BBMA OA: Strategi Trading Populer ala Oma Ally
icon search
icon search

Top Performers

BBMA OA: Strategi Trading Populer ala Oma Ally

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

BBMA OA: Strategi Trading Populer ala Oma Ally

BBMA OA: Strategi Trading Populer ala Oma Ally

Daftar Isi

Banyak trader kripto seringkali terjebak dalam kebingungan membaca ratusan indikator yang ada di charting platform. Beberapa indikator terlihat menarik, namun ketika dipakai justru menghasilkan sinyal yang tumpang tindih. Di tengah keruwetan itu, ada satu strategi klasik yang berhasil menyatukan dua indikator populer menjadi sistem terstruktur: BBMA OA, singkatan dari Bollinger Band Moving Average Oma Ally.

Awalnya strategi ini terkenal di dunia forex, namun kini semakin banyak trader kripto yang meliriknya. Alasannya sederhana—BBMA OA punya bahasa teknikal yang rapi, tidak sekadar indikator tunggal, melainkan sistem lengkap dari cara membaca tren hingga menentukan entry dan exit. Sebelum masuk lebih jauh ke aturan praktisnya, mari kita kenali dulu apa sebenarnya BBMA OA itu.

 

Apa Itu BBMA OA?

BBMA OA adalah strategi trading yang menggabungkan dua indikator paling klasik: Bollinger Bands (BB) dan Moving Average (MA). Sistem ini pertama kali dikenalkan oleh Oma Ally, seorang trader asal Malaysia yang cukup populer di kalangan trader forex Asia. Ia menyusun kerangka BBMA OA agar trader tidak sekadar mengandalkan “feeling”, melainkan mengikuti aturan yang jelas.

Di dalam strategi ini, Bollinger Bands dipakai untuk membaca volatilitas dan area ekstrem harga, sementara Moving Average berfungsi menentukan arah tren serta area reentry yang aman. Kombinasi keduanya menghasilkan sebuah panduan: kapan harus masuk pasar, kapan sebaiknya menunggu, dan kapan harus keluar.

Meski lahir dari dunia forex, BBMA OA juga sangat relevan untuk kripto. Market kripto yang bergerak 24 jam penuh justru memperbanyak peluang munculnya setup BBMA OA. Jadi, kalau kamu mencari strategi teknikal yang terstruktur namun fleksibel, BBMA OA bisa jadi pilihan menarik.

 

Cara Kerja Bollinger Band & Moving Average di Kripto

Untuk memahami BBMA OA, kamu perlu membedah dulu dua komponen utamanya.

Bollinger Band terdiri dari tiga garis: garis tengah berupa Simple Moving Average (SMA), serta garis atas dan bawah yang merepresentasikan deviasi standar harga. Saat band menyempit (squeeze), artinya volatilitas rendah dan biasanya menandakan potensi pergerakan besar akan datang. Saat band melebar (expansion), volatilitas meningkat dan pasar sedang bergerak aktif.

Di sisi lain, Moving Average (MA) membantu kamu melihat arah tren. MA5 dan MA10 biasanya dipakai untuk jangka pendek, sedangkan MA50 dipakai untuk tren menengah. Semakin curam sudut MA, semakin kuat tren yang sedang berlangsung. Ketika harga terus berada di atas MA dan MA mengarah ke atas, tren bullish masih dominan.

Kombinasi BB dan MA inilah yang menjadi fondasi BBMA OA. Bollinger Band memberi tahu apakah pasar sedang “berisik” atau tenang, sementara MA memastikan kamu tetap sejalan dengan tren utama.

 

Komponen Inti BBMA OA

BBMA OA bukan sekadar pakai BB dan MA lalu berharap sinyal muncul sendiri. Strategi ini punya bahasa kerja tersendiri, yang sering disebut setup dan reentry.

 

  • Setup adalah sinyal awal. Misalnya ketika candle menembus Bollinger Band ke arah tren dan MA sudah sejalan. Setup memberi indikasi awal bahwa ada potensi pergerakan signifikan.

