Jangan Tertukar, Ini Perbedaan CeFi, DeFi Vs TradFi
icon search
icon search

Top Performers

CeFi: Pengertian & Perbedaan vs. DeFi & TradFi di Crypto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

CeFi: Pengertian & Perbedaan vs. DeFi & TradFi di Crypto

CeFi DeFi TradFi 1

Daftar Isi

Beberapa tahun belakangan, terjadi ledakan inovasi di dunia aset kripto dengan lahirnya fenomena yang dikenal sebagai Decentralized Finance (DeFi) atau Keuangan Terdesentralisasi. DeFi menciptakan ekosistem finansial yang terbuka, transparan, dan terdesentralisasi.

 

Tren ini telah menarik perhatian pecinta aset kripto dan mengubah cara orang berinteraksi dengan layanan keuangan. Meskipun begitu, peningkatan adopsi kripto di kalangan masyarakat juga dipengaruhi oleh peran Keuangan Terpusat atau Centralized Finance (CeFi).

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu CeFi, kelebihannya, hingga perbedaan vs Defi & TradFi, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu Centralized Finance (CeFi)?

Blockchain menggambarkan Centralized Finance (CeFi) adalah sebagai struktur dan layanan keuangan yang memfasilitasi pengguna melalui sistem yang terpusat. Pengguna memiliki kemampuan untuk meminjam atau meminjamkan aset kripto mereka melalui bursa pusat.

 

Bursa pusat merupakan pihak berwenang dalam CeFi yang mengelola dana kripto sehingga pengguna perlu menyediakan data pribadi dan aset kepada bursa pusat dengan dasar kepercayaan. 

 

Namun, sebagai gantinya, mereka dapat menggunakan fasilitas tersebut untuk melakukan transaksi antar blok yang independen, suatu hal yang tidak mungkin dilakukan dalam DeFi. 

 

Akses ke dana dapat dilakukan melalui akun rekening di Bursa Pusat, meskipun pengguna tidak mengelolanya sendiri. 

 

Sistem secara otomatis mengidentifikasi jenis koin yang diperdagangkan dan menentukan jumlah biaya yang harus dibayarkan dari setiap transaksi. Tujuan dari CeFi adalah menciptakan ekosistem perdagangan yang adil, di mana setiap transaksi harus mematuhi aturan yang berlaku di bursa tersebut.

 

Di sisi lain, dalam sistem keuangan terpusat, terdapat lembaga perantara yang memegang kendali penuh atas aset dan dana pengguna. Oleh karena itu, pengguna juga diwajibkan membayar biaya administrasi, biaya layanan, dan biaya lainnya kepada lembaga tersebut.

 

Sistem ini tidak hanya berlaku untuk aset kripto. Sebaliknya, konsep centralized finance dalam aset kripto terinspirasi dari sistem dalam layanan keuangan konvensional. 

 

Seperti yang kita ketahui, dalam layanan keuangan konvensional, bank berperan sebagai perantara antara kreditur dan debitur. 

 

Oleh karena itu, pengguna harus membayar berbagai biaya saat mempercayakan uang mereka kepada lembaga keuangan tersebut. 

 

Sistem layanan keuangan seperti ini telah beroperasi selama bertahun-tahun sehingga lebih mapan daripada DeFi yang masih dianggap sebagai inovasi baru.

 

Kelebihan dan Kekurangan CeFi

Sistem terpusat menyajikan kemudahan dalam konversi mata uang, baik mata uang fiat maupun kripto, melalui fleksibilitasnya. Konversi tersebut dapat dengan mudah dilakukan melalui skema terpusat.

 

Keunggulan lainnya adalah klaim atas keadilan sistem, karena pesanan dan penjualan dilakukan secara terpusat. 

 

Pengguna CeFi tunduk pada aturan yang ditetapkan oleh central exchange, memastikan bahwa baik penjual maupun pembeli patuh pada hukum yang sama selama bertransaksi.

 

Sistem ini juga menawarkan layanan pihak ketiga dan lembaga kliring untuk menjamin integritas setiap transaksi, mirip dengan pasar modal konvensional. 

 

Selain itu, CeFi memberikan kemampuan untuk melakukan perdagangan antar mata uang kripto seperti Litecoin, Bitcoin, hingga XRP

 

Namun, meskipun memberikan banyak manfaat, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Central Exchange mengharuskan pengguna untuk memberikan data pribadi mereka. 

 

Sayangnya, sistem ini rentan terhadap risiko peretasan. Meskipun memang memberikan fleksibilitas dalam transaksi, terutama untuk pembelian kripto dengan uang fiat, sistem ini juga memerlukan biaya transaksi dan administrasi yang signifikan.

 

Apa Itu Decentralized Finance (DeFi)?

