, sebuah terobosan baru

10/09/2024