Negative Volume Index (NVI) Bantu Lacak Aksi Smart Money
icon search
icon search

Top Performers

Negative Volume Index (NVI) Bantu Lacak Aksi Smart Money

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Negative Volume Index (NVI) Bantu Lacak Aksi Smart Money

Negative Volume Index (NVI) Bantu Lacak Aksi Smart Money

Daftar Isi

Pernah nggak kamu bingung kenapa harga aset kripto bisa tiba-tiba naik padahal volume transaksinya malah turun? Rasanya janggal, kan? Tapi justru dalam situasi seperti itu, bisa jadi ada “gerakan senyap” dari para pemain besar. Dalam dunia analisis teknikal, fenomena ini bisa terbaca lewat sebuah indikator klasik tapi masih relevan hingga sekarang: Negative Volume Index, atau biasa disebut NVI.

Meski terkesan jadul karena ditemukan hampir satu abad lalu, NVI tetap jadi senjata andalan para analis untuk mengendus aktivitas investor besar yang kerap beraksi saat pasar sedang sepi. Yuk, kita bahas lebih dalam gimana cara kerja indikator ini, kapan digunakan, dan kenapa kamu juga harus mulai mempertimbangkannya.

 

Apa Itu Negative Volume Index (NVI)?

Sebelum kamu terlalu dalam melihat grafik atau angka, penting untuk pahami dulu dasar dari indikator ini. Negative Volume Index (NVI) adalah alat analisis teknikal yang fokus pada hari-hari saat volume perdagangan menurun dibanding hari sebelumnya. Logikanya sederhana: saat pasar ramai, kebanyakan aksi dilakukan oleh investor ritel yang reaktif. Tapi saat pasar sepi, siapa yang masih aktif? Di sinilah dugaan bahwa “smart money” atau investor institusional sedang bermain.

Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh Paul Dysart pada era 1930-an, lalu disempurnakan oleh Norman Fosback. NVI termasuk indikator kumulatif, artinya nilainya terus bertambah atau berkurang seiring waktu, hanya ketika volume hari ini lebih rendah dari volume kemarin. Jika volume tidak turun, maka nilai NVI tetap.

Dengan kata lain, NVI membantu kamu memfilter pergerakan harga berdasarkan volume yang menurun. Dari situlah muncul asumsi bahwa gerakan penting justru terjadi saat tidak banyak yang sadar—itulah smart money.

 

Cara Kerja dan Rumus Negative Volume Index

Setelah memahami prinsip dasarnya, sekarang kita bahas bagaimana NVI dihitung dan diinterpretasikan. NVI tidak seperti indikator yang berubah setiap hari. Ia hanya “bereaksi” ketika volume hari ini lebih kecil dibanding hari sebelumnya.

Rumus sederhananya seperti ini:

Jika volume hari ini < volume kemarin:
NVI hari ini = NVI kemarin + [(Harga hari ini – Harga kemarin) / Harga kemarin] × NVI kemarin

Tapi jika volume hari ini ? volume kemarin:
NVI hari ini = NVI kemarin

Biasanya NVI dimulai dari angka dasar, misalnya 1.000, lalu berubah sesuai rumus di atas. Sifatnya akumulatif, artinya semakin panjang datanya, semakin terbentuk tren yang bisa diikuti.

Sebagai contoh, jika harga naik di hari volume menurun, maka NVI akan naik. Ini bisa diartikan sebagai aksi beli dari smart money. Tapi jika volume menurun dan harga juga menurun, NVI akan ikut turun—yang berarti smart money mungkin sedang keluar perlahan.

Dengan logika ini, kamu bisa membayangkan NVI seperti semacam “alat deteksi senyap” yang mengabaikan keramaian pasar dan lebih fokus pada apa yang tidak terlihat jelas.

 

Apakah NVI Masih Relevan di 2025?

Pertanyaan yang sering muncul: “Masih penting nggak sih pakai indikator lawas seperti NVI di era kripto dan AI sekarang?” Jawabannya: masih sangat relevan, terutama untuk analisis tren jangka menengah hingga panjang.

Banyak platform charting modern seperti TradingView, MetaTrader, ThinkorSwim, dan lainnya, masih menyediakan NVI sebagai salah satu indikator bawaan. Bahkan di sektor kripto, NVI sering dijadikan alat konfirmasi tren oleh para swing trader dan analis institusi.

