Harga Bitcoin (BTC) tiba-tiba anjlok ke kisaran $112.000 pada Selasa (28/10) sore waktu setempat, setelah sempat menembus $116.000 di awal perdagangan.
Koreksi tajam ini terjadi di tengah sikap hati-hati pelaku pasar menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC), di mana The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Pergerakan ini membuat pasar kripto kembali bergejolak. Menurut data Bitcoin Magazine Pro, harga sempat mencatat kenaikan 1,6% harian sebelum koreksi mendadak terjadi di sesi sore.
Pasar Waspada Jelang Keputusan The Fed
Investor dan trader kripto kini berada dalam mode defensif. Penantian terhadap keputusan The Fed membuat pasar cenderung stagnan, sementara pelaku pasar mencoba membaca arah kebijakan moneter berikutnya.
Secara historis, harga Bitcoin memang sering terkoreksi menjelang pengumuman kebijakan ekonomi besar di Amerika Serikat.
Namun kali ini, volatilitas Bitcoin justru berada di titik terendah sepanjang sejarah enam bulan terakhir, yang menandakan fase akumulasi besar bisa saja sedang terbentuk.
Baca juga berita terbaru: The Fed Akan Potong Suku Bunga di FOMC Besok! Bitcoin Siap Bullvember?
Rekor Volatilitas Terendah & Potensi Lonjakan Besar
Bitcoin kini diperdagangkan dalam rentang sempit antara $106.000 hingga $123.000 selama empat bulan berturut-turut, periode “tenang” ini jarang terjadi.
Melansir dara dari BitcoinMagazine, indikator teknikal seperti Bollinger Band Width bahkan menunjukkan level volatilitas terendah sepanjang sejarah Bitcoin.
Dalam beberapa siklus sebelumnya, kondisi serupa sering kali diikuti oleh lonjakan harga lebih dari 60% dalam waktu 100 hari.
Jika pola historis itu terulang, potensi kenaikan harga bisa mengarah ke kisaran $170.000–$180.000 pada 2026.
Namun, analis menekankan bahwa fase sideways ini bisa bertahan lebih lama sebelum pergerakan besar benar-benar terjadi.
Faktor Eksternal: Emas Melemah, AS–China Mencair
Selain kebijakan moneter, situasi geopolitik dan makroekonomi global ikut memengaruhi sentimen pasar kripto.
Harga emas turun di bawah $4.000 per ons, level terendah sejak awal Oktober, yang memicu pergeseran modal ke aset berisiko seperti Bitcoin dan altcoin.
Di sisi lain, kabar positif soal dialog dagang AS–China menambah lapisan kompleksitas pada reaksi pasar.
Meskipun ada optimisme diplomatik, banyak pelaku pasar masih menahan diri karena kebijakan suku bunga The Fed dianggap punya pengaruh langsung terhadap arus modal global.
Baca juga berita lainnya: Hubungan Vietnam-AS Makin Erat, Apakah Ini Sinyal Positif untuk Aset Kripto?
Institusi Besar Kembali Masuk
Sementara harga BTC terkoreksi, investor institusional justru terlihat aktif menambah eksposur.
Perusahaan asal Jepang Metaplanet Inc. mengumumkan buyback saham senilai $500 juta sebagai bagian dari strategi treasury berbasis Bitcoin.

Sumber Gambar: X.com
Di sisi lain, Cathie Wood melalui ARK Invest membeli $31 juta saham Block Inc. (Square), memperluas portofolio kripto mereka yang juga mencakup Coinbase, Robinhood, dan Circle Internet Group.
Langkah ini memperlihatkan kepercayaan jangka panjang terhadap potensi industri kripto, meski harga Bitcoin tengah melemah.
Kesimpulan
Koreksi Bitcoin ke $112.000 bukan sekadar penurunan harga sesaat, tapi cerminan dari ketegangan antara faktor makroekonomi global dan fase teknikal yang sangat ketat.
Dengan volatilitas yang menyentuh titik terendah dalam sejarah, pasar mungkin sedang berada di ujung fase akumulasi besar berikutnya.
Jika sejarah berulang, fase “tenang sebelum badai” ini bisa membuka jalan menuju reli besar di tahun 2026.
FAQ
- Kenapa harga Bitcoin bisa turun jelang rapat FOMC?
Karena pasar cenderung menahan posisi sebelum keputusan penting The Fed. Spekulasi suku bunga sering memicu aksi ambil untung (profit taking) sementara. - Apa arti volatilitas Bitcoin menyentuh rekor terendah?
Itu menandakan pasar sedang dalam fase konsolidasi. Biasanya, volatilitas rendah menjadi tanda awal sebelum pergerakan besar, baik naik maupun turun. - Apakah keputusan The Fed akan langsung memengaruhi harga Bitcoin?
Ya. Pemangkasan suku bunga biasanya mendorong aset berisiko seperti kripto naik, tapi efeknya bisa tertunda tergantung reaksi pasar global. - Mengapa emas turun bisa memicu kenaikan Bitcoin?
Ketika harga emas melemah, sebagian investor mencari alternatif aset lindung nilai lain seperti Bitcoin. Ini memperkuat posisi BTC sebagai “emas digital”. - Siapa Metaplanet dan kenapa langkah buyback mereka penting?
Metaplanet adalah perusahaan publik di Jepang yang mengalihkan sebagian kasnya ke Bitcoin. Buyback senilai $500 juta menunjukkan adopsi korporat terhadap BTC terus berkembang. - Apakah ini saat yang tepat membeli Bitcoin?
Belum tentu. Meski fase volatilitas rendah berpotensi diikuti kenaikan, pasar masih menunggu arah kebijakan The Fed dan sinyal teknikal lanjutan.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Regulasi Crypto, #Berita The Fed, #Berita Donald Trump, #Berita Kripto Asia #Prediksi Harga Crypto Hari Ini





Polkadot 10.18%
BNB 1.12%
Solana 4.87%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.68%
Polygon Ecosystem Token 2.07%
Tron 2.89%
Pasar
