TTM Squeeze: Indikator Sederhana, Cuan Maksimal
icon search
icon search

Top Performers

TTM Squeeze: Indikator Sederhana, Cuan Maksimal

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

TTM Squeeze: Indikator Sederhana, Cuan Maksimal

ttm-squeeze-breakout-kripto

Daftar Isi

Tanda-Tanda Breakout Tapi Kamu Selalu Telat Masuk?

Kamu pasti tahu kalau sebagian besar waktu, harga kripto hanya bergerak dalam range kecil, datar, dan ngebosenin. Tapi justru di fase inilah, banyak trader berpengalaman sudah pasang strategi, siap masuk begitu sinyal kuat muncul. Dan saat itu terjadi harga bisa langsung meledak tanpa banyak peringatan.

Indikator yang sering mereka pakai bukan sekadar Moving Average atau RSI biasa. Mereka mengandalkan satu alat teknikal bernama TTM Squeeze. Indikator ini mampu mendeteksi fase tekanan harga yang siap dilepas semacam sinyal awal bahwa pasar akan segera berubah dari diam menjadi brutal.

Yang bikin TTM Squeeze menarik, indikator ini bukan cuma bicara arah, tapi juga membaca tekanan dan momentum dalam satu paket visual yang jelas. Kalau kamu tahu kapan squeeze aktif, dan bisa membaca histogram dengan benar, kamu bakal punya keunggulan yang trader lain nggak punya: masuk lebih awal sebelum pergerakan besar dimulai.

Di artikel ini, kamu bakal belajar kenapa TTM Squeeze jadi favorit di kalangan swing trader, bagaimana cara kerjanya, hingga strategi entry dan exit yang bisa kamu terapkan langsung di market kripto.

 

Apa Itu TTM Squeeze dan Kenapa Banyak Trader Pakai?

 

TTM Squeeze adalah indikator teknikal yang menggabungkan konsep dari Bollinger Bands dan Keltner Channels untuk mendeteksi fase kompresi harga sebelum breakout terjadi. Indikator ini dikembangkan oleh John Carter dari Simpler Trading dan kini telah menjadi salah satu tools favorit para trader profesional di seluruh dunia.

Konsep dasar TTM Squeeze sangat sederhana: ketika pasar mengalami volatilitas rendah, harga cenderung bergerak dalam range yang sempit. Kondisi ini seperti pegas yang sedang ditekan—semakin lama ditekan, semakin kuat dorongan yang akan dihasilkan ketika dilepaskan. TTM Squeeze akan memberikan sinyal visual ketika “pegas” ini mulai dilepaskan, sehingga kamu bisa mengantisipasi pergerakan harga yang akan datang.

Yang membuat TTM Squeeze begitu populer adalah kemampuannya mendeteksi periode akumulasi atau distribusi sebelum harga bergerak signifikan fase penting yang sering terjadi sebelum breakout besar dimulai. Banyak trader menggunakan indikator ini karena dapat membantu mereka mengidentifikasi timing yang tepat untuk masuk ke pasar, baik untuk posisi long maupun short.

Selain itu, TTM Squeeze juga memberikan informasi tentang kekuatan momentum yang sedang terbentuk, sehingga trader dapat memperkirakan seberapa jauh harga kemungkinan akan bergerak. Kombinasi informasi timing dan momentum inilah yang membuat TTM Squeeze menjadi tool yang sangat valuable dalam arsenal trading kamu.

 

Cara Kerja TTM Squeeze dalam Membaca Volatilitas Pasar

Memahami cara kerja TTM Squeeze adalah kunci utama untuk dapat memanfaatkannya secara optimal dalam strategi trading kamu. Indikator ini bekerja berdasarkan konsep kompresi dan ekspansi volatilitas yang terjadi secara alami di pasar finansial.

