Banyak trader memulai perjalanan mereka dengan mempelajari support dan resistance, konsep dasar yang membantu membaca area psikologis pasa. Seiring waktu, mereka menemukan konsep supply dan demand yang terasa mirip, tetapi sebenarnya lebih dalam. Pertanyaannya: apakah kedua konsep ini sama?
Bagaimana cara menggunakannya secara efektif dalam trading kripto? Artikel ini membahas perbedaan fundamental, contoh penggunaan di chart, hingga strategi lanjutan yang bisa kamu terapkan langsung.
Apa Itu Support dan Resistance?
Support adalah area harga di mana tekanan beli biasanya muncul dan menahan harga agar tidak turun lebih jauh. Resistance adalah area di mana tekanan jual cenderung meningkat dan menahan kenaikan harga.
Support-resistance bekerja seperti lantai dan langit-langit: lantai menahan harga dari penurunan, sedangkan langit-langit menahan harga dari kenaikan.
Konsep ini banyak digunakan oleh trader karena mudah dipahami, cocok untuk semua timeframe, dan berfungsi sebagai acuan psikologis pasar. Semakin sering level ini diuji, semakin valid level tersebut.
Apa Itu Supply dan Demand?
Supply-demand adalah konsep yang menggambarkan area institusional atau zona di mana pelaku besar melakukan pembelian atau penjualan dalam jumlah signifikan. Di zona demand, harga melonjak karena banyak yang membeli. Di zona supply, harga jatuh karena banyak yang menjual.
Berbeda dengan support-resistance yang berbentuk garis, supply-demand cenderung berbentuk zona (area). Zona ini mencerminkan ketidakseimbangan (imbalance) antara buyer dan seller yang meninggalkan jejak pada chart.
Konsep supply-demand mencakup blok harga, footprint institusional, dan area imbalance yang lebih dalam dari sekadar garis horizontal.
Perbedaan Support-Resistance dan Supply-Demand
Walaupun sering dianggap sama, keduanya punya karakter berbeda:
- Bentuk Area
Support-resistance biasanya berupa garis mendatar; supply-demand berupa zona yang memiliki batas atas dan bawah. - Acuan Psikologis vs Aksi Institusional
Support-resistance sering berhubungan dengan psikologi market retail. Supply-demand lebih mengarah pada area entry besar institusi atau “smart money”. - Reaksi Harga
Support-resistance memberikan pantulan yang bisa terjadi berulang. Supply-demand biasanya menghasilkan pergerakan kuat dari satu zona karena efek imbalance. - Akurasi Entry
Zona supply-demand sering digunakan untuk entry presisi, sedangkan support-resistance cocok sebagai konfirmasi struktur. - Timeframe Sensitif
Support-resistance bekerja di semua timeframe, tapi supply-demand biasanya digunakan pada timeframe sedikit lebih tinggi untuk mengidentifikasi zona valid.
Contoh Penggunaan pada Chart
Misalkan grafik BTC to IDR menunjukkan harga bergerak turun lalu memantul di area Rp900 juta berulang kali. Area tersebut dapat dianggap sebagai support.
Namun, ketika diamati lebih dalam, ternyata ada candle bullish besar yang sebelumnya muncul dari rentang Rp890–900 juta. Ini menjadi zona demand, bukan hanya support.
Perbedaannya terlihat ketika harga kembali ke area itu. Jika zona demand masih kuat, harga biasanya memantul cepat dengan volume meningkat. Jika hanya support biasa, pantulannya bisa terjadi tetapi biasanya tidak sekuat demand zone.
Sebaliknya, zona supply bisa ditemukan pada area di mana harga terus turun dengan candle bearish besar setelah konsolidasi singkat. Zona ini memberi sinyal area jual institusi.
Dengan memahami dua pendekatan ini, kamu dapat menganalisis chart dengan lebih dalam daripada hanya melihat garis level.
