Trend Following: Strategi Cuan Anti Nebak-nebak
icon search
icon search

Top Performers

Trend Following: Strategi Cuan Anti Nebak-nebak

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Trend Following: Strategi Cuan Anti Nebak-nebak

Trend Following: Strategi Cuan Anti Nebak-nebak

Daftar Isi

Dalam aktivitas trading yang penuh ketidakpastian, banyak trader pemula (dan bahkan yang sudah berpengalaman) masih terjebak pada satu kebiasaan lama: menebak arah pasar. Mereka menghabiskan waktu untuk mencari tahu di mana titik terendah atau puncak harga berikutnya, berharap bisa masuk di waktu yang paling tepat. Tapi realitanya, menebak pasar itu seperti bermain kucing-kucingan dengan ketidakpastian. Di sinilah strategi trend following hadir sebagai jalan keluar: kamu nggak perlu jadi cenayang, cukup ikut arus pasar.

Trend following bukan tentang siapa paling pintar menebak, tapi siapa paling disiplin mengikuti arah tren yang sedang berlangsung. Saat harga mulai naik dan sinyal teknikal mendukung, kamu masuk posisi. Saat tren selesai atau mulai lemah, kamu keluar. Sederhana. Tapi jangan salah, kesederhanaan inilah yang justru membuatnya bertahan puluhan tahun, digunakan oleh hedge fund, bot trading, dan trader profesional di seluruh dunia.

 

Apa Itu Trend Following Strategy?

Trend following strategy adalah pendekatan trading yang berfokus pada mengikuti tren harga yang sudah terbentuk, bukan menebak kemana harga akan bergerak. Kalau pasar menunjukkan tren naik (uptrend), kamu masuk posisi beli. Kalau tren turun (downtrend), kamu bisa ambil posisi jual (jika platform mendukung) atau menghindari market. Intinya, kamu hanya ambil posisi ketika pasar sudah menunjukkan arah yang jelas.

Yang membuat strategi ini menarik adalah kesederhanaannya. Tidak perlu prediksi kompleks, tidak bergantung pada analisa fundamental rumit, dan tidak tergantung pada rumor atau FOMO. Kamu cukup membaca tren lewat alat bantu teknikal, lalu masuk posisi dan ikuti tren tersebut selama mungkin seperti saat melakukan swing trading jangka menengah. Ini seperti menumpang arus sungai yang deras kamu nggak perlu mendayung keras, cukup arahkan kapalmu dan jaga keseimbangan.

 

Prinsip Dasar Trend Following: Ikut Arus, Bukan Lawan

Strategi ini dibangun di atas prinsip yang sangat kuat. Prinsip yang bukan hanya logis, tapi juga terbukti bekerja dalam praktik selama puluhan tahun.

Pertama, trend following percaya bahwa “tren adalah temanmu”. Artinya, kalau tren sudah terbentuk, kemungkinan besar tren itu akan bertahan sampai ada sinyal jelas bahwa ia selesai. Kamu nggak perlu jadi orang pertama yang tahu kapan tren dimulai cukup ikut saat tren sudah valid dan bertahan selama tren itu berlangsung.

Kedua, kamu harus percaya bahwa harga adalah kebenaran. Bukan opini analis, bukan headline media, tapi harga itu sendiri. Kalau harga menunjukkan sinyal naik disertai volume dan konfirmasi indikator, kamu ikuti. Kalau turun, kamu keluar.

Ketiga, disiplin adalah segalanya. Kamu harus tahu kapan masuk dan kapan keluar. Kamu harus siap cut loss saat tren batal, dan kamu harus sabar menahan posisi saat tren masih berjalan sesuai prinsip manajemen risiko yang sehat

Terakhir, trend following bukan soal win rate tinggi. Sering kali kamu kalah 4 kali, tapi satu tren besar cukup untuk menutupi semua kerugianmu dan bahkan menghasilkan profit signifikan.

 

Indikator yang Mendukung Strategi Trend Following

Meskipun strategi ini berbasis tren dan kesederhanaan, bukan berarti kamu bisa mengandalkan perasaan. Di sinilah peran indikator teknikal membantu kamu untuk melihat arah pasar secara objektif. Beberapa indikator yang sering digunakan dalam trend following antara lain:

 

Moving Average (MA dan EMA): Digunakan untuk melihat arah tren dan sinyal crossover antara MA jangka pendek dan panjang. Contohnya, saat EMA 50 melintasi EMA 200 dari bawah ke atas, itu sinyal tren naik.

