Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya?
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya?

gravestone doji

Daftar Isi

Di dunia trading, termasuk aset kripto, terdapat beberapa jenis pola candlestick yang akan membantu trader, salah satunya pola gravestone doji.

Pola yang satu ini bahkan disebut sebagai jenis atau pola candlestick doji yang bisa menunjukkan sinyal pembalikan trend dengan lumayan akurat.

Lantas, apa yang dimaksud dengan gravestone doji dan bagaimana cara membacanya?

Temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini!

Apa Itu Gravestone Doji?

apa itu gravestone doji

Gravestone doji pada dasarnya adalah salah satu jenis pola candlestick reversal bearish.

Pola ini lazimnya terbentuk di akhir tren naik. Dalam artian, saat pasar dalam kondisi tren naik dan terbentuk pola doji ini, hal itu memberikan sinyal awal trend akan berbalik arah menjadi turun.

Adapun gravestone doji muncul saat harga pembukaan (open price), harga terendah (low price), dan harga penutupan (close price) ada di harga yang sama.

Hal yang perlu disoroti dari jenis doji ini, yaitu ekor atas (shadow)-nya yang panjang.

Pasalnya, hal itu menunjukkan bahwa pasar menguji resisten yang potensial.

Penting juga diketahui bahwa pola candlestick ini tercipta saat buyer mencoba menekan harga ke atas dengan melakukan pembelian.

Akan tetapi, di lain sisi, seller nyatanya menahan harga pada resisten dan mendorong harga ke harga pembukaan kembali sehingga tren naik tertahan lantaran aksi seller di resisten.

Cara Mengidentifikasi Gravestone Doji

Cara mengidentifikasi pola ini secara umum sebenarnya tergolong mudah.

Hal itu karena gravestone doji terdiri dari satu candlestick saja.

Selain itu, candlestick ini punya bentuk yang menarik perhatian sehingga gampang ditemukan.

Sebagai cara untuk mengidentifikasinya, ada lima (5) langkah yang bisa dilakukan, dengan penjelasan seperti berikut ini.

1. Perhatikan harga pembukaan dan penutupan

Dalam pola candlestick doji gravestone, harga pembukaan (open price) dan harga penutupan (close price) menjadi komponen yang penting.

Open price merupakan harga yang dicapai ketika sesi perdagangan dimulai, sementara close price merupakan harga yang dicapai ketika sesi perdagangan berakhir.

Pada doji gravestone, open price dan dan harga penutupan ada pada nilai yang sama/hampir sama.

Hal itu menunjukkan usaha dari pihak pembeli untuk mendorong harga aset lebih tinggi lagi, tetapi upaya tersebut dikalahkan oleh tekanan jual yang lebih kuat sehingga harga terpaksa ditutup di posisi yang sama/mendekati harga pembukaan.

Adapun hal tersebut mengindikasikan bahwa pembeli dan penjual sama-sama kuat dan tidak ada yang mendominasi pasar.

Maka dari itu, pasar pun berada di posisi sideways dan bisa bergerak sewaktu-waktu ke arah yang berbeda.

2. Perhatikan sumbu atas

Adapun sumbu atas yang panjang dari doji gravestone menunjukkan harga komoditas yang sempat menyentuh level tertinggi dalam periode waktu tertentu.

Akan tetapi, itu kemudian kembali turun dan ditutup di harga yang sama/mendekati harga pembukaannya.

Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa penjual memberikan tekanan kuat yang mendorong harga aset turun sekalipun telah sempat menyentuh level tertingginya.

Pola itu dinilai sebagai sinyal bearish dan bisa dipakai sebagai indikasi potensi pembalikan arah harga aset.

3. Perhatikan tren sebelumnya

Dalam upaya membentuk pola doji gravestone, tren yang terjadi sebelumnya harus berupa tren naik.

Di tren naik ini, harga komoditas secara umum bergerak ke atas dan menunjukkan minat pembeli yang kuat.

Meski demikian, pada periode waktu tertentu, ada tekanan jual yang tidak kalah kuat dari pihak seller.

Kondisi itu membuat harga aset tidak bisa menyentuh level yang lebih tinggi lagi dan justru turun.

Di samping itu, situasi ini pun dinilai sebagai sinyal bearish dan bisa dipakai sebagai indikasi potensi pembalikan arah harga aset.

Namun, untuk memberikan konfirmasi yang lebih kuat, trader mesti memperhatikan tren yang terjadi sebelum dan setelah doji gravestone terbentuk.

Tujuannya untuk mengetahui apakah pola ini menjadi sinyal pembalikan atau sebatas koreksi dalam tren naik.

4. Simak volume perdagangan

Adapun volume perdagangan yang rendah memperlihatkan minat yang juga rendah dari pembeli dan penjual sehingga potensi pembalikan arah trend menjadi lebih besar.