  • Reentry adalah kesempatan masuk ulang yang lebih aman. Setelah setup terjadi, biasanya harga akan kembali (pullback) ke area MA5 atau MA10. Saat harga menyentuh kembali area ini dan memberi konfirmasi candle searah tren, di situlah entry dilakukan.

  • Momentum & Ekstrem juga penting. Momentum terjadi ketika candle panjang keluar dari band dengan dorongan volume besar. Ekstrem sebaliknya—candle keluar band tapi melemah, menandakan potensi balik arah.

  • Retest & Validasi artinya kamu menunggu close candle, bukan sekadar bereaksi saat harga masih bergerak. Inilah cara untuk menghindari sinyal palsu.

 

Dengan memahami istilah-istilah ini, kamu tidak lagi hanya “menebak”, tapi mengikuti kerangka berpikir yang sama dengan ribuan trader lain yang memakai BBMA OA.

 

Timeframe & Pasangan Kripto yang Cocok

Timeframe adalah faktor penting dalam penerapan BBMA OA. Kalau kamu menggunakan timeframe terlalu rendah seperti M1 atau M5, sinyal memang lebih sering muncul, tapi noise juga lebih besar. Pemula biasanya kewalahan menghadapi kondisi ini.

Karena itu, banyak trader kripto menggunakan timeframe H1 hingga H4. Timeframe ini cukup ideal karena sinyal tidak terlalu jarang, namun juga tidak terlalu “bising”. Pasangan kripto yang likuid seperti BTC/USDT atau ETH/USDT lebih disarankan, karena spread ketat dan pergerakan lebih stabil. Kalau kamu ingin coba di altcoin volatil, sebaiknya gunakan stop loss lebih lebar atau kurangi ukuran posisi.

Dengan memilih panggung yang tepat, strategi ini bisa berjalan lebih mulus tanpa terlalu banyak gangguan.

 

Aturan Entry–Exit BBMA OA

Setelah panggung siap, inilah bagian inti dari strategi. Aturan BBMA OA bisa dituliskan sebagai checklist yang jelas, namun mari kita ulas dengan narasi supaya lebih mudah dipahami.

Pertama, kamu tentukan dulu bias tren. Lihat kemiringan MA50 dan posisi harga terhadapnya. Jika harga konsisten di atas MA50 yang miring ke atas, tren bullish sedang dominan. Setelah itu, kamu mencari setup berupa candle yang menembus Bollinger Band searah tren.

Tunggu hingga candle tersebut close, jangan buru-buru masuk. Setelah terjadi setup, biasanya harga akan kembali pullback ke area MA5 atau MA10. Nah, inilah yang disebut reentry. Jika pada reentry harga kembali menguat searah tren, itulah titik entry yang ideal.

Untuk stop loss, jangan asal menebak. Gunakan indikator ATR (Average True Range) agar lebih objektif. Misalnya, letakkan SL di 1,5–2× ATR dari titik entry. Sementara target take profit bisa disusun bertahap: target pertama di mid band, target kedua di high/low struktural. Pastikan rasio risk–reward minimal 1:2 agar strategi ini punya harapan positif.

Kalau harga justru close berlawanan dan MA mulai mendatar, itu pertanda sinyal invalid. Di sini disiplin sangat penting: lebih baik batal entry daripada terjebak kerugian besar.

 

Manajemen Risiko di Market Kripto

Strategi sehebat apapun akan kalah kalau kamu tidak mengelola risiko. Manajemen risiko sangat penting karena market kripto punya volatilitas lebih tinggi dibanding forex.

Sebaiknya batasi risiko tiap posisi maksimal 1–2% dari total modal. Hindari overtrading hanya karena ingin mengejar sinyal yang sering muncul. Ingat, reentry bisa saja gagal, jadi siapkan SL yang konsisten. Hindari pula menggandakan posisi setelah rugi (martingale), karena kripto sering melakukan pergerakan ekstrem yang tak terduga.

Dengan pendekatan risiko yang rapi, kamu bisa bertahan lebih lama dan memberi strategi ini kesempatan membuktikan keunggulannya.

 

Kelebihan & Kekurangan BBMA OA di Kripto

Tidak ada strategi sempurna, dan BBMA OA pun demikian.

