Vietnam mencuri perhatian Asia Tenggara dengan lonjakan adopsi kripto yang spektakuler. Tanpa bursa lokal pun, lebih dari 21 juta warga Vietnam telah menjadi pengguna aset kripto.
Dukungan komunitas, kecepatan developer lokal, dan pergeseran arah regulasi membuat Vietnam kini melesat sebagai pemain Web3 paling serius di kawasan.
21 Juta Investor, Volume Transaksi Rp1.500 Triliun

Sumber: Tiger Research
Menurut laporan Tiger Research, sebanyak 21,2 juta orang dewasa di Vietnam telah menggunakan atau memiliki aset kripto.
Angka ini menempatkan Vietnam sebagai negara dengan adopsi kripto retail tertinggi di Asia Tenggara, dan masuk lima besar dunia menurut data Chainalysis.
Volume transaksi tahunan dari pengguna kripto Vietnam telah melampaui $100 miliar (setara Rp1.500 triliun), menjadikannya salah satu pasar paling likuid secara ritel. Uniknya, semua ini terjadi tanpa satu pun bursa lokal yang resmi berlisensi.
Baca selanjutnya: Web3 Asia Meledak! Ini Rekap Q2 Paling Seru Buat Trader Crypto
Tanpa Bursa Lokal, Tapi Ritel Dominan
Seluruh aktivitas trading masih dilakukan di platform global seperti Binance, Bybit, MEXC, dan HTX.
Binance mencatat bahwa Vietnam menjadi pasar spot dan futures terbesar keempat mereka secara global pada 2023, dengan volume bulanan mencapai $20 miliar.
Pasar ini sepenuhnya digerakkan oleh trader ritel, cepat, adaptif, dan berani ambil risiko. Institusi keuangan dan manajer aset belum masuk secara signifikan, karena regulasi masih berada di zona abu-abu. Namun tren menunjukkan perubahan besar akan segera datang.
Regulasi Mulai Bergerak: Sandbox dan Lisensi Diusulkan
Pemerintah Vietnam melalui Kementerian Keuangan telah mengusulkan sandbox regulasi untuk exchange kripto, dengan tujuan memberi ruang uji coba dan mematangkan kerangka hukum.
Jika berhasil, fase 2025–2026 bisa menjadi titik balik menuju pasar kripto yang teregulasi secara formal di Asia Tenggara.
Langkah ini akan membuka jalan bagi bursa lokal maupun asing untuk beroperasi legal di Vietnam, serta memberikan kejelasan hukum soal perpajakan dan perlindungan investor. Saat ini, Vietnam belum memiliki skema pajak kripto resmi.
Bukti Nyata: Pendle, Kyber, hingga Ronin
Vietnam tidak hanya unggul dalam jumlah investor, tapi juga dikenal sebagai pabrik inovasi Web3.
Proyek-proyek DeFi global seperti Kyber Network dan Pendle Finance berasal dari developer Vietnam.
Pendle bahkan mencatat TVL di atas $250 juta per 2024, menjadikannya protokol fixed-income paling menonjol di sektor DeFi.
Di sektor GameFi, Sky Mavis dan jaringan sidechain-nya, Ronin Network, menjadi bukti bahwa tim Vietnam mampu membangun infrastruktur blockchain berkelas dunia.
Baca selanjutnya: Tokenisasi Saham Meledak! Pasar Naik 566% di Solana
Blockchain Nasional dan Dominasi Komunitas

Sumber: Tiger Research
Pada awal 2025, konglomerat teknologi Vietnam, One Mount Group, mengumumkan pendanaan sebesar $200–500 juta untuk membangun Layer-1 nasional.
Rencana ini menunjukkan ambisi Vietnam untuk memiliki infrastruktur blockchain sendiri, menyasar sektor identitas digital, sistem keuangan, dan rantai pasok domestik.
Di sisi komunitas, Vietnam juga menunjukkan karakter unik. Keputusan investasi masyarakat banyak dipengaruhi oleh Telegram, grup edukasi, dan referral antar teman.
Sekitar 76% pengguna kripto Vietnam mengandalkan rekomendasi komunitas, bukan promosi berbayar.
Kesimpulan
Vietnam tidak menunggu izin untuk bergerak. Di tengah keterbatasan hukum dan tanpa CEX lokal, negara ini berhasil membangun fondasi kuat berbasis komunitas, teknologi, dan visi jangka panjang.
Jika kebijakan sandbox berhasil dan exchange legal mulai bermunculan, Vietnam berpotensi menjadi pusat Web3 teregulasi pertama di Asia Tenggara.
Indonesia dan negara tetangga sebaiknya mencermati pergerakan ini. Sebab, peta kekuatan Web3 kawasan sedang berubah cepat dan Vietnam kini memimpin di depan.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Mengapa Vietnam disebut pusat Web3 Asia Tenggara?
Karena Vietnam mencatat adopsi kripto tertinggi di kawasan, punya komunitas retail yang aktif, proyek Web3 sukses seperti Pendle dan Ronin, serta kini mulai membangun blockchain nasional. - Apakah ada bursa kripto lokal di Vietnam?
Belum. Hingga 2025, semua trading masih dilakukan di exchange global seperti Binance dan Bybit. Tapi regulasi sandbox sedang dirancang agar bursa lokal bisa lahir secara legal. - Apa peran komunitas dalam pasar kripto Vietnam?
Komunitas sangat kuat. Sekitar 76% investor ritel mengambil keputusan berdasarkan rekomendasi dari grup Telegram, Twitter, dan forum diskusi lokal—bukan dari iklan berbayar. - Apa proyek Web3 terbesar dari Vietnam?
Beberapa proyek Web3 asal Vietnam yang mendunia antara lain: Kyber Network (DeFi), Pendle Finance (fixed-income), dan Sky Mavis (Axie Infinity & Ronin). - Apakah Vietnam mengenakan pajak atas transaksi kripto?
Belum ada skema pajak resmi untuk kripto. Namun pemerintah telah memberi sinyal bahwa pajak akan diterapkan begitu exchange legal mulai beroperasi secara formal.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Kripto Asia