 

TTM Squeeze mengukur kompresi harga dengan cara membandingkan posisi Bollinger Bands dengan Keltner Channels. Ketika Bollinger Bands berada di dalam Keltner Channels, ini menandakan bahwa volatilitas sedang dalam kondisi rendah atau terkompresi. Kondisi ini ditampilkan melalui titik-titik berwarna merah pada indikator, yang menunjukkan bahwa “squeeze” sedang aktif.

Begitu Bollinger Bands mulai keluar dari Keltner Channels, titik-titik merah akan berubah menjadi hijau, memberikan sinyal bahwa periode kompresi telah berakhir dan breakout kemungkinan akan segera terjadi. Perubahan warna ini adalah momen krusial yang harus kamu perhatikan dengan seksama.

Selain titik-titik berwarna, TTM Squeeze juga menampilkan histogram yang menunjukkan momentum pergerakan harga. Histogram berwarna hijau menunjukkan momentum bullish (naik), sedangkan yang berwarna merah menunjukkan momentum bearish (turun). Ukuran bar pada histogram juga penting semakin besar bar, semakin kuat momentum yang sedang terbentuk.

Kombinasi antara sinyal squeeze (titik warna) dengan histogram momentum memberikan gambaran lengkap tentang kondisi pasar saat ini dan arah kemungkinan pergerakan harga selanjutnya. Pemahaman yang baik tentang kedua komponen ini akan sangat membantu kamu dalam mengambil keputusan trading yang lebih akurat.

 

Sinyal Entry dan Exit Berdasarkan TTM Squeeze

Setelah memahami cara kerja TTM Squeeze, langkah selanjutnya adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan entry atau exit dari posisi trading kamu. Penggunaan sinyal yang tepat dari indikator ini dapat meningkatkan probabilitas sukses trading secara signifikan.

 

Untuk sinyal entry, fokus utama adalah pada perubahan titik merah menjadi hijau, yang menandakan berakhirnya periode squeeze. Namun, jangan langsung masuk begitu melihat perubahan warna—kamu perlu mengkonfirmasi arah pergerakan dengan melihat histogram momentum. Jika histogram menunjukkan bar hijau yang semakin besar, ini mengindikasikan momentum bullish yang kuat. Sebaliknya, jika bar merah yang membesar, momentum bearish sedang terbentuk.

Strategi entry yang umum digunakan adalah menunggu konfirmasi dari beberapa bar setelah squeeze berakhir. Ini membantu menghindari false signal dan memberikan keyakinan yang lebih besar tentang arah pergerakan harga. Kombinasikan juga dengan indikator pendamping seperti MACD, RSI, atau analisis volume untuk mendapatkan konfirmasi yang lebih kuat.

Untuk sinyal exit, perhatikan ketika momentum mulai melemah, yang ditandai dengan mengecilnya ukuran bar pada histogram atau perubahan warna yang menunjukkan momentum berlawanan mulai terbentuk. Jangan tunggu sampai momentum benar-benar berbalik arah lebih baik keluar saat masih profit daripada menunggu sampai posisi menjadi loss.

Risk management tetap menjadi aspek penting dalam penggunaan TTM Squeeze. Selalu set stop loss di level yang rasional dan jangan mengandalkan indikator tunggal untuk mengambil keputusan trading. Gunakan TTM Squeeze sebagai bagian dari sistem trading yang komprehensif untuk hasil yang optimal.

 

Contoh Penerapan TTM Squeeze pada Aset Kripto

 

Implementasi TTM Squeeze pada trading aset kripto memiliki karakteristik unik yang perlu kamu pahami, mengingat volatilitas pasar kripto yang cenderung lebih tinggi dibandingkan pasar tradisional. Pemahaman yang baik tentang penerapannya pada berbagai jenis aset kripto akan meningkatkan efektivitas strategi trading kamu.

Pada Bitcoin (BTC), TTM Squeeze sangat efektif digunakan ketika harga mengalami fase sideways atau konsolidasi dalam periode yang cukup panjang. Biasanya, semakin lama periode squeeze berlangsung, semakin kuat momentum breakout yang akan terjadi. Contohnya, ketika BTC bergerak dalam range $40,000-$45,000 selama beberapa minggu, munculnya sinyal squeeze selesai sering diikuti dengan pergerakan signifikan ke level $50,000 atau turun ke $35,000.

