Di era digital yang terus berkembang, cryptocurrency atau kripto telah menjadi sorotan utama dalam dunia keuangan. Dengan teknologi blockchain yang menjadi pondasinya, kripto menawarkan cara transaksi yang aman, cepat, dan transparan tanpa campur tangan pihak ketiga seperti bank.
Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja kripto? Artikel ini akan menjelaskan 5 langkah-langkah kerja kripto dengan cara yang mudah dipahami, sehingga kamu dapat lebih percaya diri sebelum memulai trading atau berinvestasi.
Apa Itu Kripto?
Kripto adalah aset digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat transaksi secara permanen, transparan, dan aman. Keamanan kripto dijamin oleh teknologi kriptografi, yang membuatnya hampir tidak mungkin untuk dipalsukan atau diubah.
Di Indonesia, kripto diakui sebagai aset digital yang dapat diperdagangkan sebagai komoditi melalui platform resmi seperti Indodax. Namun, Bank Indonesia tidak menganggap kripto sebagai alat pembayaran yang sah. Beberapa kripto populer termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Binance Coin (BNB).
Setelah memahami apa itu kripto secara umum, langkah berikutnya adalah mengenal cara kerja dasarnya. Segala sesuatu tentang kripto dimulai dengan transaksi. Saat kamu ingin mengirim atau menerima aset digital, proses ini melibatkan berbagai tahap yang memastikan keamanan, kecepatan, dan transparansi. Mari kita mulai dengan langkah pertama: pembuatan transaksi.
1: Pembuatan Transaksi
Proses kerja kripto dimulai dari pembuatan transaksi. Transaksi kripto adalah tindakan pengiriman aset digital (seperti Bitcoin atau Ethereum) dari satu dompet digital ke dompet lainnya. Dompet ini adalah aplikasi atau perangkat keras yang menyimpan kunci kriptografi untuk mengakses dan mengelola aset kamu.
Bagaimana Transaksi Dibuat?
- Pengguna Mengakses Dompet Digital
- Untuk membuat transaksi, pengguna pertama-tama membuka dompet digital (wallet) mereka. Dompet ini dapat berupa aplikasi perangkat lunak seperti Metamask, Trust Wallet, atau dompet bawaan dari platform trading seperti Indodax.
- Di dalam dompet ini, terdapat alamat dompet (wallet address), yaitu serangkaian karakter unik yang berfungsi seperti nomor rekening dalam sistem perbankan.
- Memasukkan Detail Transaksi
- Pengguna memasukkan alamat dompet tujuan. Alamat ini adalah kode unik yang dimiliki oleh penerima.
- Contoh format alamat Bitcoin:
1BoatSLRHtKNngkdXEeobR76b53LETtpyT - Setelah itu, pengguna menentukan jumlah aset kripto yang ingin dikirim. Biasanya, transaksi juga membutuhkan biaya jaringan (transaction fee), yang akan otomatis dihitung oleh sistem dompet.
- Penkamutanganan Transaksi dengan Private Key
- Untuk memvalidasi bahwa transaksi ini benar-benar dilakukan oleh pemilik aset, sistem meminta tkamu tangan digital yang dihasilkan dari private key milik pengirim.
- Private key adalah kunci rahasia yang hanya dimiliki oleh pemilik dompet dan digunakan untuk mengotorisasi transaksi. Tkamu tangan ini memastikan bahwa transaksi tidak bisa diubah oleh pihak lain.
- Mengirimkan Transaksi ke Jaringan Blockchain
- Setelah detail transaksi dimasukkan dan ditkamutangani, pengguna mengirimkan transaksi ke jaringan blockchain.
- Di sini, transaksi kamu menjadi bagian dari kumpulan data yang menunggu untuk diverifikasi oleh jaringan (disebut mempool).
Contoh Skenario Nyata
Misalkan kamu ingin mengirimkan 0,1 Bitcoin ke teman kamu:
- kamu membuka dompet digital kamu dan memasukkan alamat Bitcoin teman kamu.
- kamu menentukan jumlah 0,1 BTC dan melihat biaya jaringan (misalnya, 0,0005 BTC).
