KLEVA Protocol Dipantau Whale? Ini Fakta & Cara Kerjanya
icon search
icon search

Top Performers

KLEVA Protocol Dipantau Whale? Ini Fakta & Cara Kerjanya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

KLEVA Protocol Dipantau Whale? Ini Fakta & Cara Kerjanya

KLEVA Protocol Dipantau Whale? Ini Fakta & Cara Kerjanya

Daftar Isi

KLEVA Protocol akhir-akhir ini mulai ramai dibahas, apalagi setelah muncul sinyal kalau para whale diam-diam mulai akumulasi. Meski harganya sempat turun dari puncak tertinggi, protokol ini justru makin dilirik karena teknologi leverage yield farming dan fitur lintas rantainya.

Di saat banyak proyek DeFi stagnan, KLEVA justru berevolusi cepat berpindah dari jaringan Klaytn ke WEMIX3.0, sekaligus meluncurkan sistem lintas rantai bernama KLEVA omni. Perkembangannya bikin banyak investor penasaran: apakah ini peluang, atau cuma tren sesaat?

Supaya kamu nggak ketinggalan, kita bahas bareng yuk: apa itu KLEVA Protocol, bagaimana cara kerjanya, dan kenapa token ini bisa menarik perhatian investor besar di 2025.

 

Apa Itu KLEVA Protocol?

 

KLEVA Protocol adalah platform DeFi revolusioner yang memfokuskan diri pada leverage yield farming di jaringan Klaytn, dan kini telah bermigrasi ke WEMIX3.0. Sebagai protokol DeFi pertama di Klaytn yang mengkhususkan diri pada leverage yield farming, KLEVA memungkinkan pengguna memaksimalkan hasil farming mereka dengan memanfaatkan pinjaman untuk memperbesar posisi investasi.

Protokol ini mengambil keuntungan dari lapisan likuiditas di bursa terdesentralisasi dan bertindak sebagai amplifier untuk bursa-bursa tersebut. Dengan cara ini, KLEVA menciptakan ekosistem yang menguntungkan bagi semua pihak – farmer mendapatkan yield lebih tinggi, lender memperoleh passive income, dan pertukaran terdesentralisasi mendapat aliran likuiditas tambahan.

Konsep KLEVA bisa disamakan dengan “Alpaca Finance” versi Korea, namun dengan diferensiasi khusus yang membuatnya unik. Protokol ini tidak hanya menyediakan layanan leverage farming biasa, tetapi juga mengintegrasikan sistem lending dan borrowing yang sophisticated untuk memaksimalkan efisiensi modal.

Tapi fungsi dasarnya belum cukup untuk menjelaskan kenapa KLEVA bisa begitu dilirik. Yuk bahas fitur dan teknologinya lebih dalam.

 

Cara Kerja KLEVA Protocol: Leverage Farming & Lending

 

KLEVA Protocol beroperasi dengan mengkombinasikan sistem lending dan borrowing yang terintegrasi dengan yield farming berleverage. Konsep intinya adalah memungkinkan pengguna meminjam aset untuk memperbesar posisi farming mereka, sehingga potensi keuntungan juga meningkat secara proporsional.

Leverage yield farming adalah taktik di mana farmer meminjam dana untuk meningkatkan posisi mereka guna memperoleh yield yang lebih besar. Dalam protocol DeFi, tujuan utamanya adalah memaksimalkan return on investment, dan leverage farming menjadi salah satu strategi paling efektif untuk mencapai hal tersebut.

Sistem KLEVA bekerja melalui beberapa komponen utama. Pertama, lending pools yang menyediakan aset untuk dipinjam oleh farmer. Kedua, farming vaults yang mengelola posisi leverage farming secara otomatis. Ketiga, mekanisme liquidation yang melindungi lender dari risiko default.

KLEVA Protocol menyediakan leverage yield farming tidak hanya untuk token biasa, tetapi juga untuk stablecoin, membuka lending pools untuk berbagai stablecoin sejak tahap peluncuran. Ini memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna yang ingin farming dengan risiko lebih rendah.

Proses kerjanya dimulai ketika pengguna menyetor collateral, kemudian meminjam aset tambahan sesuai dengan leverage ratio yang diinginkan. Aset gabungan ini kemudian digunakan untuk yield farming di berbagai protokol DeFi partner. Keuntungan yang diperoleh dibagi antara farmer, lender, dan protokol sesuai dengan struktur fee yang telah ditentukan.

Setelah tahu cara kerjanya, kamu pasti bertanya-tanya, apa keunikan KLEVA dibanding platform DeFi lainnya?