Untuk Ethereum (ETH), kombinasi TTM Squeeze dengan analisis volume memberikan hasil yang sangat baik, terutama untuk swing trading dengan timeframe mingguan. ETH cenderung mengikuti pola accumulation-breakout yang dapat dideteksi dengan baik menggunakan indikator ini. Perhatikan juga korelasi dengan pergerakan BTC, karena ETH masih memiliki korelasi yang cukup tinggi dengan Bitcoin.

Pada altcoin dengan volatilitas tinggi seperti PEPE, SHIB, atau token-token meme lainnya, TTM Squeeze dapat membantu mengidentifikasi false breakout yang sering terjadi. Karena altcoin mudah dimanipulasi, penggunaan indikator ini harus dikombinasikan dengan analisis fundamental dan sentiment pasar. Jangan terlalu cepat masuk pada sinyal pertama tunggu konfirmasi yang lebih kuat.

Yang perlu diingat adalah bahwa pasar kripto beroperasi 24/7, sehingga sinyal TTM Squeeze dapat muncul kapan saja. Pastikan kamu menggunakan alert atau notification untuk tidak melewatkan peluang trading yang bagus, terutama pada saat kamu tidak aktif memantau chart.

 

Kelebihan dan Batasan TTM Squeeze dalam Trading

Seperti halnya indikator teknikal lainnya, TTM Squeeze memiliki kelebihan dan keterbatasan yang perlu kamu pahami sebelum mengintegrasikannya ke dalam strategi trading. Pemahaman yang realistis tentang kemampuan dan batasan indikator ini akan membantu kamu menggunakannya dengan lebih efektif.

 

Kelebihan utama TTM Squeeze terletak pada kemampuannya memberikan sinyal visual yang jelas tentang kondisi volatilitas pasar. Indikator ini sangat efektif untuk mendeteksi periode accumulation atau distribution sebelum breakout terjadi, sehingga memberikan kamu keunggulan timing dalam trading. Selain itu, TTM Squeeze dapat diaplikasikan pada berbagai timeframe, mulai dari scalping 5-15 menit hingga swing trading mingguan atau bulanan.

Fleksibilitas penggunaan TTM Squeeze juga menjadi kelebihan yang signifikan. Indikator ini dapat digunakan pada semua jenis aset finansial, mulai dari forex, saham, komoditas, hingga kripto. Kombinasi informasi timing dan momentum yang diberikan juga membantu trader membuat keputusan yang lebih informed.

 

Namun, TTM Squeeze juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus kamu waspadai. Indikator ini tidak dapat menunjukkan arah breakout secara otomatis kamu tetap perlu analisis tambahan untuk menentukan apakah harga akan bergerak naik atau turun. False signal juga bisa terjadi, terutama di pasar yang sangat volatile atau pada time frame yang terlalu kecil.

TTM Squeeze juga kurang efektif pada pasar yang sedang mengalami trending kuat tanpa periode konsolidasi. Pada kondisi seperti ini, indikator akan terus menunjukkan sinyal squeeze selesai tanpa memberikan informasi yang berarti tentang timing entry atau exit yang optimal.

Yang paling penting, TTM Squeeze tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya dasar pengambilan keputusan trading. Kombinasikan selalu dengan indikator lain, analisis fundamental, dan manajemen risiko yang proper untuk mendapatkan hasil trading yang konsisten dan menguntungkan.

 

Artikel menarik lainnya untuk kamu: Bollinger Bands Squeeze: Signal Cuan Sebelum Meledak!

 

Kesimpulan

 

TTM Squeeze membuktikan bahwa indikator trading yang efektif tidak selalu harus rumit dan complex. Dengan konsep yang sederhana namun powerful, indikator ini dapat memberikan insight valuable tentang timing dan momentum pasar yang sulit didapatkan dari analisis konvensional.