Kelebihannya, strategi ini terstruktur dengan jelas, cocok dipakai di tren yang kuat, dan membuat kamu lebih sabar menunggu reentry daripada mengejar harga. Selain itu, indikatornya sederhana dan ada di hampir semua charting platform.

Namun ada juga kelemahan yang perlu dicatat. Di kondisi sideways, sinyal BBMA OA sering salah arah karena harga bolak-balik menembus band tanpa arah jelas. Selain itu, butuh disiplin tinggi menunggu konfirmasi close candle, dan terkadang reentry gagal karena pasar kripto bergerak terlalu cepat.

Karena itu, sebaiknya strategi ini dikombinasikan dengan filter tambahan untuk memperkuat akurasinya.

 

Menggabungkan BBMA OA dengan Alat Pendukung

BBMA OA sering lebih efektif jika digabungkan dengan indikator lain sebagai filter. Misalnya, kamu bisa menambahkan RSI untuk membedakan antara momentum kuat dan kondisi jenuh. Volume juga bisa dipakai sebagai konfirmasi: setup dengan volume besar biasanya lebih valid.

Indikator ATR bukan hanya untuk stop loss, tapi juga bisa membantu menentukan ukuran posisi yang proporsional. Sementara itu, level-level harga penting seperti support–resistance atau struktur high–low tetap perlu diperhatikan.

Kombinasi sederhana ini bisa mengurangi sinyal palsu yang sering muncul saat market kripto sedang sideways.

 

Studi Kasus: BTC/USDT

Agar lebih konkret, bayangkan kamu melihat chart BTC/USDT di timeframe H4. Harga berada di atas MA50 yang menanjak, lalu muncul candle bullish panjang yang menembus upper band. Itu adalah setup.

Beberapa jam kemudian, harga mundur ke area MA10 dan muncul candle bullish kecil yang kembali menutup di atas MA. Itulah reentry. Kamu masuk buy di sini, dengan SL 2× ATR di bawah swing low terakhir. Target profit ditetapkan bertahap: sebagian di mid band, sisanya di area resistance sebelumnya.

Dari studi kasus ini, kamu bisa melihat bahwa strategi BBMA OA membuat entry lebih terukur, bukan sekadar ikut-ikutan candle besar.

 

Kesalahan Umum Pemula & Cara Menghindarinya

Mayoritas kerugian dalam trading datang dari pola yang berulang. Mengenali pola-pola kesalahan ini dan mengantisipasinya adalah bagian penting dari learning curve setiap trader. BBMA OA bukan hanya tentang memahami indikator, tapi juga tentang disiplin mengikuti aturan. Berikut beberapa kesalahan klasik yang sering dilakukan pemula beserta solusinya.

Entry Premature

Kesalahan: Masuk posisi saat candle masih berjalan atau sebelum konfirmasi close. Market kripto sangat dinamis, satu menit terakhir candle bisa mengubah arah sepenuhnya.
Solusi: Selalu tunggu candle close sebelum entry. Kamu bisa gunakan fitur alert untuk level harga tertentu, tapi eksekusi entry tetap setelah candle benar-benar selesai. Kesabaran ini akan menyelamatkan kamu dari banyak false breakout.

Moving Stop Loss Melawan Rencana

Kesalahan: Menggeser stop loss lebih jauh ketika floating loss, berharap harga akan berbalik. Ini adalah mentalitas revenge trading yang berbahaya.
Solusi: Tentukan SL sejak awal dengan basis level teknikal atau ATR. Jangan digeser kecuali untuk melindungi profit dengan trailing stop. Ingat, cut loss adalah bagian normal dari trading, bukan tanda kegagalan.

Mengabaikan Risk–Reward Calculation

Kesalahan: Masuk posisi dengan potensi profit kecil tapi risiko lebih besar. Misalnya, target hanya 1% tapi SL 3%. Kombinasi R:R buruk seperti ini perlahan menggerus modal meski win rate tinggi.
Solusi: Hitung risk–reward sebelum entry. Jika tidak memenuhi minimal 1:2, lebih baik dilewatkan. Pasar selalu memberi peluang baru, jadi tidak perlu memaksakan trade yang tidak menguntungkan.

