Aset kripto yang dipakai untuk membayar sebuah barang atau jasa di jaringan tertentu dinamakan token utilitas. Biasanya contoh token ini seperti Ethereum, Vechain, Augur, EOS, TRON, Cardano, Tezos, dan Stellar.
Dalam token utilitas juga terdapat Initial Coin Offerings (ICOs), sebuah penawaran koin perdana. Hal ini serupa dengan penawaran saham perdana di industri saham.
Aset kripto disini juga bertugas untuk menggalang dana agar dapat mensubsidi biaya dan pengembangan blockchain.
Apa Itu Token Utilitas?
Token utilitas merupakan sebuah aset kripto yang dipakai sebagai alat pembayaran barang ataupun jasa oleh teknologi blockchain. Biasanya token ini diciptakan pada jaringan blockchain dan asli berasal dari platform tempat mereka digunakan.
Satu hal yang perlu diingat, token ini adalah aset kripto, sehingga tidak dianggap sebagai instrumen keuangan di Indonesia. Hal ini artinya token utilitas tidak diatur dalam peraturan yang sama dengan sekuritas.
Biasanya token utilitas ini diluncurkan pada saat ICO, IDO, dan IEO, saat para investor dapat melakukan pembelian menggunakan aset kripto atau fiat.
Token ini juga dipakai sebagai uang tambahan kepada para pengguna untuk berpartisipasi dan memberi power pada network.
Sebagai contoh, terdapat sebuah platform yang mewajibkan user-nya untuk memiliki sejumlah token sebagai syarat dalam berpartisipasi atau mengakses sebuah fitur.
Token utilitas juga terbatas pada ekosistem yang dirancang sesuai dengan tokennya, namun tidak digunakan sebagai kendaraan berinvestasi.
Misalnya, sebuah perusahaan dapat memiliki token utilitasnya sendiri yang berguna untuk membayar tumpangan di jaringan perusahaan itu.
Token ini juga diawasi oleh SEC. Biasanya SEC menggunakan “Test Howey” untuk menentukan token tersebut diklasifikasikan sebagai jenis token apa.
Fungsi-Fungsi Utama Token Utilitas
Token utilitas memiliki beberapa manfaat dalam jaringan blockchain dan para penggunanya. Token ini juga memiliki peran yang penting dalam membangun ekosistem kripto yang berkelanjutan dan memiliki daya saing.
Melalui manfaat dan fungsi-fungsi yang diberikan oleh token utilitas, dapat membantu mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam industri ini. Berikut fungsi-fungsi utama token utilitas yaitu:
Dapat membuat para pengguna terlibat aktif dalam sebuah platform
Menggunakan token utilitas dapat membuat para pengguna lebih terlibat dan memiliki motivasi aktif dalam sebuah platform ataupun ekosistem. Para pengguna juga memperoleh manfaat dari kegiatan seperti memperoleh hadiah hingga akses eksklusif ataupun keuntungan yang lainnya. Hal ini juga dapat membangun komunitas yang kuat dan berkembang.
Dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam bertransaksi
Token utilitas dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam bertransaksi dan proses bisnis. Token ini juga mengizinkan transfer nilai langsung antara pihak-pihak terkait tanpa melibatkan pihak ketiga, sehingga dapat memproses dan mengurangi biaya transaksi.
Dapat membangun dan mengembangkan komunitas
Token utilitas juga menghubungkan para pengguna yang memiliki kepentingan yang sama. Tak hanya itu, token ini juga memfasilitasi interaksi antar pengguna dalam ekosistem. Dengan adanya pertukaran informasi dan pengalaman ini, para pengguna dapat membangun sebuah komunitas yang saling mendukung dan tumbuh bersama.
Mempermudah para pengguna dalam menggunakan aset digital
Dengan menggunakan token utilitas juga dapat mempermudah para penggunanya dalam menggunakan aset digital. Hal ini karena token utilitas dapat berintegrasi dengan platform dan aplikasi lain dalam ekosistem blockchain.