Faktanya, karena pasar kripto sangat volatil dan penuh noise dari ritel, justru indikator seperti NVI jadi penting untuk mem-filter “kebisingan”. Dengan NVI, kamu bisa tahu kapan tren naik benar-benar didorong oleh smart money, bukan cuma hype sesaat dari media sosial.

Jadi, meskipun banyak indikator baru bermunculan, NVI tetap punya posisi penting karena fungsinya yang unik: mengikuti uang besar saat pasar sepi.

 

Studi Kasus: NVI di Pasar Kripto (Bitcoin & Altcoin)

Supaya lebih konkret, mari kita lihat bagaimana NVI bisa digunakan dalam analisis kripto, khususnya Bitcoin dan altcoin.

Misalnya, harga Bitcoin naik 2% hari ini, tapi volume perdagangan justru menurun dari hari sebelumnya. Ketika kamu lihat grafik NVI, ternyata garisnya juga naik. Apa artinya? Ini bisa jadi sinyal bahwa ada akumulasi dari investor besar, karena harga naik bukan didorong oleh volume besar dari trader biasa.

Sebaliknya, jika harga naik tapi volume tinggi dan NVI tetap datar, bisa jadi kenaikan itu hanya euforia jangka pendek dari ritel. Itulah mengapa NVI sering digunakan untuk melihat “niat tersembunyi” di balik pergerakan harga.

Namun, penting juga untuk dicatat bahwa dalam analisis altcoin, terutama yang volume-nya rendah dan volatil, sinyal dari NVI bisa jadi kurang akurat jika tidak didukung indikator lain. Banyak noise dan manipulasi harga yang bisa mengacaukan sinyalnya. Untuk itu, selalu kombinasikan NVI dengan indikator lain, seperti RSI, MA, atau volume oscillator.

Dengan kata lain, NVI bukan indikator untuk semua situasi. Tapi ketika kamu gunakan dengan bijak, terutama di aset yang likuid dan memiliki pola volume jelas, ia bisa jadi alat bantu yang powerful.

 

Kelebihan dan Kelemahan Negative Volume Index

Setiap indikator dalam analisis teknikal punya dua sisi—ada keunggulan yang bikin dia menonjol, tapi ada juga keterbatasan yang bisa bikin hasil analisis jadi bias kalau salah digunakan. Begitu juga dengan Negative Volume Index (NVI). Agar kamu bisa memanfaatkannya secara maksimal, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangannya secara menyeluruh, bukan sekadar tahu cara pakainya.

Kelebihan: Saat Senyap Jadi Sinyal

Salah satu kekuatan utama NVI adalah kemampuannya mendeteksi aksi smart money secara halus, tanpa perlu menunggu lonjakan volume atau candle besar. NVI justru aktif ketika volume sedang turun—momen yang sering diabaikan oleh trader ritel. Ini menjadikannya indikator yang unik, karena ia menyoroti pergerakan diam-diam yang bisa jadi penanda awal tren besar.

NVI juga bekerja sangat baik dalam analisis jangka menengah hingga panjang. Saat digunakan dalam timeframe harian atau mingguan, ia mampu membentuk tren kumulatif yang jelas dan stabil. Banyak trader profesional mengandalkan NVI untuk melihat “napas panjang” pasar, bukan hanya gerakan sesaat.

Selain itu, NVI sangat cocok dikombinasikan dengan Moving Average 255 hari—kombinasi ini banyak digunakan untuk menentukan apakah tren yang sedang terbentuk cukup kuat atau hanya sinyal palsu. Jika NVI berada di atas MA 255, itu bisa menjadi konfirmasi bahwa pasar berada dalam fase bullish yang didukung oleh smart money.

Dan yang tidak kalah penting, NVI juga berguna sebagai penyaring noise. Di dunia kripto yang penuh FOMO dan sinyal menyesatkan, NVI membantu kamu memfilter pergerakan harga yang benar-benar signifikan dari sekadar fluktuasi liar tanpa dasar.

Kelemahan: Tidak Bicara Saat Ramai

Namun, bukan berarti NVI bisa jadi satu-satunya acuan. Justru karena sifatnya yang hanya bereaksi saat volume turun, NVI akan diam ketika volume naik. Ini berarti kamu bisa kehilangan banyak informasi penting jika hanya mengandalkan indikator ini.

NVI juga kurang efektif saat pasar sedang sangat volatil. Ketika market dipenuhi lonjakan volume ekstrem karena sentimen atau news besar, NVI cenderung “bisu”—dan ini bisa bikin kamu kehilangan momen penting. Apalagi jika kamu mencoba menggunakannya untuk altcoin dengan volume kecil dan pergerakan harga tidak stabil, sinyal NVI bisa terdistorsi atau bahkan salah baca.