Trading saat Band Squeeze Ekstrem

Kesalahan: Memaksa entry ketika Bollinger Band sangat menyempit tanpa konfirmasi breakout jelas. Squeeze memang pertanda volatilitas akan datang, tapi arah pergerakan masih tidak pasti.
Solusi: Tunggu breakout yang sudah confirmed dengan candle close dan volume mendukung. Jika ingin spekulasi, lakukan dengan ukuran posisi kecil karena risiko false breakout sangat tinggi.

Gonta-Ganti Timeframe

Kesalahan: Berpindah dari H4 ke M15 saat setup tidak sesuai harapan, atau mencari konfirmasi di timeframe berbeda yang justru kontradiktif.
Solusi: Tetapkan timeframe utama untuk keputusan entry–exit. Timeframe lebih tinggi bisa dipakai untuk bias tren, sementara timeframe lebih rendah hanya untuk precision timing, bukan untuk mencari alasan tambahan masuk posisi.

Overtrading setelah Winning/Losing Streak

Kesalahan: Meningkatkan frekuensi trading karena overconfidence setelah menang beruntun, atau mencoba balas dendam setelah kalah beruntun.
Solusi: Tetapkan batas maksimal jumlah trade per hari atau per minggu, apapun hasilnya. Fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Catat kondisi emosionalmu dan jangan ragu mengambil jeda ketika mulai merasa tidak stabil.

Langkah terakhir setelah menghindari kesalahan-kesalahan ini adalah bagaimana kamu menguji strategi dengan backtest, forward test, dan evaluasi performa. Dengan begitu, kamu bisa memastikan BBMA OA benar-benar terukur dan cocok dengan gaya tradingmu.

 

Backtest, Forward Test, dan Evaluasi

Kamu tidak bisa langsung berharap strategi ini memberi profit konsisten tanpa pengujian. Lakukan backtest dengan fitur replay di chart untuk melihat bagaimana strategi bekerja di data historis. Setelah itu, lakukan forward test dengan modal kecil agar terbiasa eksekusi secara real-time.

Catat setiap trade di jurnal: entry, alasan entry, SL, TP, dan hasilnya. Dari catatan ini kamu bisa menghitung win rate, rata-rata risk–reward, serta expectancy. Data inilah yang akan menunjukkan apakah BBMA OA benar-benar cocok dengan gaya tradingmu.

 

Kesimpulan

BBMA OA adalah strategi trading yang menggabungkan Bollinger Bands dan Moving Average dalam sebuah kerangka terstruktur. Dengan konsep setup dan reentry, kamu tidak lagi sekadar menebak arah harga, tapi mengikuti sistem yang jelas.

Strategi ini efektif di market kripto yang tren-nya kuat, asalkan kamu disiplin menunggu konfirmasi dan menjaga manajemen risiko. Meski punya kelemahan di kondisi sideways, BBMA OA tetap bisa jadi alat andalan jika dipadukan dengan filter tambahan.

Ingat, tidak ada strategi yang menjamin profit. Keberhasilan tetap bergantung pada cara kamu mengelola risiko dan konsistensi mengikuti rencana.

 

Itulah informasi menarik tentang BBMA yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. BBMA OA itu apa dan cocok untuk kripto?
BBMA OA adalah strategi trading yang menggabungkan Bollinger Bands dan Moving Average untuk membaca volatilitas dan arah tren. Strategi ini sangat cocok untuk kripto karena mampu menghadapi volatilitas tinggi dan memberi kerangka sistematis untuk entry–exit di market yang beroperasi 24/7.

2. Timeframe terbaik untuk BBMA OA?
Timeframe H1 hingga H4 adalah pilihan yang paling optimal. H1 cocok buat kamu yang aktif intraday, sementara H4 lebih pas untuk swing trading yang santai. Hindari time frame M1–M5 karena terlalu banyak noise dan biaya transaksi bisa lebih besar, kecuali kamu sudah sangat berpengalaman.