Keuntungan dan Kekurangan Token Utilitas
-
Keuntungan Token Utilitas
Selain menjadi token yang bermanfaat bagi para penggunanya, terdapat keuntungan lainnya dalam menggunakan token utilitas ini, seperti:
- Token utilitas dapat digunakan dengan Bitcoin ataupun uang tunai, seperti memberikan upah dalam suatu aktivitas.
- Para pengguna yang baru menggunakan token utilitas dapat memperoleh tarif yang lebih murah dalam mengakses sebuah platform ataupun layanan.
- Token utilitas dapat menjadi semakin berharga jika semakin banyak jaringan yang digunakan.
- Token utilitas juga memberikan hak kepada para penggunanya dalam memilih perbaikan proposal yang akan datang di dApp.
- Token utilitas juga dapat digunakan untuk membeli sebuah barang dalam game berbasis blockchain.
-
Kekurangan Token Utilitas
Meskipun banyak keuntungan dan manfaat bagi para pengguna, token utilitas juga memiliki beberapa kekurangan yaitu:
- Token utilitas memiliki nilai yang cukup fluktuasi karena nilainya didasarkan pada penawaran dan permintaan.
- Mudahnya proses untuk menerbitkan token utilitas, memunculkan beberapa masalah terkait jaminan kualitas, seperti banyaknya penipuan yang memproduksi banyak token dan pembayarannya sudah diterima, namun produknya tidak pernah dikirimkan.
Contoh-Contoh Token Utilitas Terkenal
-
0x (ZRX)
0x (ZRX) adalah protokol sumber terbuka yang mengizinkan pertukaran token dan aset berbasis ETH secara peer-to-peer untuk menyediakan media pertukaran yang terdesentralisasi dan tidak memerlukan kepercayaan manusia bagi token yang kompatibel dengan ERC-20.
-
Augur (REP)
Augur merupakan sebuah predict market platform terdesentralisasi yang mengizinkan para pengguna membuat prediksi dan bertaruh pada hasil peristiwa dunia nyata. Token ini juga dapat digunakan sebagai upah bagi pembuat market.
-
Golem (GNT)
Golem merupakan super komputer yang terdesentralisasi yang memungkinkan para pengguna untuk menyewakan daya komputer kepada orang yang membutuhkan. Token ini juga dapat dimanfaatkan untuk membayar layanan dan sumber daya di platform.
-
Basic Attention Token (BAT)
Basic Attention Token (BAT) merupakan token yang memonetisasi perhatian pengguna di peramban Brave yang berbasis Ethereum. Para pengguna juga menjadikan token BAT sebagai hadiah jika melihat iklan di peramban Brave.
Perbandingan dengan Token Sekuritas
Walaupun sama-sama memiliki cara kerja yang sama, namun token utilitas dan token sekuritas memiliki perbedaan. Biasanya token sekuritas digunakan dalam proses crowdfunding proyek aset kripto baru.
Token sekuritas juga diatur di bawah perserikatan tertentu seperti US Security dan Exchange Commision (SEC). Tak hanya itu, token sekuritas juga dapat mewakili saham dalam sebuah proyek dan berbagai keuntungan seperti profit sharing, dividen, bunga, atau capital gain.
Kesimpulan
Token utilitas merupakan salah satu pemain inti dalam ekosistem blockchain. Token ini didefinisikan sebagai aset kripto yang dipakai sebagai alat pembayaran barang ataupun jasa oleh teknologi blockchain.
Token ini dapat dimanfaatkan untuk membangun komunitas, meningkatkan efisiensi dan transparansi, hingga mempermudah para penggunanya dalam menggunakan aset digital.
Dalam berinvestasi di dunia kripto seperti jual beli bitcoin maupun aset kripto lainnya, penting bagi para investor untuk memahami perbedaan antara token utilitas dan token sekuritas.
Token utilitas digunakan sebagai alat pembayaran untuk barang atau jasa dalam ekosistem blockchain, token sekuritas memiliki ciri-ciri yang lebih mirip dengan sekuritas konvensional, seringkali menawarkan hak kepemilikan atau pembagian keuntungan.
Penting untuk memahami perbedaan ini karena hasil yang akan diciptakan berbeda. Tak hanya itu, peraturan yang digunakan, resiko, dan keuntungannya juga berbeda.