Apa Itu Self-Custody? Apa Bisa Simpan Crypto Secara Aman?
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Self-Custody? Apa Bisa Simpan Crypto secara Aman?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Self-Custody? Apa Bisa Simpan Crypto secara Aman?

Self Custody 1

Daftar Isi

Di dalam komunitas crypto, ada pernyataan yang sering terdengar tentang penyimpanan aset crypto, yaitu “Not your keys, not your crypto”. Artinya, jika kamu tidak memiliki kendali atas kunci asetmu maka aset itu sebetulnya bukan milikmu sepenuhnya. 

 

Konsep tersebut selaras dengan prinsip desentralisasi dalam dunia crypto. Dalam hal ini, pengguna memegang kendali penuh atas aset mereka. Penyimpanan aset crypto secara mandiri sering disebut sebagai self-custody.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu self-custody, mulai dari pengertian, cara kerjanya, perbedaannya dengan non-custodial wallet, hingga jenis-jenisnya, simak ulasannya berikut ini.

 

Self Custody 2

 

Apa Itu Self-Custody dalam Crypto?

 

Insiden FTX pada awal November 2022 menjadi pengingat akan pentingnya cara kita mengelola penyimpanan aset crypto. Peristiwa ini kembali memicu perdebatan mengenai penyimpanan aset di bursa pertukaran (custodial wallet) atau dengan self-custody

 

Dalam dompet custodial, platform seperti FTX bertanggung jawab untuk menyimpan serta menjaga keamanan aset crypto pengguna. 

 

Meskipun bursa tidak dapat menggunakan aset tersebut tanpa persetujuan, banyak orang lebih memilih untuk mengendalikan aset crypto mereka sepenuhnya.

 

Self-custody, atau non-custodial, merupakan metode di mana kamu mengelola aset kripto sendiri dalam dompet yang sepenuhnya berada di bawah kendalimu tanpa campur tangan pihak ketiga.

 

Ini dapat dianalogikan dengan menyimpan uang tunai di dompet pribadi alih-alih di bank. Tujuan self-custody adalah memastikan bahwa aset crypto berada sepenuhnya di bawah kendali pemiliknya, tanpa ada intervensi dari pihak lain. 

 

Prinsip ini juga selaras dengan esensi desentralisasi dalam dunia crypto, yang meniadakan kebutuhan akan otoritas atau perusahaan pihak ketiga.

 

Ada banyak pilihan dompet non-custodial yang bisa dipilih, baik yang berbasis daring (online) maupun luring (offline). 

 

Setiap jenis dompet memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Namun, keduanya memberikan pengguna kontrol penuh atas aset crypto yang dimiliki.

 

Cara Kerja Self-Custody: Mengontrol Sepenuhnya Aset Crypto Milikmu

 

Adapun pada sistem self-custody, kamu akan membuat kata sandi (password) serta menerima kunci pribadi yang sering disebut recovery phrase atau seed phrase

 

Kunci pribadi menjadi elemen yang paling penting dalam self-custody. Pasalnya, hanya melalui kunci ini kamu (atau pihak lain) dapat mengakses aset yang tersimpan. 

 

Biasanya, seed phrase ini terdiri dari 12, 18, atau 24 kata acak yang tersusun dalam urutan tertentu. Untuk mengakses dompetmu, kamu harus memasukkan seed phrase sesuai dengan urutan kata tersebut. Jika tidak maka akses akan ditolak.

 

Selain kunci pribadi atau private key, dompet crypto juga memiliki public key, yaitu alamat publik yang digunakan untuk menerima dan mengirim aset crypto serta berinteraksi dengan aplikasi terdesentralisasi. 

 

Alamat publik ini dapat dilihat pada situs seperti Etherscan dan BscScan saat memeriksa transaksi. lantas, mengapa alamat dompet disebut public key

 

Hal itu karena fungsinya juga sebagai kunci yang harus “dibuka” dengan persetujuan perintah “sign” setiap kali kamu terhubung dengan platform baru. Ini juga berfungsi sebagai lapisan keamanan tambahan untuk mencegah spoofing.

 

Perbedaan Custody dan Non-Custodial Wallet

 

Perlu diketahui bahwa perbedaan utama antara custody dan non-custodial terletak pada lokasi penyimpanan asetmu. 