Dalam hal ini, volume perdagangan mestilah tinggi ketika pola doji gravestone terbentuk.

Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat banyak aktivitas perdagangan yang terjadi dan pembeli serta penjual saling berupaya mengendalikan harga.

Volume perdagangan bisa membentuk pola gravestone doji saat terdapat pertempuran yang sengit antara pembeli dan penjual.

Kalau volume perdagangan tinggi maka artinya terdapat banyak aktivitas perdagangan yang terjadi dan pembeli serta penjual saling berupaya untuk mengendalikan harga.

Namun, apabila penjual sukses mendorong harga kembali ke level pembukaan maka artinya mereka punya kekuatan lebih besar dalam jangka pendek dan pola gravestone doji bisa terbentuk.

5. Konfirmasi dengan pola lain

Usai terbentuknya pola gravestone doji, selanjutnya pergerakan harga akan mengkonfirmasi apakah pola ini menjadi sinyal pembalikan atau tidak.

Kalau harga bergerak turun setelah terbentuknya pola gravestone doji maka hal itu mengindikasikan bahwa pola ini merupakan sinyal pembalikan.

Sebaliknya, apabila harga terus naik usai terbentuknya pola maka hal itu memperlihatkan bahwa pola doji gravestone barangkali tidak valid sebagai sinyal pembalikan.

Perlu diketahui, pola ini mestilah dikonfirmasi dengan pola lainnya, antara lain, bearish candlestick atau indikator teknikal lainnya, misalnya Moving Average, RSI, MACD, dan yang lainnya agar bisa mengkonfirmasi pembentukan pola gravestone doji dan mengetahui validitas sinyal yang diberikan oleh pola ini.

Cara Menggunakan Gravestone Doji dalam Trading

cara menggunakan gravestone doji

Seperti cara mengidentifikasinya tadi, cara trading dengan pola ini lumayan mudah dilakukan.

Ada 2 (dua) cara yang setidaknya bisa Kamu lakukan, yaitu:

  • Pertama, mengandalkan jenis doji ini dan dikonfirmasi dengan indikator teknikal (tanpa melihat struktur harga dan level penting)
  • Kedua, trading dengan memakai doji ini sebagai sinyal entry di level penting usai terlebih dahulu melihat struktur harga 

Berikut ini penjelasan masing-masing caranya.

1. Mengandalkan gravestone doji dan dikonfirmasi dengan indikator teknikal

Trader bisa menanti pola doji gravestone ini terbentuk terlebih dahulu dan lantas mencari posisi sell sebagai parameter pembalikan arah trend.

Akan tetapi, trader perlu mengkonfirmasi pola ini dengan indikator teknikal.  Inilah panduannya.

  • Pola Bearish Gravestone Doji

Candle bearish adalah bentuk paling umum dari pola gravestone doji. Trader umumnya akan memakai pola ini untuk masuk posisi sell/sebagai tanda keluar dari posisi buy.

Sebagaimana yang diharapkan, pola gravestone doji bearish muncul di puncak tren naik dan mengisyaratkan bahwa tren pasar akan segera berubah.

bearish gravestone doji

Contoh di atas memperlihatkan terbentuknya bearish doji gravestone di puncak tren dan menandakan peluang sell. 

Dalam hal ini, trader bisa memakai indikator RSI dan MACD untuk mengkonfirmasi sinyal pembalikan itu.

Fungsi indikator RSI dan MACD di sini adalah sebagai konfirmator pembalikan tren.

Akan tetapi, acuan terpenting, yakni kehadiran candlestick selanjutnya usai pola doji gravestone.

Kalau candle selanjutnya adalah bearish maka berkemungkinan besar pembalikan tren akan terkonfirmasi.

Selanjutnya, stop loss bisa ditempatkan di atas harga tertinggi dari pola doji gravestone.

Sementara itu, untuk TP bisa ditempatkan di level support berikutnya.

  • Pola Bullish Gravestone Doji

Lain dari bearish gravestone doji, pola bullish doji gravestone ini malah kurang diandalkan.

Pasalnya, pola ini memiliki 2 makna, yakni sebagai sinyal pembalikan atau kelanjutan tren.

Trader bisa memanfaatkan indikator RSI dan MACD sebagai konfirmator untuk memastikan pola yang satu ini.

bullish gravestone doji

Tampak pada grafik di atas bahwa gravestone doji hadir di bagian bawah tren turun dan menandakan usainya sentimen bullish.

Sementara itu, indikator RSI dan MACD memperlihatkan crossover yang menandakan bahwa harga akan segera bullish.

