Gila! Ini 10 Mata Uang Terendah di Dunia 2025 Versi Forbes

10 mata uang terendah di dunia 2025 versi Forbes, termasuk Rupiah, dan bagaimana negara-negara ini mulai beralih ke kripto dan USD.

 

   

 

Bayangin kamu digaji 20 juta rupiah per bulan, tapi di negara tertentu itu cuma cukup buat beli dua bungkus mie instan. Kedengarannya mustahil? Tapi ini kenyataan yang terjadi di beberapa negara dengan mata uang terendah di dunia. Nilai tukar mereka bukan cuma kecil, tapi hampir tak bernilai jika dibandingkan dengan Dolar AS.

Lewat artikel ini, kamu bakal tahu negara mana saja yang masuk daftar “mata uang terburuk” tahun 2025, kenapa itu bisa terjadi, dan pelajaran penting buat kamu sebagai investor atau pencari cuan.

 

Memahami Konsep Mata Uang Terendah di Dunia?

Sebelum kita bahas daftarnya, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan “terendah” di sini. Bukan berarti paling buruk secara keseluruhan, tapi lebih kepada nilai tukar resmi terhadap mata uang utama dunia, terutama USD. 

Misalnya, 1 USD bisa setara dengan 100.000 unit mata uang tertentu. Tapi jangan salah, ini bisa terjadi karena berbagai alasan: mulai dari kebijakan moneter sengaja, krisis ekonomi, sampai sanksi internasional.

Yang penting dipahami: nilai nominal kecil bukan berarti ekonominya buruk, tapi kalau nilainya jatuh terus menerus dan kehilangan kepercayaan publik, itu yang berbahaya.

 

Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Mata Uang yang Bagus untuk Investasi Tahun 2025: Ini 7 Pilihan Stabil & Harganya

 

Daftar 10 Mata Uang Terendah di Dunia 2025 

Setelah memahami definisinya, sekarang mari kita masuk ke daftar mata uang dengan nilai tukar terendah terhadap Dolar AS per 2025. Masing-masing mencerminkan kondisi ekonomi dan politik negara bersangkutan, seperti data yang kami kutip dari website Liputan6, MetroTVNews, dan Forbes

1. Rial Iran (IRR)

Nilai Tukar: 1 IRR = 0,000024 USD
Sanksi ekonomi dari AS sejak 2018 dan inflasi 40% per tahun menjadikan Rial sebagai mata uang terendah di dunia.

 

2. Dong Vietnam (VND)

Nilai Tukar: 1 VND = 0,000043 USD
Melemah karena lesunya sektor properti, penurunan investasi asing, dan ekspor.

 

3. Kip Laos (LAK)

Nilai Tukar: 1 LAK = 0,000057 USD
Utang luar negeri tinggi dan pertumbuhan ekonomi lambat membuat Kip terus tertekan.

 

4. Leone Sierra Leone (SLL)

Nilai Tukar: 1 SLL = 0,000057 USD
Faktor perang saudara, wabah Ebola, dan inflasi 43% memperburuk nilai tukar.

 

5. Pound Libanon (LBP)

Nilai Tukar: 1 LBP = 0,000067 USD
Krisis perbankan, pengangguran, dan instabilitas politik jadi pemicu utama penurunan nilai mata uang ini.

 

6. Rupiah Indonesia (IDR)

Nilai Tukar: 1 IDR = 0,000067 USD
Tekanan ekonomi global dan masalah internal membuat Rupiah masuk daftar, meski stabilitas masih dijaga lewat kebijakan moneter.

 

7. Som Uzbekistan (UZS)

Nilai Tukar: 1 UZS = 0,000088 USD
Tingkat pengangguran tinggi dan korupsi jadi penyebab utama lemahnya UZS.

 

8. Franc Guinea (GNF)

Nilai Tukar: 1 GNF = 0,000116 USD
Konflik militer dan pengungsi dari negara tetangga menekan Franc Guinea.

 

9. Guarani Paraguay (PYG)

Nilai Tukar: 1 PYG = 0,000138 USD
Inflasi, pencucian uang, dan penyelundupan narkoba memperburuk nilai Guarani.

 

10. Shilling Uganda (USH)

Nilai Tukar: 1 USH = 0,000267 USD
Meski kaya sumber daya alam, politik yang tidak stabil dan utang besar menjadi hambatan bagi penguatan Shilling Uganda.

 

Kenapa Mata Uang Bisa Jatuh Seperti Ini?