- Setelah semuanya benar, kamu menkamutangani transaksi dengan private key kamu.
- Transaksi kemudian dikirim ke jaringan blockchain untuk diverifikasi.
Keamanan Selama Pembuatan Transaksi
Seluruh proses ini dirancang untuk menjaga keamanan:
- Alamat dompet penerima dienkripsi, sehingga hanya pemilik alamat yang dapat menerima aset.
- Tkamu tangan digital yang dihasilkan oleh private key memastikan bahwa transaksi hanya dapat dilakukan oleh pemilik sah dompet.
Pentingnya Private Key
- Jika kamu kehilangan private key, kamu tidak akan dapat mengakses aset kamu lagi. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan private key kamu di tempat yang aman, seperti dompet perangkat keras (hardware wallet) atau catatan terenkripsi.
Transaksi di Blockchain: Tidak Bisa Dibatalkan
Setelah transaksi kamu dikirimkan ke jaringan blockchain, transaksi ini tidak dapat dibatalkan. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa kripto sangat aman, tetapi juga berarti kamu harus sangat berhati-hati saat memasukkan alamat dompet penerima.
2: Penyebaran Transaksi ke Jaringan
Setelah transaksi dibuat, informasi ini dikirimkan ke jaringan komputer yang disebut node. Node ini tersebar secara global dan berfungsi untuk memverifikasi transaksi. Teknologi ini disebut desentralisasi, yang berarti tidak ada satu pihak pun yang memiliki kendali penuh atas jaringan.
Keuntungan utama dari desentralisasi adalah keamanan yang lebih tinggi. Karena data tersebar di banyak komputer, tidak ada satu pun pihak yang dapat memanipulasi sistem.
3: Validasi Transaksi Melalui Konsensus
Transaksi yang diterima oleh node harus diverifikasi untuk memastikan bahwa data transaksi valid. Proses validasi ini dilakukan menggunakan mekanisme konsensus.
Terdapat dua mekanisme konsensus utama:
- Proof of Work (PoW):
- Komputer dalam jaringan, yang disebut penambang (miners), memecahkan teka-teki matematika yang kompleks untuk memvalidasi transaksi.
- PoW digunakan oleh Bitcoin.
- Proof of Stake (PoS):
- Validator dipilih berdasarkan jumlah aset kripto yang mereka “taruhkan” sebagai jaminan.
- PoS lebih hemat energi dibandingkan PoW dan digunakan oleh Ethereum.
Setelah transaksi divalidasi, langkah berikutnya adalah pencatatan.
4: Pencatatan di Blockchain
Setelah transaksi kamu divalidasi, data tersebut dicatat dalam blok baru di blockchain. Blockchain sendiri adalah buku besar digital yang mencatat setiap transaksi dengan transparansi penuh.
Analogi sederhana: Bayangkan blockchain seperti buku akuntansi raksasa yang dimiliki oleh seluruh jaringan. Setiap halaman dalam buku tersebut adalah blok, dan setiap blok berisi catatan transaksi baru yang tidak dapat diubah.
Pencatatan ini menjamin bahwa data transaksi tetap aman dan dapat diakses kapan saja oleh siapa saja.
5: Penyelesaian dan Transfer Kripto
Setelah transaksi berhasil diverifikasi dan dicatat di blockchain, langkah terakhir adalah penyelesaian atau settlement. Pada tahap ini, aset kripto secara resmi berpindah dari dompet pengirim ke dompet penerima. Proses ini tidak memerlukan perantara seperti bank atau lembaga keuangan lainnya, yang menjadi salah satu keunggulan utama teknologi blockchain.
Apa yang Terjadi Setelah Transaksi Dicatat di Blockchain?
- Pencatatan Permanen
- Setelah transaksi tercatat dalam blok baru di blockchain, data ini tidak dapat diubah atau dihapus. Ini memastikan transparansi penuh dan keamanan transaksi.
- Pindahnya Kepemilikan Aset Digital
- Blockchain memvalidasi bahwa jumlah aset yang ditransfer benar-benar tersedia di dompet pengirim dan memindahkan jumlah tersebut ke dompet penerima.