Hal lain yang perlu diingat, NVI bukan indikator sinyal entry atau exit langsung. Ia lebih cocok digunakan sebagai alat konfirmasi tren atau validasi pergerakan harga. Kalau kamu mencari sinyal instan untuk ambil posisi, NVI bisa terasa lambat atau membingungkan.

Dengan mengenali sisi terang dan sisi gelapnya, kamu bisa lebih bijak dalam memanfaatkan NVI. Ia bukan alat serba bisa, tapi bisa sangat berguna kalau kamu tahu kapan dan bagaimana cara memakainya. Jadikan NVI sebagai penyaring dan pembaca sinyal senyap, bukan sebagai satu-satunya kompas dalam trading kamu.

 

NVI vs OBV vs PVI vs MACD: Mana yang Lebih Cocok?

Setelah memahami bagaimana NVI bekerja, wajar kalau kamu mulai membandingkannya dengan indikator teknikal lain yang juga populer digunakan para trader. Apakah NVI lebih unggul dari OBV? Apakah PVI lebih akurat dalam membaca tren? Dan bagaimana NVI bisa berdampingan dengan indikator momentum seperti MACD atau RSI?

Nah, di bagian ini kamu akan melihat perbandingan logis antar indikator, bukan untuk menentukan siapa yang paling unggul, tapi untuk membantumu memilih kombinasi yang paling tepat sesuai gaya trading kamu.

Negative Volume Index (NVI):

NVI hanya aktif saat volume perdagangan hari ini lebih rendah dari hari sebelumnya. Artinya, ia hanya bereaksi dalam kondisi pasar yang tenang. Ini menjadikannya ideal untuk membaca pergerakan smart money, karena investor besar sering beraksi diam-diam saat pasar sepi.

NVI cocok untuk kamu yang ingin mendeteksi tren awal yang tidak terlihat di permukaan—terutama untuk swing atau position trading.

Positive Volume Index (PVI):

Kalau NVI membaca pergerakan saat pasar sepi, PVI justru kebalikannya—ia fokus pada hari-hari saat volume meningkat. PVI biasanya dianggap mencerminkan perilaku trader ritel yang bereaksi terhadap berita, sentimen, atau euforia.

Dengan kata lain, PVI membaca keramaian, NVI membaca keheningan. Maka dari itu, banyak trader profesional menggabungkan keduanya untuk memahami keseimbangan antara smart money dan crowd behavior.

On-Balance Volume (OBV):

Berbeda dengan NVI dan PVI yang bergerak tergantung volume naik/turun, OBV adalah indikator yang mencatat akumulasi volume secara total tiap hari. Kalau harga naik, volume hari itu ditambahkan; kalau harga turun, volumenya dikurangkan.

OBV sangat populer karena simpel dan sering dianggap efektif untuk membaca pola akumulasi atau distribusi. Tapi karena ia selalu aktif setiap hari, OBV kadang terlalu sensitif terhadap fluktuasi jangka pendek—dan ini bisa bikin kamu susah memfilter sinyal palsu.

MACD & RSI:

Kedua indikator ini tidak berbasis volume, tapi lebih fokus ke perubahan harga dan momentum. MACD (Moving Average Convergence Divergence) melihat hubungan dua moving average dan digunakan untuk mendeteksi perubahan arah tren. Sementara RSI (Relative Strength Index) mengukur kekuatan dan kelemahan harga berdasarkan kecepatan perubahan dalam periode tertentu.

Walaupun keduanya tidak membaca volume, indikator RSI dan MACD tetap berguna untuk mengonfirmasi sinyal dari NVI, khususnya untuk melihat momentum pasar saat volume sedang sepi. Misalnya, ketika NVI naik tapi RSI menunjukkan overbought, kamu bisa lebih berhati-hati.

Mana yang Paling Cocok?

Jawabannya tergantung tujuan kamu. Kalau kamu ingin mendeteksi langkah senyap investor besar, maka NVI adalah indikator yang paling cocok. Tapi kalau kamu ingin melihat perilaku massa, kamu bisa padukan NVI dengan PVI. Dan untuk filter tambahan, OBV bisa memberi gambaran total akumulasi volume, sedangkan MACD atau RSI bisa bantu validasi momentum dari pergerakan harga.