Setelah melihat daftarnya, kamu mungkin bertanya: kok bisa sih nilai mata uang mereka turun sedrastis itu? Nah, ini beberapa alasan utamanya:

1. Hiperinflasi: saat harga-harga naik sangat cepat, nilai uang lama-lama nggak ada artinya.
2. Sanksi Ekonomi: bikin negara terisolasi dan kesulitan perdagangan internasional.
3. Krisis Politik dan Korupsi: menggerus kepercayaan investor dan rakyat.

Ketika pemerintah mencetak uang terlalu banyak tanpa cadangan, hasilnya adalah penurunan drastis pada daya beli.

 

Artikel menarik lainnya untuk kamu: Kenali Apa Itu Hiperinflasi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

 

Negara-Negara Ini Beralih ke Kripto & USD?

Dampak dari nilai mata uang yang anjlok ternyata bukan cuma soal harga mahal. Di beberapa negara, warga sampai kehilangan kepercayaan pada uang nasional mereka. Akibatnya, mereka beralih ke kripto atau Dolar AS untuk bertahan hidup.

Contohnya terjadi di Venezuela dan Argentina, di mana kripto seperti USDT dan USDC mulai digunakan secara luas sebagai alat tukar harian. Fenomena ini menunjukkan bahwa kripto bisa jadi solusi ketika sistem moneter konvensional kolaps.

 

1.Argentina

Menghadapi inflasi yang melampaui 100% pada tahun 2023, warga Argentina beralih ke stablecoin untuk melindungi nilai tabungan mereka. Data dari Bitso menunjukkan bahwa 50% dari semua pembelian kripto di Argentina adalah USDT, dan 22% adalah USDC.

Bitcoin hanya menyumbang 8% dari transaksi, menandakan pergeseran preferensi ke aset digital yang lebih stabil, seperti informasi yang kami kutip dari website en.cryptonomist.ch

 

2.Venezuela

Dengan hiperinflasi yang mencapai lebih dari 1 juta persen, warga Venezuela menggunakan kripto, terutama stablecoin, untuk transaksi harian dan remiten. Menurut laporan Chainalysis, 47% dari transaksi di bawah $10.000 di Venezuela dilakukan menggunakan stablecoin seperti USDT, seperti informasi yang kami kutip dari website ccn.com

Fenomena ini menunjukkan bahwa di negara-negara dengan ekonomi yang tidak stabil, stablecoin menjadi alternatif yang dapat diandalkan untuk menyimpan dan mentransfer nilai, menggantikan peran mata uang lokal yang terus melemah.

 

Apakah Rupiah Termasuk Mata Uang Terendah?

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah Rupiah termasuk mata uang terendah juga? Jawabannya: ya, secara nilai tukar, Rupiah berada di urutan ke-6 versi Forbes. Namun, ini perlu dilihat dalam konteks yang tepat.

Rupiah memang punya nominal tinggi, tapi bukan berarti lemah secara fundamental. Ekonomi Indonesia masih tumbuh, inflasi relatif terjaga, dan cadangan devisa cukup kuat. Jadi, jangan salah paham ya, seperti informasi yang kami kutip dari website MetroTVNews 

 

Pelajaran Penting dari Mata Uang yang Hancur

Melihat fenomena ini, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kamu ambil:

• Jangan remehkan pentingnya manajemen ekonomi makro.
• Masyarakat harus melek keuangan, supaya paham diversifikasi aset.
• Lindungi nilai asetmu: entah lewat emas, USD, atau investasi kripto seperti Bitcoin dan stablecoin.

Di tengah ketidakpastian global, pengetahuan dan strategi investasi yang cerdas bisa jadi benteng pertahanan terbaik.

Setelah membaca semua ini, kamu pasti sadar bahwa nilai uang bisa saja turun drastis. Tapi satu hal yang nggak boleh ikut turun adalah nilai edukasimu. Yuk, lindungi aset dan pikirkan masa depanmu dari sekarang!

 

FAQ

1.Apa itu mata uang terendah di dunia?
Mata uang dengan nilai tukar sangat rendah dibanding USD, biasanya karena inflasi atau krisis ekonomi.

2.Apakah nominal kecil pasti buruk?

Nggak selalu. Tergantung stabilitas ekonomi dan kontrol inflasi di negara tersebut.

3.Kenapa banyak orang beralih ke kripto?
Karena kripto seperti stablecoin bisa jadi alat tukar alternatif saat uang lokal kehilangan nilai.

4.Apakah Indonesia dalam kondisi bahaya?

Tidak. Rupiah masih stabil dan Indonesia punya fundamental ekonomi yang cukup kuat.

5.Apa solusi jangka panjangnya?

Edukasi finansial, kebijakan fiskal sehat, dan cadangan devisa yang kuat.

 

Itulah informasi menarik tentang 10 mata uang terendah di dunia 2025 versi Forbes yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

 

  

 

Author:  AL