Kecepatan Penyelesaian Transaksi
Salah satu keunggulan kripto adalah kecepatan penyelesaian transaksi. Namun, waktu penyelesaian ini bervariasi tergantung pada blockchain yang digunakan:
- Bitcoin: Waktu rata-rata penyelesaian adalah sekitar 10 menit per blok, tetapi bisa lebih lama jika jaringan sedang sibuk.
- Ethereum: Penyelesaian biasanya memakan waktu kurang dari 1 menit.
- Solana: Salah satu blockchain tercepat, dengan waktu penyelesaian hanya beberapa detik.
Keamanan pada Tahap Penyelesaian
- Karena data transaksi telah tercatat di blockchain, tidak ada pihak yang dapat membatalkan atau memodifikasi transaksi ini. Ini berbeda dengan sistem tradisional yang memungkinkan chargeback (pembatalan pembayaran) oleh bank.
- Selama pengguna menjaga private key mereka dengan aman, aset kripto mereka akan tetap terlindungi.
Contoh Skenario
Misalnya, kamu mengirimkan 0,5 Bitcoin (BTC) ke teman kamu:
- kamu melakukan transaksi dari dompet digital kamu, dan blockchain memvalidasi bahwa kamu memiliki 0,5 BTC.
- Setelah diverifikasi dan tercatat di blockchain, saldo dompet kamu berkurang sebesar 0,5 BTC (ditambah biaya transaksi), sementara dompet teman kamu bertambah sebesar 0,5 BTC.
- Transaksi selesai tanpa perantara, dengan proses yang cepat, aman, dan transparan.
Manfaat Penyelesaian Transaksi Kripto
- Efisiensi Biaya: Tidak ada biaya tambahan dari pihak ketiga seperti bank. kamu hanya membayar biaya jaringan.
- Globalisasi: Penyelesaian transaksi lintas negara terjadi dengan kecepatan yang sama seperti transaksi domestik.
- Transparansi: Setiap transaksi dapat dilacak di blockchain, memberikan kepercayaan penuh pada sistem.
Catatan Penting
Setelah transaksi selesai dan tercatat, proses ini tidak dapat dibatalkan. Karena itu, sangat penting untuk memastikan alamat dompet penerima benar sebelum mengirimkan aset kamu.
Kesimpulan
Kripto menawarkan cara kerja yang inovatif dan aman melalui teknologi blockchain. Dari pembuatan transaksi hingga pencatatan di blockchain, seluruh proses berjalan transparan dan desentralisasi. Dengan memahami lima langkah ini, kamu dapat lebih percaya diri dalam menggunakan kripto, baik untuk investasi maupun transaksi.
Nah, untuk kamu yang ingin membeli aset crypto seperti Bitcoin, Ethereum maupun aset crypto lainnya kamu dapat membelinya di pasar kripto di INDODAX Market.
Pelajari lebih banyak tentang teknologi blockchain dan manfaatnya di Academy crypto Indodax Academy. Jadilah bagian dari revolusi keuangan digital sekarang juga!
FAQ
1. Apa itu blockchain?
Blockchain adalah buku besar digital yang mencatat semua transaksi kripto secara transparan, permanen, dan aman.
2. Bagaimana cara kerja transaksi kripto?
Transaksi kripto dibuat di dompet digital, diverifikasi oleh node jaringan, dicatat di blockchain, dan akhirnya dipindahkan ke penerima.
3. Apa bedanya Proof of Work dan Proof of Stake?
- Proof of Work memerlukan penambang untuk memecahkan teka-teki matematika guna memvalidasi transaksi.
- Proof of Stake memilih validator berdasarkan aset yang mereka “taruhkan.”
4. Apakah transaksi kripto aman?
Ya, transaksi kripto sangat aman berkat kriptografi dan desentralisasi jaringan blockchain.
5. Apakah kripto legal di Indonesia?
Kripto di Indonesia legal untuk diperdagangkan sebagai komoditi, tetapi tidak diakui sebagai alat pembayaran.
Author: RB.