3. Parameter BB & MA yang umum dipakai?
Setting standar yang biasa dipakai adalah Bollinger Bands dengan periode 20 dan deviasi 2, lalu Moving Average periode 5 dan 10 untuk tren jangka pendek, serta MA50 untuk tren menengah. Setting default ini sudah cukup, kecuali kamu punya alasan teknikal khusus untuk melakukan penyesuaian.

4. Bagaimana menentukan SL & TP dengan ATR?
Kamu bisa menetapkan Stop Loss dengan rumus: Entry price ± (1,5–2 × ATR saat ini). Untuk Take Profit, lakukan bertahap: TP1 di band seberang, TP2 di level struktural dengan rasio minimal 1:2. ATR membantu menyesuaikan SL sesuai volatilitas pasar yang sebenarnya.

5. Kenapa reentry penting dibanding mengejar breakout?
Reentry memberi peluang entry dengan risk–reward yang lebih baik sekaligus mengurangi FOMO. Daripada mengejar harga saat momentum sedang memuncak, lebih aman menunggu pullback ke area support dengan entry lebih optimal dan SL yang lebih ketat.

6. Bagaimana menghindari sinyal palsu saat sideways?
Gunakan filter tambahan seperti RSI, volume, atau level support–resistance. Hindari trading saat band sangat sempit (squeeze) tanpa breakout yang jelas. Lebih baik kamu tunggu kondisi trending yang lebih terkonfirmasi.

7. Apakah BBMA OA bisa dipakai untuk scalping?
Bisa saja, tapi butuh pengalaman tinggi dan toleransi risiko yang besar. Kamu bisa menggunakan timeframe M15 hingga H1 dengan ukuran posisi kecil, sambil memperhitungkan biaya transaksi. Scalping di kripto cukup menantang karena spread dan volatilitas sering kali tinggi.

8. Kapan strategi ini sebaiknya dihindari?
Sebaiknya kamu menghindari BBMA OA saat ada berita besar, volatilitas ekstrem dengan ATR terlalu tinggi, atau ketika market sepi dan likuiditas rendah. Strategi ini juga kurang efektif ketika band terlalu melebar tanpa arah jelas. Lebih aman menunggu sampai kondisi market kembali normal.

9. Perlu indikator tambahan apa untuk validasi?
Kamu bisa menambahkan RSI atau Stochastic untuk konfirmasi momentum, Volume atau OBV untuk melihat dukungan institusional, ATR untuk manajemen risiko dinamis, dan analisis struktur harga untuk konteks jangka panjang. Tapi ingat, jangan menumpuk terlalu banyak indikator karena justru bisa membingungkan keputusanmu.

10. Bagaimana cara backtest & mengukur expectancy?
Gunakan fitur replay di chart untuk melakukan backtest manual atau analisis data historis. Lalu hitung expectancy dengan rumus:
Expectancy = (Win Rate × Rata-rata Profit) – (Loss Rate × Rata-rata Rugi).
Pastikan hasilnya positif dengan sampel minimal 30–50 trade agar hasilnya signifikan secara statistik. Dengan begitu, kamu tahu apakah strategimu benar-benar punya harapan jangka panjang.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Market Signal,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.79%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.27%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.97%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
API3/IDR
API3
22.043
72.76%
VIDYX/IDR
VidyX
3
50%
TOKO/IDR
Tokoin
4
33.33%
DRX/IDR
DRX Token
690
24.46%
RAD/IDR
Radworks
13.215
23.94%
Nama Harga 24H Chg
DEFI/IDR
DeFi
31
-38%
CONX/IDR
Connex
380.601
-30.8%
W3F/IDR
Web3Fronti
425.001
-17.8%
UNMD/IDR
Utility Ne
21.261
-13.33%
ABYSS/IDR
Abyss
163
-13.3%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Move-to-Earn (M2E): 7 Aplikasi Olahraga yang Bikin Cuan 2025

Kamu ingin hidup lebih aktif tanpa harus mengubah jadwal kerja

Cloud Mining 2025: Cara Kerja, Risiko, dan Untungnya

Beberapa tahun lalu, cloud mining sempat dianggap sebagai "jalan pintas"

BBMA OA: Strategi Trading Populer ala Oma Ally

Banyak trader kripto seringkali terjebak dalam kebingungan membaca ratusan indikator