 

Dalam model custody, kamu mempercayakan aset crypto kepada bursa pertukaran terpusat (CEX), dan mereka bertanggung jawab menyimpannya sampai kamu memutuskan untuk menjual atau mentransfernya. 

 

Di lain sisi, sistem non-custodial mengharuskan kamu menyimpan aset crypto di dompet pribadi, yang sepenuhnya berada di bawah kendalimu.

 

Menggunakan dompet custodial pada bursa pertukaran juga mempermudah proses jual beli dan pengiriman aset crypto karena platform CEX memang dirancang untuk memfasilitasi transaksi ini. 

 

Sebaliknya, dompet non-custodial biasanya sedikit lebih kompleks. Kamu perlu memahami biaya gas, cara melakukan transaksi, dan cara berinteraksi dengan DEX yang berbeda. Meskipun lebih rumit, non-custodial memberi kamu kendali penuh atas asetmu.

 

Selain itu, dompet custodial pada CEX tidak mengharuskan kamu memisahkan berbagai jenis aset karena satu dompet di platform tersebut bisa menyimpan berbagai macam aset crypto

 

Sebaliknya, dompet non-custodial sering kali terbatas pada blockchain tertentu. Contohnya, MetaMask hanya mendukung token berbasis Ethereum seperti ERC20, sementara dompet perangkat keras seperti Ledger Nano X mampu mendukung berbagai blockchain.

 

Jenis-jenis Dompet Self-Custody: Memilih Dompet yang Sesuai untuk Kebutuhanmu

 

Berikut ini adalah jenis-jenis dompet self-custody yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhanmu, antara lain:

 

Dompet Digital (Hot Wallet)

 

Dompet digital crypto adalah jenis dompet self-custody yang terhubung ke internet, sering disebut sebagai hot wallet karena konektivitasnya. Ada dua bentuk utama dompet digital, yakni aplikasi seluler dan ekstensi browser.

 

Keunggulan utama dari dompet crypto digital ini adalah ringan, gratis, dan dapat diakses dari mana saja. 

 

Dompet digital mempermudah siapa saja untuk menggunakan self-custody, hanya membutuhkan koneksi internet dan browser, di antaranya Chrome, Microsoft Edge, atau Safari.

 

Namun, kelemahan atau risiko utama dompet digital adalah dari segi keamanan. Dompet ini sangat rentan terhadap ancaman seperti phishing, penipuan berkedok giveaway, dan spoofing

 

Biasanya, jenis penipuan tersebut akan berupaya untuk mencuri private key milikmu atau membuatmu berinteraksi dengan platform palsu untuk menguras aset dalam dompetmu.

 

Beberapa contoh dompet digital populer adalah MetaMask, XDeFi, Trust Wallet, Wallet Connect, Atomic Wallet, Exodus Wallet, Argent, Phantom Wallet, dan Keplr.

 

Dompet Fisik (Cold Wallet)

 

Dompet fisik atau hardware wallet adalah perangkat khusus yang digunakan untuk menyimpan aset crypto secara offline, dikenal juga sebagai cold wallet karena tidak terhubung ke internet. 

 

Hardware wallet menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dan hanya dapat diakses setelah terhubung melalui USB, menjadikannya salah satu metode penyimpanan crypto paling aman. 

 

Namun, harga perangkat ini cukup mahal (sekitar Rp1.000.000 Rp3.000.000) dan aset crypto tetap bisa hilang jika perangkat tersebut hilang.

 

Teknologi dompet fisik juga semakin maju sebab beberapa hardware wallet kini memungkinkan pembelian dan penjualan crypto langsung melalui perangkat. 

 

Selain itu, kebanyakan hardware wallet mendukung multichain, yang memungkinkan penyimpanan berbagai aset crypto dari berbagai jaringan blockchain. Beberapa contoh dompet fisik yang populer, yakni Trezor, Ledger, Ellipal, dan Safepal.

 

Self Custody 3

 

Langkah-langkah Memastikan Keamanan Aset Crypto Milikmu dalam Self-Custody

 

Di bawah ini adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan keamanan aset crypto dalam self-custody yang perlu diketahui, di antaranya:

 

1. Jangan Simpan Private Key secara Daring

 

Prinsip utama dalam penggunaan dompet digital non-custodial adalah untuk tidak menyimpan private key di tempat yang terhubung ke internet. Hal ini sangat penting, terutama untuk dompet digital seperti MetaMask. 

