“Yay or nay adalah” ungkapan dalam bahasa Inggris yang berarti “ya atau tidak”. Biasanya digunakan dalam konteks memilih, menyatakan persetujuan, atau sekadar mengekspresikan pendapat secara cepat.
Kalau diterapkan ke dunia kripto, istilah ini pas banget buat menggambarkan dilema investor saat memilih strategi. Apakah strategi ini layak dijalani? Atau justru lebih baik dihindari?
Artikel ini akan membahas tujuh strategi investasi kripto yang paling sering digunakan. Setiap strategi punya kelebihan dan kelemahan. Di akhir, kamu bisa menilai sendiri: strategi ini cocok buat kamu, yay or nay?
Baca juga artikel terkait: Bongkar! HODLing vs Day Trading, Ini Plus-Minusnya
1. HODL: Pegang Aset Lama, Tapi Aman?
Strategi ini mungkin adalah yang paling dikenal di dunia kripto. HODL (Hold On for Dear Life) berarti menyimpan aset dalam jangka panjang, tanpa tergoda untuk jual saat harga naik atau panik ketika harga turun.
Mengapa layak dipertimbangkan? Karena kamu bisa mendapat cuan besar jika percaya pada masa depan Bitcoin, Ethereum, atau proyek solid lainnya. Simpel dan minim stres, cocok untuk investor jangka panjang.
Namun, tidak semua aset layak di-HODL. Jika kamu salah masuk di harga pucuk atau pilih token tanpa fundamental jelas, bersiaplah untuk nyangkut. Dan karena sifatnya pasif, kamu butuh kesabaran ekstra.
Kalau kamu lebih tertarik pada strategi yang lebih aktif, mungkin opsi berikutnya bisa jadi pertimbangan.
2. Trading Harian: Aktif, Tapi Melelahkan?
Berbeda dari HODL, trading harian menuntut kamu untuk masuk dan keluar pasar secara cepat. Tujuannya adalah memanfaatkan pergerakan harga jangka pendek demi mendapatkan keuntungan harian.
Bagi yang punya waktu dan keahlian teknikal, strategi ini menawarkan banyak peluang. Kamu bisa memanfaatkan momentum, berita, atau pola grafik untuk meraih profit cepat.
Namun, strategi ini juga penuh tekanan. Dibutuhkan fokus, manajemen risiko yang ketat, dan kesiapan mental menghadapi loss. Jika kamu mudah panik atau tidak disiplin, trading bisa jadi bumerang.
Kalau kamu merasa strategi ini terlalu intens, kamu mungkin lebih cocok dengan pendekatan yang lebih konsisten dan terukur seperti strategi berikutnya.
3. Dollar Cost Averaging (DCA): Beli Rutin, Bebas Drama?
DCA adalah strategi membeli aset secara berkala dengan jumlah tetap, tanpa memperhatikan harga pasar. Ini cocok banget buat kamu yang ingin berinvestasi tanpa stres memantau grafik.
DCA membantu kamu menghindari timing yang salah, dan dalam jangka panjang bisa menurunkan risiko beli di harga terlalu tinggi. Cocok untuk pemula yang ingin membangun portofolio secara perlahan tapi pasti.
Tapi kelemahannya, strategi ini bisa terasa lambat saat pasar sedang bullish. Kamu bisa merasa tertinggal jika tidak agresif. Selain itu, kamu tetap harus selektif dalam memilih aset.
Kalau kamu ingin cuan lebih pasif tapi tetap mengembangkan aset, strategi berikut bisa jadi alternatif yang menarik.
4. Staking: Cuan Pasif Tanpa Ribet?
Staking crypto (EARN) memungkinkan kamu untuk mengunci token di jaringan blockchain dan mendapatkan imbal hasil sebagai bentuk partisipasi dalam validasi transaksi. Ini mirip seperti deposito versi kripto.
Strategi ini sangat cocok buat kamu yang ingin tetap pegang aset favorit seperti ADA, SOL, atau DOT, tapi tetap mendapat keuntungan dari kepemilikan tersebut.