 

CeFi DeFi TradFi 2

 

Pada dasarnya, DeFi merupakan konsep yang berkebalikan dengan CeFi. Dalam dunia DeFi, seluruh transaksi tidak tergantung pada satu atau beberapa lembaga tertentu. Dengan kata lain, semua kegiatan dilakukan secara langsung antar pengguna melalui aplikasi khusus.

 

Aplikasi tersebut, yang umumnya disebut sebagai dApps, beroperasi di atas teknologi blockchain yang terotomatisasi. Otomatisasi ini didukung oleh sistem smart contract, yang saat ini berjalan di infrastruktur Ethereum.

 

DeFi hadir dengan tujuan memberikan akses ke layanan keuangan bagi mereka yang dianggap tidak memenuhi syarat untuk mengakses layanan keuangan konvensional. 

 

Selain itu, DeFi juga bertujuan menciptakan sistem keuangan yang adil, transparan, dan bebas, sehingga semua individu dapat berpartisipasi.

 

Dengan sifat tersebut, tidak mengherankan bahwa layanan yang ditawarkan oleh DeFi mencakup berbagai kegiatan, mulai dari aktivitas simpan pinjam hingga yield farming dan lain sebagainya.

 

Kelebihan dan Kekurangan DeFi

Sementara itu, DeFi memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memiliki kendali penuh atas aset kripto mereka sendiri. Tidak ada kebutuhan untuk mengotorisasi pihak ketiga dalam transaksi, karena yang diperlukan hanyalah aturan yang diatur dalam algoritma smart contract pengguna. 

 

Protokol tersebut akan menjalankan transaksi jika pihak kedua memenuhi semua prasyarat dalam protokol yang telah dibuat. Ketika itu terjadi, transaksi akan terealisasi tanpa dapat diralat.

 

Artinya, pengguna tidak perlu membayar biaya administrasi dan biaya transaksi kepada lembaga perantara. Lebih dari itu, transparansi yang tinggi dalam semua transaksi mengurangi risiko penyalahgunaan dalam sistem DeFi.

 

Selain itu, karena sistem DeFi beroperasi melalui dApps, dan aplikasi DeFi terus berkembang seiring waktu, layanan keuangan dalam Decentralized Finance menawarkan berbagai pilihan yang lebih luas dibandingkan dengan sistem CeFi.

 

Namun, kekurangan dari sistem DeFi terletak pada kompleksitas protokol smart contract yang membuat pengguna tidak dapat melakukan perdagangan aset kripto atau membeli aset kripto langsung dengan uang fiat.

 

Perbedaan CeFi Vs DeFi & TradFi

 

CeFi DeFi TradFi 3

 

Mengutip laman techopedia.com, sementara CeFi melibatkan perantara yang terpusat, DeFi bergantung pada smart contract yang berjalan di jaringan blockchain untuk mengeksekusi transaksi.

 

Hal itu memungkinkan individu di mana saja di dunia untuk bertukar aset secara langsung tanpa melibatkan perantara. 

 

Aplikasi terdesentralisasi (dApps) memberikan akses ke layanan keuangan kepada siapa saja yang memiliki koneksi internet, termasuk mereka yang kurang dilayani dan tidak memiliki rekening bank.

 

Mereka juga memberikan pengguna lebih banyak kontrol atas aset mereka melalui dompet crypto pribadi dan akun perdagangan, di mana mereka tetap memiliki akses eksklusif ke kunci privat mereka.

 

DeFi bertujuan untuk menyediakan sistem sumber terbuka yang anonim, meningkatkan transparansi ekonomi, dan tidak memerlukan pengguna untuk memberikan data pribadi. 

 

Layanan DeFi menyediakan pinjaman, yield farming kripto, pinjaman, pemegang aset, dan lainnya tanpa batasan pada pengguna, yang dapat diberlakukan oleh penyedia CeFi.

 

Namun, DeFi merupakan pendekatan teknologi baru yang memerlukan tingkat keahlian teknis yang relatif tinggi. Ada juga risiko terkait dengan protokol atau kode smart contract yang cacat, kesalahan manusia, atau serangan jahat.

 

Keuangan terpusat bertujuan untuk menggabungkan keunggulan DeFi dengan keandalan dan kemudahan penggunaan layanan TradFi. 

 

CeFi memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan bunga atas tabungan, meminjamkan dana, menghabiskan kripto menggunakan kartu debit atau kredit, berdagang dengan aset kripto dan aset yang ditokenisasi, dan sebagainya. Semuanya sambil bertanggung jawab atas perlindungan dana pelanggan.

 

Menukarkan mata uang fiat menjadi aset kripto memerlukan institusi terpusat. Penyedia CeFi memiliki kemampuan untuk melakukan konversi ini, berbeda dengan solusi DeFi. 

 

Selain itu, penyedia CeFi dapat melakukan transaksi dengan margin dan memberikan pinjaman secara langsung.