 

Sebaiknya, private key dicatat secara manual di kertas atau disimpan di tempat yang hanya dapat diakses olehmu. Ini bertujuan untuk menghindari risiko kehilangan private key akibat peretasan perangkat melalui internet. 

 

Aplikasi seperti browser dan media sosial bisa menjadi titik lemah yang mudah dimanfaatkan oleh peretas yang ingin mencuri private key dari pengguna crypto.

 

2. Sebarkan Aset Crypto dalam Beberapa Tempat Penyimpanan

 

Langkah keamanan lainnya adalah dengan membagi aset crypto ke beberapa dompet berbeda. Kamu dapat menyebar aset di berbagai dompet yang telah disebutkan sebelumnya. 

 

Ini adalah praktik atau cara dasar untuk mengurangi risiko kehilangan seluruh aset jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya, 50% aset disimpan di dompet fisik, 25% di MetaMask yang sering kamu gunakan, dan 25% lagi di bursa pertukaran. 

 

Dengan cara tersebut, risiko kehilangan seluruh aset akibat peretasan atau kejadian tak terduga bisa diminimalkan.

 

3. Pahami Modus-modus Penipuan Crypto

 

Terakhir, penting untuk memahami berbagai modus penipuan yang umum terjadi di dunia crypto. Banyak dari modus ini secara khusus menargetkan pengguna dompet non-custodial digital. 

 

Beberapa bentuk penipuan yang umum adalah spoofing, airdrop palsu, dan phishing. Meskipun metodenya berbeda-beda, tujuan ketiga modus ini sama, yakni membuatmu terhubung dengan situs palsu yang bertujuan untuk menguras aset crypto

 

Biasanya, kamu akan diminta untuk berinteraksi dengan smart contract, menghubungkan dompet digital ke situs tertentu, atau mengikuti tautan yang telah dimodifikasi.

 

Karena itu, selalu pastikan situs yang kamu kunjungi merupakan situs resmi. Kemudian, hindari tawaran yang terlalu bagus untuk dipercaya dan lakukan verifikasi secara mandiri.

 

Kesimpulan

 

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap mengenai Self-Custody, mulai dari pengertian, cara kerja, perbedaan hingga langkah-langkah untuk memastikan keamanannya yang dapat kamu baca di Akademi crypto di INDODAX Academy.

 

Sebagai kesimpulan, self-custody memberikan manfaat utama berupa kendali penuh atas aset crypto, memungkinkan pengguna untuk menjaga keamanan dan privasi secara mandiri tanpa ketergantungan pada pihak ketiga. 

 

Namun, dengan kendali tersebut, tanggung jawab besar juga berada di tangan pengguna, termasuk dalam mengelola private key dan memilih metode penyimpanan yang aman.

 

Maka dari itu, penting bagi setiap pengguna untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang cara kerja dompet non-custodial serta tetap waspada terhadap berbagai ancaman keamanan seperti phishing dan penipuan. 

 

Pada akhirnya, kewaspadaan dan kesadaran terhadap risiko menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan aset crypto.

 

Yuk Investasi Aset Crypto Mudah, Aman dan Untung di INDODAX

 

Nah, sekarang kamu sudah memahami apa itu self-custody, mulai dari pengertian, cara kerjanya, perbedaannya dengan non-custodial wallet, hingga jenis-jenisnya.

 

Selanjutnya, apabila kamu tertarik untuk melakukan investasi kripto secara mudah, aman, dan untung, di antaranya membeli bitcoin maupun beli ethereum dan juga aset kripto lainnya, maka kamu bisa membelinya di INDODAX Market.

 

Di samping itu, untuk memudahkan dalam trading crypto secara aman dan mudah, kamu bisa men-download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX, baik lewat Google Play Store maupun melalui App Store, sekarang juga!

 

Penting diingat kembali, INDODAX merupakan platform perdagangan aset kripto ternama dan terpercaya di Indonesia hingga saat ini.

 

Dengan dukungan lebih dari 6.000.000 member, INDODAX adalah pelopor jual beli aset kripto di Indonesia yang menyediakan beragam jenis aset kripto, di antaranya Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dan juga aset kripto lainnya.