Kunci sukses menggunakan TTM Squeeze terletak pada pemahaman mendalam tentang cara kerjanya dan penggunaan yang bijak dalam konteks strategi trading yang lebih luas. Jangan terjebak pada sinyal tunggal—selalu konfirmasi dengan indikator pendamping dan pertimbangkan kondisi pasar secara keseluruhan.

Untuk kamu yang sering mengalami FOMO atau terlambat masuk saat breakout, TTM Squeeze bisa menjadi game changer dalam trading journey kamu. Dengan latihan dan pengalaman yang cukup, indikator ini dapat membantu kamu mengidentifikasi peluang trading yang menguntungkan sebelum kebanyakan trader lain menyadarinya.

Ingat selalu bahwa trading adalah tentang probabilitas, bukan kepastian. TTM Squeeze dapat meningkatkan probabilitas sukses kamu, tetapi tidak menjamin profit di setiap trade. Gunakan dengan disiplin, kombinasikan dengan manajemen risiko yang baik, dan tetap konsisten dengan rencana trading yang telah kamu buat.

 

Itulah informasi menarik tentang “TTM Squeeze” yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apakah TTM Squeeze cocok untuk trader pemula? 

Sangat cocok! Visualnya jelas dan mudah dipahami, hanya butuh latihan konsisten dan pemahaman dasar tentang histogram momentum. Namun, pastikan kamu juga mempelajari indikator pendamping untuk konfirmasi sinyal.

2. Bisa dipakai di semua jenis aset trading? 

Ya, TTM Squeeze dapat digunakan pada kripto, saham, forex, komoditas, dan aset finansial lainnya selama market tersebut likuid dan memiliki pergerakan harga yang dinamis dengan periode konsolidasi.

3. Timeframe mana yang paling efektif untuk TTM Squeeze? 

Untuk scalping dan day trading, gunakan 1H dan 4H. Untuk swing trading, timeframe Daily sangat efektif. Untuk investasi jangka menengah, bisa menggunakan Weekly. Hindari timeframe terlalu kecil (di bawah 30 menit) karena noise yang tinggi.

4. Apakah perlu dikombinasikan dengan indikator lain? 

Sangat disarankan! TTM Squeeze bekerja optimal ketika dikombinasikan dengan MACD untuk konfirmasi momentum, RSI untuk kondisi overbought/oversold, dan analisis volume untuk validasi breakout.

5. Bagaimana cara menghindari false signal dari TTM Squeeze? 

Tunggu konfirmasi beberapa candle setelah squeeze berakhir, gunakan multiple timeframe analysis, dan selalu perhatikan context pasar secara ke

 

Author: RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.77%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.32%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ABYSS/IDR
Abyss
235
70.29%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
4
33.33%
POND/IDR
Marlin
173
32.06%
EPIC/IDR
Epic Chain
44.520
22.98%
BAND/IDR
Band Proto
12.515
22.88%
Nama Harga 24H Chg
VIDYX/IDR
VidyX
2
-33.33%
TOKO/IDR
Tokoin
3
-25%
SHAN/IDR
Shanum
5
-16.67%
UW3S/IDR
Utility We
1.114
-16.05%
W3F/IDR
Web3Fronti
636.500
-13.99%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Bittensor: AI Blockchain yang Bikin Trader Gatal Buy
16/08/2025
Bittensor: AI Blockchain yang Bikin Trader Gatal Buy

AI Ketemu Blockchain, Kenapa Trader Ramai? Kamu mungkin akhir-akhir ini

16/08/2025
Ensemble Learning: Rahasia AI Biar Prediksi Makin Akurat!
15/08/2025
Ensemble Learning: Rahasia AI Biar Prediksi Makin Akurat!

Kenapa AI Bisa Mendadak Lebih Tepat? Kamu mungkin pernah bertanya-tanya,

15/08/2025
Berachain, Blockchain Baru yang Siap Melejit di DeFi

Di tengah persaingan ketat blockchain Layer 1 pada 2025, muncul