Namun, staking crypto sering kali mengharuskan kamu mengunci aset selama periode tertentu. Ketika harga jatuh, kamu tidak bisa dengan mudah menjual. Selain itu, imbal hasilnya kadang tidak sebanding dengan volatilitas market.
Kalau kamu sedang mencari strategi dengan potensi hasil lebih besar, mungkin saatnya mengintip strategi yang satu ini.
5. Crypto Farming: Imbal Hasil Tinggi, Tapi Risiko Besar?
Crypto farming atau yield farming adalah strategi untuk mendapatkan imbal hasil tinggi dengan memberikan likuiditas ke protokol DeFi. Cocok buat kamu yang suka eksplorasi dan paham teknikal.
Imbal hasilnya bisa jauh lebih besar dibanding staking, apalagi jika kamu jago memilih platform dan waktu yang tepat.
Namun, kompleksitasnya juga lebih tinggi. Ada risiko impermanent loss, bug di smart contract, hingga kemungkinan rug pull. Strategi ini jelas bukan untuk sembarang investor.
Kalau strategi ini terasa terlalu teknis dan penuh risiko, kamu bisa pertimbangkan pendekatan yang lebih ekstrem… tapi justru sering memikat banyak investor pemula.
6. YOLO Investing: Gaspol All-In Tanpa Rencana?
YOLO (You Only Live Once) investing berarti kamu all-in ke satu aset atau proyek dengan harapan mendapat cuan besar dalam waktu cepat. Biasanya dilakukan di token micin atau proyek yang lagi viral.
Kadang strategi ini berhasil. Beberapa orang memang sukses besar dengan beli koin di harga rendah lalu cuan ribuan persen.
Tapi sebagian besar justru nyangkut. Karena minim riset, tanpa strategi, dan hanya berdasarkan hype, risiko rugi sangat tinggi.
Kalau kamu mulai berpikir, “boleh juga kalau dikombinasi dengan strategi cadangan,” mungkin strategi berikut bisa melengkapi pendekatan kamu.
7. Average Down: Tambah Modal Saat Harga Turun?
Average down adalah strategi menambah kepemilikan saat harga turun untuk menurunkan harga rata-rata beli. Strategi ini bisa efektif kalau kamu yakin dengan fundamental aset tersebut.
Dengan average down, kamu bisa mengamankan posisi agar lebih cepat balik modal saat market pulih.
Namun, risiko terbesarnya adalah kalau kamu average down ke aset yang salah. Alih-alih menurunkan kerugian, kamu malah menambah beban. Strategi ini butuh riset kuat dan kontrol emosi yang stabil.
Kesimpulan: Gak Ada Strategi yang Selalu Benar
Setiap strategi investasi kripto datang dengan kelebihan dan kekurangannya. Gak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua orang. Yang penting adalah bagaimana kamu mengenali profil risiko, tujuan investasi, dan waktu yang kamu punya.
Apakah kamu tipe yang suka cuan cepat? Atau lebih nyaman menunggu sambil tidur tenang? Setelah membaca artikel ini, sekarang kamu bisa jawab sendiri: setiap strategi ini… yay or nay?
Itulah informasi menarik tentang Yay or Nay dengan pembahasan 7 Strategi Investasi Kripto yang Bikin Dilema, yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Apa itu yay or nay?
Yay or nay adalah frasa dalam bahasa Inggris yang berarti “ya atau tidak”, sering dipakai untuk voting atau menyatakan pendapat secara cepat.
2.Strategi investasi kripto apa yang paling aman?
Dollar Cost Averaging (DCA) dan staking adalah dua strategi yang relatif aman untuk pemula karena minim risiko dan stabil.
3.Apakah YOLO investing cocok untuk semua orang?
Tidak. Strategi ini cocok hanya untuk mereka yang sudah siap rugi total dan paham betul risiko tinggi.
4.Apakah average down selalu efektif?
Tidak selalu. Harus dipakai hanya jika kamu yakin pada proyek dan sudah riset mendalam.
Author: AL