 

Sebagai platform perdagangan aset kripto terbaik di Indonesia, INDODAX selalu berkomitmen untuk memberikan akses yang luas dan mudah untuk masuk ke pasar aset kripto bagi para trader dan investor.

 

Lebih jauh, sebagai disclaimer, penting diingat juga bahwa investasi aset kripto sama seperti jenis investasi lainnya sebab tidak terlepas dari risiko.

 

Adapun risikonya mencakup fluktuasi pada nilai aset kripto yang fluktuatif dan tingkat volatilitas pada aset kripto yang tinggi.

 

Karena itu, sebaiknya kamu selaku trader dan investor selalu melakukan riset mendalam terlebih dahulu sebelum berinvestasi pada aset kripto.

 

Jadi, mari mulai berinvestasi pada aset kripto hanya di platform jual beli aset kripto terbaik di INDODAX sekarang juga!

 

FAQ

 

1. Apa itu self-custody dalam crypto?

Self-custody adalah cara menyimpan aset crypto secara mandiri dalam dompet pribadi yang tidak dikelola oleh pihak ketiga, seperti bursa pertukaran. Kamu memiliki kontrol penuh atas asetmu.

2. Apa perbedaan antara custody dan self-custody?

Custody melibatkan penyimpanan aset crypto oleh pihak ketiga seperti bursa pertukaran, sedangkan self-custody memungkinkan kamu menyimpan aset sendiri, memberi kontrol penuh, tetapi juga tanggung jawab penuh atas keamanan aset.

3. Bagaimana cara kerja self-custody?

Dalam self-custody, kamu mengelola aset dengan private key atau seed phrase, serangkaian kata acak yang menjadi satu-satunya akses ke aset crypto. Kehilangan seed phrase berarti kehilangan akses asetmu.

4. Apakah self-custody aman?

Self-custody aman selama kamu menjaga private key dengan baik dan menghindari interaksi dengan situs atau aplikasi yang mencurigakan. Namun, risikonya sepenuhnya ada di tangan pengguna.

5. Apa saja jenis dompet yang digunakan untuk self-custody?

Ada dua jenis dompet self-custody: dompet digital (hot wallet) yang terhubung ke internet dan dompet fisik (cold wallet) yang tidak terhubung internet, seperti Ledger dan Trezor. Dompet fisik umumnya lebih aman.

Lebih Banyak dari Berita

Koin Baru dalam Blok

Orderly NetworkLearnTrade
GMXLearnTrade
MyroLearnTrade

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 13.79%
bnb BNB 0.37%
sol Solana 5.56%
eth Ethereum 3.12%
idx IDRX 3.42%
ada Cardano 1.76%
pol Polygon Ecosystem Token 3.5%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
XGD/IDR
XGold
7.900K
47.66%
ALTLAYER/IDR
Altlayer
1.708
47.37%
KNC/IDR
Kyber Netw
8.097
33.53%
POPCAT/IDR
Popcat
14.199
33.17%
ZETA/IDR
ZetaChain
10.500
27.68%
Nama Harga 24H Chg
ASIXV2/IDR
ASIX Token
1
-50%
COAL/IDR
Coalculus
3
-25%
LET/IDR
LinkEye
4
-20%
AUCTION/IDR
Bounce Tok
200.171
-16.77%
ADP/IDR
Adappter T
35
-14.63%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Cara Membuat Blockchain Langkah demi Langkah, Lengkap!
19/09/2024
Cara Membuat Blockchain Langkah demi Langkah, Lengkap!

Sejak akhir tahun 2000-an, ekosistem blockchain telah mengalami perkembangan yang

19/09/2024
Apa Itu Tether (USDT)? Stablecoin Andalan Crypto
18/09/2024
Apa Itu Tether (USDT)? Stablecoin Andalan Crypto

Di dalam dunia kripto, USDT atau Tether adalah bagian dari

18/09/2024
Mengenal Raj Gokal: Siapa Dia & Perannya di Solana?
18/09/2024
Mengenal Raj Gokal: Siapa Dia & Perannya di Solana?

Raj Gokal adalah salah satu pendiri blockchain Solana (SOL). Ia

18/09/2024