 

Fitur Unggulan KLEVA omni: Lintas Rantai & Aman

 

KLEVA omni merupakan evolusi terbaru dari protokol KLEVA setelah migrasi ke WEMIX3.0. Pada Q2 2024, KLEVA bertransformasi menjadi layanan native dari WEMIX3.0 Mainnet dengan memperkenalkan protokol DeFi trans-chain baru, KLEVA omni. Ini menandai milestone penting dalam perjalanan protokol menuju interoperabilitas yang lebih luas.

Fitur paling revolusioner dari KLEVA omni adalah kemampuan cross-chain yang mendukung multiple blockchain sekaligus. Protokol ini kini dapat beroperasi di Klaytn, Ethereum, BNB Chain, Arbitrum, Polygon, dan Optimism. Kemampuan lintas rantai ini memungkinkan pengguna mengakses likuiditas dari berbagai ekosistem tanpa harus melakukan bridging yang rumit.

Yang membedakan KLEVA omni dari protokol cross-chain lainnya adalah sistem non-custodial yang tetap mempertahankan keamanan tinggi. Pengguna tidak perlu mempercayakan aset mereka kepada pihak ketiga, karena semua transaksi dilakukan melalui smart contract yang telah diaudit. Selain itu, protokol ini menggunakan bridge tanpa wrapped token, yang mengurangi risiko dan kompleksitas dalam proses cross-chain.

Sejak Block Number 143750458 pada 20 Januari 2024, token KLEVA yang dicetak per blok akan berkurang 10% setiap bulan, mengurangi maksimum supply hampir setengah dari rencana awal. Mekanisme deflationary ini dirancang untuk mendukung nilai token jangka panjang.

Fitur yield farming dengan collateral cross-chain juga menjadi daya tarik utama. Pengguna dapat menggunakan aset dari satu blockchain sebagai collateral untuk farming di blockchain lain, membuka peluang arbitrase yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.

Dengan fitur sehebat itu, wajar kalau investor besar mulai menaruh perhatian ke KLEVA. Tapi apa benar whale sudah masuk?

 

Kenapa Token KLEVA Dipantau Whale?

 

Aktivitas whale terhadap token KLEVA mulai terlihat dari beberapa indikator on-chain yang menarik perhatian. Data menunjukkan bahwa volume perdagangan 24 jam KLEVA didominasi oleh exchange-exchange besar seperti GOPAX dan KLAYSwap, dengan lebih dari 95% volume terpusat di kedua platform tersebut. Konsentrasi volume yang tinggi ini mengindikasikan adanya aktivitas institusional yang signifikan.

Dengan kenaikan harga 7,80% dalam 7 hari terakhir, KLEVA mengungguli pasar cryptocurrency global yang turun 4,60%. Performa yang kontras dengan pasar umum ini menunjukkan adanya sentimen positif khusus terhadap protokol KLEVA yang tidak terpengaruh oleh kondisi bearish pasar secara keseluruhan.

Dari sisi teknikal, grafik harga KLEVA menunjukkan pola akumulasi yang menarik. Setelah mengalami penurunan dari all-time high sebesar $0.4502 pada Januari 2024, token ini kini diperdagangkan di level yang jauh lebih rendah. Kondisi oversold ini justru menjadi peluang bagi whale untuk melakukan akumulasi diam-diam sebelum terjadi pergerakan harga yang signifikan.

Likuiditas yang relatif ketat juga menjadi faktor yang mendukung strategi whale. Dengan market cap yang masih kecil dibandingkan dengan potensi teknologi yang ditawarkan, whale dapat dengan mudah mengakumulasi posisi besar tanpa menyebabkan pergerakan harga yang terlalu drastis. Ini merupakan kondisi ideal untuk strategi “accumulate in silence, pump later”.

Community sentiment yang mencapai 92% bullish juga mengindikasikan bahwa basis pengguna protokol masih sangat optimis terhadap prospek jangka panjang KLEVA. Kombinasi antara sentiment positif dari retail investor dan aktivitas whale menciptakan kondisi yang ideal untuk potensi bull run di masa depan.

Nah, kalau kamu mulai tertarik, penting juga untuk tahu tokenomics dan mekanisme pembakarannya.

 

Tokenomics Baru: Burn, Supply & Harga Murah

 

Struktur tokenomics KLEVA telah mengalami restrukturisasi signifikan yang dirancang untuk mendukung sustainability jangka panjang. Total supply KLEVA saat ini adalah 68,91 juta token, dengan seluruh supply sudah beredar di pasar (fully diluted). Tidak seperti banyak proyek DeFi lainnya yang masih memiliki vesting schedule, KLEVA tidak memiliki overhang dari token unlock yang dapat menekan harga.

Strategi deflationary menjadi salah satu daya tarik utama tokenomics KLEVA. Mulai dari Januari 2024, token KLEVA yang dicetak per blok berkurang 10% setiap bulan. Mekanisme ini secara bertahap mengurangi inflasi token dan pada akhirnya akan mencapai kondisi deflationary ketika burning rate melebihi minting rate.