MACD (Moving Average Convergence Divergence): Mengukur kekuatan tren dan momentum. Golden cross pada MACD dengan histogram positif menjadi sinyal tambahan bahwa tren memang sedang kuat.

ADX (Average Directional Index): Indikator ini tidak menunjukkan arah tren, tapi kekuatannya. Kalau ADX di atas 20 atau 25, itu pertanda tren sedang terbentuk dan bisa diikuti.

Parabolic SAR: Membantu kamu menempatkan trailing stop secara otomatis. Titik SAR yang berada di bawah harga menandakan tren naik.

Ichimoku Cloud: Indikator kompleks yang menampilkan support-resistance dinamis dan kekuatan tren secara visual. Jika harga berada di atas awan dan awan itu tebal, itu sinyal tren naik solid.

 

Semua indikator ini bukan alat sakti, tapi alat bantu. Kamu tetap perlu menggunakannya dalam konteks sistem yang teruji dan disiplin.

 

Contoh Nyata Trend Following di 2025

Tahun 2025 memberikan banyak contoh konkret penerapan trend following. Salah satunya datang dari Trump Media & Technology Group (TMTG). Perusahaan ini mengumumkan pembelian Bitcoin senilai $2 miliar saat tren bullish BTC sedang berlangsung. Mereka tidak menunggu harga murah atau menebak dasar. Mereka masuk ketika tren jelas dan volume mendukung.

Ini bukan langkah impulsif, melainkan bentuk nyata dari strategi trend following institusional. Sama seperti MicroStrategy yang dikenal konsisten menambah posisi saat tren naik, TMTG juga memilih ikut arus pasar dan memperkuat posisi ketika momentum menguat.

Contoh ini membuktikan bahwa strategi trend following tidak hanya digunakan oleh trader individu, tapi juga oleh korporasi besar yang mengelola dana miliaran dolar.

 

Saat Strategi Ini Bekerja dan Saat Gagal Total

Strategi trend following sangat efektif saat pasar membentuk tren yang kuat dan jelas. Misalnya, ketika Bitcoin atau Ethereum sedang dalam fase bullish besar atau saat indeks saham global menanjak karena sentimen makro positif. Dalam situasi ini, kamu bisa riding the trend dan menikmati profit seiring dengan penguatan pasar.

Tapi strategi ini bisa gagal saat pasar sideways atau choppy. Ketika harga naik turun dalam kisaran sempit tanpa arah jelas, kamu bisa terkena banyak false breakout. Indikator bisa kasih sinyal palsu, dan kamu bisa kena stop loss berkali-kali. Ini alasan kenapa trend following butuh kesabaran tinggi dan kemampuan untuk berhenti sejenak saat pasar tidak mendukung.

 

Apakah Strategi Ini Bisa Dipakai di Semua Instrumen?

Salah satu keunggulan trend following adalah fleksibilitasnya. Strategi ini tidak terbatas pada kripto. Kamu bisa menggunakannya di saham, forex, indeks, bahkan komoditas seperti emas dan minyak.

 

  • Di pasar kripto, strategi ini sangat ideal karena tren sering terbentuk dengan volatilitas tinggi terutama pada altcoin yang punya volume tinggi.
  • Di forex, tren jangka menengah seperti penguatan USD atau EUR bisa ditunggangi dengan MA dan MACD.
  • Di saham, kamu bisa mengikuti tren sektoral atau tren jangka panjang pada bluechip.
  • Di komoditas, tren harga minyak global atau emas bisa memberikan peluang besar.
  • Di indeks seperti S&P500 atau Nasdaq, strategi ini cocok untuk swing atau long-term trend.

 

Yang perlu kamu sesuaikan hanya timeframe dan karakteristik masing-masing pasar. Tapi prinsipnya tetap sama: cari tren yang kuat dan bertahan selama tren itu berlangsung.

 

Strategi Kuantitatif vs Kualitatif: Dua Gaya, Satu Tujuan

Dalam praktiknya, trend following bisa dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Versi kuantitatif biasanya digunakan oleh bot, hedge fund, atau trader yang menggunakan coding dan backtest.