Alih-alih memilih salah satu, strategi terbaik justru terletak pada kombinasi yang tepat. Kamu bisa anggap NVI sebagai “detektor gerakan senyap”, OBV sebagai “pengukur akumulasi umum”, dan RSI/MACD sebagai “pemantau semangat market”.

 

Tips Memanfaatkan NVI untuk Deteksi Smart Money

Agar penggunaan NVI lebih maksimal, kamu bisa terapkan beberapa strategi ini:

 

  1. Pantau Moving Average 255 Hari
    Jika NVI berada di atas MA 255, artinya tren jangka panjang masih kuat.

  2. Perhatikan Divergence
    Saat harga naik tapi NVI tidak ikut naik, bisa jadi sinyal tren lemah.

  3. Amati Pola Volume dan Harga
    ika volume turun dan harga tetap naik, sementara NVI naik konsisten—ini sinyal kuat akumulasi.

  4. Gunakan Timeframe Harian atau Mingguan
    Jangan pakai NVI untuk analisis intraday. Ia lebih cocok untuk swing atau position trading.

 

Dengan pendekatan seperti ini, kamu nggak cuma ikut arus, tapi bisa membaca pergerakan tersembunyi yang kadang tidak terlihat di permukaan.

 

Kesimpulan: Membaca Pasar Bukan Soal Riuh, Tapi Soal Sunyi

Dalam analisis teknikal, kita sering terpaku pada indikator yang bersuara lantang—volume melonjak, candle besar, breakout eksplosif. Tapi justru di balik keheningan pasar, sering kali tersembunyi gerakan yang paling menentukan. Di situlah Negative Volume Index (NVI) membuktikan nilainya.

NVI mengajak kamu untuk memperhatikan sisi pasar yang sering diabaikan: hari-hari sepi, volume menurun, tapi harga tetap bergerak. Ia tak bersorak saat tren naik atau turun, tapi diam-diam mencatat langkah mereka yang tak ingin terlihat—smart money.

Sebagai trader, kamu tidak harus selalu bereaksi cepat. Kadang, menjadi pengamat yang sabar dan peka jauh lebih menguntungkan. NVI membantu kamu mengambil peran itu. Ia bukan indikator untuk kamu yang mengejar sensasi, tapi untuk kamu yang ingin memahami arah, bukan sekadar mengikuti gelombang.

Jadi, jika kamu ingin naik level dalam membaca pasar—bukan hanya berdasarkan noise, tapi dengan memahami logika di balik pergerakan—mulailah perhatikan suara pasar yang pelan. Karena kadang, justru di sanalah arah besar sedang dibentuk.

 

Itulah informasi menarik tentang “Negative Volume Index” yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

FAQ

 

1. Apa bedanya NVI dan OBV?
NVI hanya bergerak saat volume menurun, fokus pada hari-hari tenang. OBV bergerak setiap hari, mencerminkan akumulasi total volume.

2. Apakah NVI cocok untuk trader harian?
Kurang cocok. NVI lebih akurat digunakan dalam analisis tren menengah-panjang (swing atau position trading).

3. Bisakah NVI digunakan di altcoin kecil?
Bisa, tapi harus hati-hati karena volume altcoin sering tidak stabil dan rawan manipulasi.

4. Apa indikator terbaik untuk mendampingi NVI?
Moving Average (255 hari), RSI, dan MACD bisa membantu mengonfirmasi sinyal dari NVI.

5. Kenapa penting melacak smart money?
Karena pergerakan investor besar sering menjadi petunjuk awal arah tren pasar, bahkan sebelum terlihat oleh publik luas.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Altcoin,Market Signal,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.61%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.24%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 2%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
BAKE/IDR
BakeryToke
2.001
241.47%
KOK/IDR
Kok
3
50%
HIFI/IDR
Hifi Finan
1.290
33.82%
PRCL/IDR
Parcl
1.653
31.71%
VEX/IDR
Vexanium
80
26.98%
Nama Harga 24H Chg
ATT/IDR
Attila
2
-33.33%
JELLYJELLY/IDR
Jelly-My-J
660
-12.7%
VBG/IDR
Vibing
1.378
-9.7%
W3S/IDR
Web3Shot
11.707
-9.47%
AI/IDR
Sleepless
2.339
-9.09%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Negative Volume Index (NVI) Bantu Lacak Aksi Smart Money

Pernah nggak kamu bingung kenapa harga aset kripto bisa tiba-tiba

Nakamoto Coefficient: Tools Wajib Sebelum Trading!

Banyak trader kripto yang begitu terpukau oleh grafik, indikator teknikal,