Selain pengurangan pencetakan, protokol KLEVA juga menerapkan mekanisme burn rutin dari fee yang dikumpulkan. Setiap transaksi yield farming, lending, dan borrowing menghasilkan fee yang sebagian besar akan dibakar secara otomatis. Mekanisme ini menciptakan pressure beli yang konsisten dan mengurangi circulating supply secara bertahap.

Dari sisi valuasi, rasio Fully Diluted Valuation (FDV) terhadap Market Cap menunjukkan kondisi yang relatif fair. Dengan tidak adanya token yang masih terkunci, tidak ada risiko dilusi dari unlock schedule yang sering menjadi momok bagi investor kripto. Kondisi ini membuat valuasi KLEVA lebih transparan dan mudah diprediksi.

Token KLEVA memiliki utility yang jelas dalam ekosistem protokol. Selain digunakan untuk staking dan governance, token ini juga berfungsi sebagai insentif untuk liquidity provider dan reward untuk pengguna aktif protokol. Multiple utility ini menciptakan demand organik yang mendukung harga token jangka panjang.

Dengan harga yang saat ini masih jauh dari ATH, banyak analis menilai KLEVA berada dalam kondisi undervalued. Kombinasi antara teknologi yang solid, tokenomics yang sustainable, dan harga yang attractive membuat KLEVA menjadi salah satu hidden gem di sektor DeFi.

Tapi seperti proyek kripto lainnya, KLEVA juga punya risiko yang wajib kamu pahami sebelum FOMO.

 

Risiko Investasi di KLEVA: Jangan Cuma Lihat Cuannya

 

Meskipun KLEVA Protocol menawarkan potensi keuntungan yang menarik, ada beberapa risiko signifikan yang harus kamu pahami sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Risiko pertama dan paling krusial adalah risiko liquidation dalam leverage farming. Ketika kamu menggunakan leverage, posisi trading kamu bisa ter-liquidasi jika nilai collateral turun di bawah maintenance margin. Ini bisa menyebabkan kerugian yang lebih besar dari modal awal.

Risiko smart contract juga tidak bisa diabaikan. Meskipun protokol KLEVA telah melalui audit, bug atau vulnerability dalam smart contract masih mungkin terjadi. History membuktikan bahwa banyak protokol DeFi yang mengalami exploit karena celah keamanan yang tidak terdeteksi saat audit. Kerugian akibat smart contract bug biasanya tidak dapat dipulihkan.

Ketergantungan pada ekosistem Klaytn dan WEMIX menjadi risiko tersendiri. Meskipun KLEVA omni kini mendukung multiple chain, sebagian besar aktivitas masih terpusat di ekosistem WEMIX dan Klaytn. Jika terjadi masalah teknis atau regulasi pada blockchain ini, dampaknya akan langsung mempengaruhi performa protokol KLEVA.

Volume perdagangan yang masih relatif kecil juga menciptakan risiko manipulasi harga. Dengan market cap yang belum terlalu besar, whale atau market maker dapat dengan mudah menggerakkan harga secara drastis. Volatilitas yang tinggi ini bisa menguntungkan trader berpengalaman, namun sangat berisiko bagi pemula.

Risiko regulatory maupun risiko di investasi kripto juga perlu dipertimbangkan. Industri DeFi masih dalam tahap perkembangan regulasi di berbagai negara. Perubahan kebijakan pemerintah terhadap leverage trading atau yield farming bisa berdampak negatif pada adopsi dan nilai protokol.

Terakhir, risiko impermanent loss dalam liquidity providing juga perlu dipahami. Ketika kamu menyediakan likuiditas untuk pool, kamu bisa mengalami kerugian jika harga salah satu token berubah secara signifikan dibanding saat kamu pertama kali deposit.

Kalau kamu bisa mengelola risikonya dengan bijak, KLEVA tetap menyimpan peluang strategis di tahun 2025.

 

Masih Layak Dilirik, Asal Tahu Batasnya

 

KLEVA Protocol membuktikan dirinya sebagai inovator di sektor DeFi dengan fokus pada leverage yield farming lintas rantai. Kombinasi teknologi sophisticated, tokenomics yang sustainable, dan adopsi cross-chain menjadikan protokol ini lebih dari sekadar trend sesaat. Fitur KLEVA omni yang memungkinkan interoperabilitas antar blockchain membuka peluang baru dalam ekosistem DeFi yang semakin terintegrasi.

Dari sisi valuasi, KLEVA saat ini dihargai relatif murah dengan supply yang terbatas dan mekanisme deflationary yang telah berjalan. Jika adopsi protokol terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekosistem WEMIX3.0 dan expansion ke blockchain lainnya, potensi apresiasi harga sangat mungkin terjadi. Aktivitas whale yang mulai terlihat juga mengindikasikan bahwa smart money telah mulai memperhatikan fundamental protokol ini.