Mereka menulis sistem entry/exit berdasarkan data historis. Misalnya, beli saat harga break 20-day high dan keluar saat break 10-day low. Sistem ini bisa diuji bertahun-tahun ke belakang dan diotomatisasi.

Di sisi lain, pendekatan kualitatif lebih fleksibel. Trader discretionary membaca price action, sentimen pasar, dan bahkan narasi media. Mereka masuk bukan hanya karena sinyal indikator, tapi juga karena melihat ada momentum komunitas atau faktor fundamental yang memperkuat tren.

Yang terbaik? Gabungkan keduanya. Pakai indikator untuk struktur teknikal, dan gunakan wawasan makro atau sentimen untuk memperkuat keputusan seperti membaca dominasi Bitcoin atau rasio fear and greed.

 

Kesimpulan: Strategi Rasional di Tengah Ketidakpastian

Trend following bukan strategi yang menjanjikan kamu menang setiap saat. Tapi ia menawarkan cara berpikir yang lebih sehat dalam menghadapi pasar. Kamu tidak dipaksa menebak, tidak harus jadi peramal. Cukup baca tren, ikuti sistemu, dan disiplin dengan aturan main.

Dalam jangka panjang, satu tren besar bisa menutup beberapa kerugian kecil dan tetap memberikan hasil positif. Itulah kekuatan strategi ini: bukan pada kemenangan sesaat, tapi pada akumulasi keputusan rasional yang konsisten.

 

Itulah informasi menarik tentang “Trend following strategi” yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa itu trend following strategy secara sederhana?
Strategi mengikuti arah tren pasar—naik atau turun—tanpa mencoba menebak titik balik harga.

2. Apakah strategi ini cocok untuk pemula?
Ya, karena strategi ini simpel dan berbasis sistem. Asal kamu disiplin dan tidak emosional, strategi ini sangat cocok.

3. Berapa banyak indikator yang sebaiknya digunakan?
Cukup 2–3 indikator yang saling mendukung, seperti MA + MACD + ADX. Tidak perlu semua indikator dipakai sekaligus.

4. Bisa dipakai di semua instrumen?
Bisa, mulai dari kripto, saham, forex, indeks, hingga komoditas. Kamu hanya perlu sesuaikan time frame dan konteks pasar.

5. Apakah bisa diotomatisasi?
Ya. Banyak trader menggunakan bot atau strategi berbasis coding seperti Python atau Pine Script untuk menjalankan trend following otomatis dalam sistem trading algorithmic.

6. Bagaimana tahu pasar sedang trending?
Periksa ADX, breakout harga, dan pola higher high/lower low. Jika disertai volume besar, itu sinyal tren sedang terbentuk.

7. Apa kelemahan utamanya?
Tidak cocok di pasar sideways. Kamu bisa kena banyak sinyal palsu jika terlalu sering masuk tanpa tren jelas.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Market Signal,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.84%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.23%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.93%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
KOK/IDR
Kok
3
50%
LEVER/IDR
LeverFi
3
50%
CNG/IDR
CoinNaviga
100.001
30.97%
VSYS/IDR
v.systems
9
28.57%
CRO/IDR
Cronos
4.290
27.26%
Nama Harga 24H Chg
ATT/IDR
Attila
2
-33.33%
HART/IDR
Hara Token
47
-29.85%
DFG/IDR
Defigram
48.901
-20.66%
TMG/IDR
T-mac DAO
448.991
-18.37%
NEON/IDR
Neon EVM
1.872
-16.98%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Altura NFT 2025: Smart NFT Dinamis & AI Bikin Game Hidup
27/08/2025
Altura NFT 2025: Smart NFT Dinamis & AI Bikin Game Hidup

Dunia gaming Web3 semakin ramai di tahun 2025. Kalau dulu

27/08/2025
CryptoNight Mining: Algoritma Lama yang Jadi Pelajaran

Dulu, ada masa di mana menambang kripto bisa dilakukan dengan

Open Source Crypto Wallet 2025: Aman atau Rawan Hack?
27/08/2025
Open Source Crypto Wallet 2025: Aman atau Rawan Hack?

Banyak orang menganggap dompet kripto open-source otomatis aman hanya karena

27/08/2025