Strategi Trading Menggunakan Support-Resistance
Jika kamu ingin memulai dari konsep yang mudah, strategi berikut bisa diterapkan:
- Buy Saat Rebound dari Support
Tunggu harga menyentuh support lalu memantul dengan candle bullish kuat. - Sell Saat Harga Menolak Resistance
Gunakan resistance sebagai patokan area jual ketika candle menunjukkan tanda penolakan. - Gunakan Breakout-Confirmation
Jika harga berhasil menembus resistance, tunggu retest untuk memastikan area tersebut berubah menjadi support. - Pasangkan dengan Indikator Volume
Volume tinggi memperkuat validitas pantulan.
Strategi ini cocok untuk market yang sedang sideways atau memiliki struktur jelas.
Strategi Trading Menggunakan Supply-Demand
Trader profesional lebih banyak menggunakan supply-demand karena tingkat presisinya lebih tinggi. Berikut strategi yang bisa kamu terapkan:
- Tandai Zona Imbalance
Cari area candle besar yang muncul setelah konsolidasi singkat. Itu adalah zona demand (jika candle bullish) atau supply (jika candle bearish). - Entry dengan Limit Order di Zona Tepat
Ini memberi kamu harga terbaik sesuai jejak order institusi. - Gunakan Timeframe Lebih Tinggi untuk Identifikasi Zona
Biasanya H4 atau Daily lebih akurat. - Gunakan Confirmation Entry
Meski zona sudah ditemukan, tunggu konfirmasi seperti wick rejection atau candle reversal. - Pasangkan dengan Market Structure
Zona demand lebih kuat jika berada di market uptrend. Zona supply bekerja lebih optimal pada downtrend.
Strategi ini lebih advance, tetapi sangat efektif jika dipahami dengan baik.
Strategi Kombinasi Support-Resistance + Supply-Demand
Pendekatan paling kuat bukan hanya memilih satu, tetapi menggabungkan keduanya. Ini yang biasa dipakai para trader berpengalaman:
- Cari Zona Supply-Demand di Timeframe Besar
Gunakan untuk menentukan arah besar pergerakan harga. - Gunakan Support-Resistance di Timeframe Kecil sebagai Entry Trigger
Misalnya, harga turun ke zona demand (daily), lalu di H1 muncul pola higher low di area support. - Gunakan Breaker Block sebagai Konfirmasi
Jika resistance kecil ditembus saat harga masuk demand, potensi reversal semakin kuat. - Stop Loss di Bawah Zona Demand atau Atas Zona Supply
SL jadi lebih terukur dan aman. - Target Mengikuti Struktur Market
Ambil take profit pada resistance besar atau supply zone berikutnya.
Dengan kombinasi ini, kamu bisa menentukan peluang entry lebih presisi dan menghindari jebakan breakout palsu.
Kesimpulan
Support-resistance dan supply-demand bukanlah dua hal yang saling menggantikan. Keduanya bisa bekerja bersama untuk membantumu menemukan area entry yang akurat, struktur yang jelas, dan peluang profit yang lebih besar. Support-resistance memberi fondasi membaca psikologi pasar, sedangkan supply-demand membuka wawasan tentang area institusional yang mendorong pergerakan harga besar.
Saat digabungkan, kedua metode ini membentuk sistem analisis teknikal yang kuat dan fleksibel, cocok untuk trader pemula hingga advance. Kuncinya ada pada latihan, disiplin, dan kemampuan membaca konteks dari setiap pergerakan harga.
Itulah informasi menarik tentang Perbedaan Support-Resistance dan Supply-Demand di Trading yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.
Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.
Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa support dan resistance itu sama dengan supply dan demand?
Tidak sama. Support-resistance adalah garis psikologis, supply-demand adalah zona institusional. - Mana yang lebih akurat untuk entry?
Supply-demand biasanya lebih presisi, tetapi support-resistance lebih mudah digunakan. - Apakah supply-demand bisa dipakai di semua timeframe?
Bisa, tetapi lebih baik identifikasi di timeframe tinggi untuk akurasi. - Apakah support-resistance bisa dipakai untuk trading harian?
Ya, banyak day trader mengandalkan level intraday. - Mana yang sebaiknya dipelajari dulu untuk pemula?
Mulai dari support-resistance karena lebih sederhana.
Author: EH






Polkadot 9.04%
BNB 0.45%
Solana 4.76%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.75%
Polygon Ecosystem Token 2.16%
Tron 2.85%
Pasar