Namun, kamu tetap harus objektif dan berhati-hati mengingat volatilitas yang tinggi dan berbagai risiko yang telah diuraikan. KLEVA bukan investasi yang cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang belum familiar dengan konsep leverage trading dan yield farming. Risiko liquidation, smart contract vulnerability, dan manipulasi harga tetap menjadi ancaman nyata yang bisa menyebabkan kerugian total.

Strategi terbaik adalah melakukan riset mendalam, memahami semua risiko yang terlibat, dan hanya menginvestasikan dana yang siap kamu relakan. Diversifikasi portofolio dan penerapan risk management yang ketat akan membantu kamu memaksimalkan peluang sambil meminimalkan kerugian potential.

 

Itulah informasi menarik tentang “KLEVA Protocol” yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apakah KLEVA cocok untuk pemula? 

KLEVA tidak direkomendasikan untuk pemula total karena melibatkan leverage trading yang kompleks dan berisiko tinggi. Protocol ini lebih cocok untuk investor yang sudah memahami konsep yield farming, impermanent loss, dan risk management dalam DeFi. Jika kamu pemula yang tertarik, sebaiknya pelajari dulu dasar-dasar DeFi dan mulai dengan protokol yang lebih sederhana.

2. KLEVA itu token atau protokol? 

KLEVA adalah keduanya. KLEVA Protocol adalah platform DeFi yang menyediakan layanan leverage yield farming, sementara KLEVA token adalah cryptocurrency native yang digunakan untuk governance, staking crypto, dan berbagai utility dalam ekosistem protokol. Token KLEVA juga berfungsi sebagai reward untuk pengguna aktif dan liquidity provider.

3. Apakah KLEVA aman digunakan? 

Secara teknis, KLEVA menggunakan sistem non-custodial yang berarti kamu tetap mengontrol aset pribadi. Smart contract telah melalui audit dan protokol menerapkan berbagai mekanisme keamanan. Namun, selalu ada risiko inherent dalam DeFi seperti smart contract bug, risiko liquidation, dan volatilitas pasar. Keamanan mutlak tidak pernah ada dalam dunia kripto.

4. Di mana bisa membeli token KLEVA? 

Saat ini KLEVA belum tersedia di exchange cryptocurrency Indonesia. Token KLEVA paling banyak diperdagangkan di GOPAX (exchange Korea), KLAYSwap (DEX di Klaytn), dan beberapa exchange tier-2 lainnya seperti ProBit Global. Kamu perlu menggunakan VPN dan memahami regulasi setempat sebelum trading di exchange luar negeri.

5. Berapa minimum investasi untuk menggunakan KLEVA Protocol? 

Tidak ada minimum investasi yang ditetapkan protokol, namun kamu perlu mempertimbangkan gas fees dan biaya transaksi yang bisa cukup tinggi untuk nominal kecil. Untuk farming yang efisien, disarankan minimal memiliki setara $100-500 agar ratio return terhadap fee masih menguntungkan. Selalu hitung break-even point sebelum memulai farming.

6. Bagaimana cara menghitung risiko liquidation? 

Risiko liquidation tergantung pada leverage ratio dan collateral ratio yang kamu gunakan. Semakin tinggi leverage, semakin rendah threshold harga yang menyebabkan liquidation. KLEVA Protocol menyediakan calculator dan alert system untuk membantu kamu monitor posisi. Selalu sisakan buffer minimal 20-30% dari liquidation price untuk mengantisipasi volatilitas mendadak.

 

 

Author: RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Altcoin,DeFi

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
TROLLSOL/IDR
TROLL (SOL
3.652
40.41%
VELOFIN/IDR
Velodrome
1.068
37.28%
W/IDR
Wormhole
1.642
30.52%
BOND/IDR
BarnBridge
3.441
23.2%
VRA/IDR
Verasity
28
21.74%
Nama Harga 24H Chg
SHAN/IDR
Shanum
4
-20%
EFI/IDR
Efinity To
3.522
-16.91%
GXC/IDR
GXChain
15.722
-15.02%
CBG/IDR
Chainbing
42
-14.29%
XGD/IDR
XGold
770.279
-9.37%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Wait and See: Jurus Investor di Tengah Ketidakpastian

Kadang yang paling sulit bukan saat pasar sedang anjlok, tapi

Hull Moving Average: Emang Lebih Cepat dari EMA?

Kalau kamu sering telat tangkap momen tren dan selalu ketinggalan

Cadev Adalah Cadangan Devisa, Ini Fungsi & Dampaknya
09/08/2025
Cadev Adalah Cadangan Devisa, Ini Fungsi & Dampaknya

Kamu pernah dengar istilah “cadangan devisa” tiap kali Bank Indonesia

09/08/2025