 

Risiko CeFi dan DeFi

Walaupun CeFi dan DeFi memiliki keunggulan masing-masing, keduanya tetap memiliki sejumlah risiko. Peristiwa yang terjadi pada Terra Luna pada bulan Mei 2022 lalu menjadi contoh bagaimana seluruh ekosistem DeFi dapat menghadapi tantangan serius.

 

Terra Protocol merupakan sebuah protokol blockchain yang menghasilkan algorithmic stablecoins, dengan TerraUSD (UST) sebagai stablecoin utamanya. 

 

Algorithmic stablecoin dirancang dengan menggunakan algoritma untuk menjaga nilai stablecoin tersebut sejajar dengan aset yang dipegangnya.

 

Salah satu aplikasi DeFi yang paling populer di blockchain Terra adalah Anchor Protocol, sebuah decentralized savings account yang menawarkan APY hingga 19,5%. 

 

Anchor banyak digunakan oleh pengguna Terra sebagai tempat penyimpanan aset, terutama karena tingkat “bunga” yang tinggi yang ditawarkan.

 

Pada 13 Mei 2022, harga LUNA (token blockchain Terra) turun 100% ke level $0,0002, yang disebabkan oleh sistem algorithmic stablecoin yang mendorong Terra untuk terus menciptakan LUNA baru demi menjaga nilai UST (stablecoin Terra) tetap pada $1.

 

Pada tanggal 8 Mei 2022, pasokan LUNA yang beredar di pasar sekitar 346.000.000. Hanya dalam empat hari setelahnya (12 Mei 2022), jumlah tersebut melonjak menjadi 7.100.000.000.000 akibat aksi penjualan UST yang terus meningkat, yang turut menyebabkan harga LUNA turun 100% ke level $0,0002 pada 13 Mei 2022.

 

Dampak peristiwa ini ternyata melibatkan CeFi melalui crypto hedge fund Three Arrows Capital (3AC), yang berinvestasi di Terra dan mengambil pinjaman crypto senilai miliaran dolar dari berbagai perusahaan CeFi untuk menjalankan strategi berisiko tinggi. 

 

Perusahaan CeFi percaya pada 3AC dan memberikan pinjaman tanpa jaminan yang memadai. Saat pasar crypto mengalami keterpurukan, 3AC tidak dapat mengembalikan pinjaman, dan ini berdampak negatif pada perusahaan-perusahaan CeFi tersebut.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, mempertimbangkan pilihan antara Centralized Finance (CeFi) dan Decentralized Finance (DeFi) tentunya harus berdasarkan kepercayaan dan preferensi pengguna.

 

Hal itu karena keduanya menawarkan pendekatan yang berbeda dan keputusan untuk mengadopsi CeFi atau DeFi harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang karakteristik, kelebihan, dan risiko masing-masing.

 

Di samping itu, juga penting untuk memiliki pemahaman mendalam dalam memilih model keuangan yang sesuai. Dalam hal ini, pengguna perlu memahami baik tentang kelebihan maupun kelemahan dari CeFi dan DeFi. 

 

Sebagai tambahan informasi, kamu juga dapat membaca berbagai informasi menarik lainnya di kumpulan artikel di INDODAX Academy.

 

INDODAX Academy menyajikan segudang materi yang mencakup berbagai tingkatan, mulai dari konsep dasar hingga aspek yang lebih mendalam berkaitan dengan teknologi blockchain.

 

Yuk Investasi Crypto di INDODAX

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu CeFi, kelebihannya, hingga perbedaan vs Defi & TradFi. kamu juga dapat mempelajari berbagai 

 

Selanjutnya, bagi kamu yang tertarik untuk melakukan investasi aset kripto maka sebaiknya kamu mengecek pasar kripto terlebih dahulu di INDODAX Market.

 

Kemudian, setelah mengecek harga, kamu pun dapat melakukan pembelian aset kripto di crypto exchange terpercaya, yaitu di INDODAX.

 

Perlu diingat kembali bahwa INDODAX adalah platform perdagangan aset kripto ternama dan telah menjadi pionir dalam memfasilitasi jual beli aset kripto di Indonesia.

 

Memiliki reputasi yang baik sebagai platform perdagangan aset kripto, INDODAX pun terus menyediakan layanan yang bisa diandalkan oleh para investor.

 

Bukan itu saja, INDODAX pun berperan dalam memudahkan akses ke pasar aset kripto dan menjamin keamanan transaksi para pengguna.

 

Sebagai disclaimer, keputusan untuk melakukan investasi aset kripto harus berdasarkan riset yang cermat dan pemahaman mendalam terhadap risiko yang ada di dalamnya. 

 

Hal itu karena nilai aset kripto dapat mengalami fluktuasi yang signifikan karena volatilitasnya yang tinggi.

 

Ayo, segera investasi aset kripto bersama INDODAX mulai sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024