Jadi, pembalikan dari bearish ke bullish pun bisa terkonfirmasi. Adapun stop loss bisa ditempatkan di bawah harga terendah gravestone doji dan target profit ditempatkan pada level support selanjutnya.

2. Memakai gravestone doji dengan melihat struktur harga

Adapun cara yang kedua ini lumayan lebih aman dan profitable. Sebagai pengingat, terdapat 2 jenis struktur market, yakni trending dan sideways.

Trending pun terbagi atas 2 macam, yakni tren naik dan turun. Sementara itu, struktur harga sideways tampak dari harga yang bergerak bolak-balik pada range tertentu.

Kondisi sideways adalah kondisi tanpa arah. Di sisi lain, kondisi tren naik ditandai dengan terjadinya higher high dan higher low.

Namun, sebaliknya, tren turun akan ditandai dengan adanya lower low dan lower high.

Di antara jenis-jenis trending tadi, paling bagus dipakai untuk trading dengan doji gravestone adalah tren turun.

Hal itu karena pola doji gravestone yang dipakai pada trend turun menjadi cara yang lebih optimal sebab market tengah didominasi oleh para seller.

Sementara itu, pola gravestone doji sendiri mengisyaratkan bahwa tekanan seller mulai menguat.

Dengan demikian, langkah paling mula yang bisa dilakukan, yakni memastikan pair/instrumen trading yang dipilih tengah berada pada trend turun.

Usai mengetahui strukturnya, trader bisa memanfaatkan level resisten sebagai area sell.

Akan tetapi, level resisten yang dipakai untuk sell di sini, yaitu level support yang telah tertembus serta menjadi resisten (support becomes resistance).

Image Article IA Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya 1200x675 INDODAX Academy 3

Saat sejumlah kriteria tadi terpenuhi, trader hanya perlu menunggu pola doji gravestone terbentuk ketika menguji level resisten.

Untuk memahaminya, silakan simak langkah-langkah di bawah ini:

Image Article IA Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya 1200x675 INDODAX Academy 4

Dari grafik USD/CAD H1 di atas, tampak bahwa kondisi tren naik telah berubah ke tren turun. Hal itu ditandai dengan adanya lower low dan lower high.

Kemudian, trader harus mencari level resisten yang bagus untuk posisi sell. Di contoh berikut ini, terdapat level resisten bagus di 1.34170 yang sebelumnya merupakan level support dalam tren naik.

Image Article IA Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya 1200x675 INDODAX Academy 5

Selanjutnya, trader tinggal menunggu sampai dengan pola gravestone doji terbentuk menguji level resisten 1.34170.

Usai harga pullback menguji resisten dan sukses membentuk doji gravestone, posisi sell bisa dieksekusi.

Lalu, stop loss (SL) bisa ditempatkan di atas harga tertinggi candle gravestone doji dan take profit (TP) di level support selanjutnya.

Image Article IA Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya 1200x675 INDODAX Academy 6

Bisa diperhatikan dari gambar di atas bahwa harga sempat naik turun, tetapi tetap tertahan pada level resisten 1.34170 sebelum turun hingga ke area TP 1.33535.

Jadi, posisi sell pun sukses ditutup dengan kondisi profit. Sebagai informasi, cara kedua ini akan semakin bagus jika trend turun terus menguat.

Dengan demikian, potensi profit yang diperoleh trader pun akan lebih tinggi sebab tren turun yang kuat mengisyaratkan bahwa tekanan seller lebih agresif sehingga harga pun  bergerak kian dalam.

Aturan Trading Menggunakan Pola Gravestone Doji

Saat Kamu trading menggunakan pola ini, ada beberapa aturan yang perlu Kamu ketahui dan pahami, yaitu:

  • Saat harga bergerak naik menyentuh level resisten, tunggulah hingga harga membentuk pola gravestone doji
  • Saat terbentuk gravestone doji, tempatkanlah sell stop 2-3 pips di bawah harga terendah dari pola doji ini. Kalau terjadi break maka posisi sell masuk
  • Tempatkan stop loss 3-5 pips di atas harga tertinggi dari doji gravestone
  • Pakailah swing low sebelumnya sebagai target profit

Sementara itu, untuk strategi trading yang bisa dipakai agar meraih peluang profit dengan pola gravestone doji adalah sebagai berikut:

1. Short selling

Usai terbentuknya gravestone doji di tren naik yang kuat, trader bisa membuka posisi short (jual). Harapannya adalah harga akan bergerak turun.

Meski demikian, trader pun meletakkan stop loss di atas harga tertinggi pola doji gravestone dalam rangka mengantisipasi pergerakan harga yang tidak sesuai ekspektasi.

2. Pembelian ketika harga turun

Kalau pola gravestone doji sudah terbentuk maka trader bisa menantikan harga turun sebelum mengambil aksi membuka posisi beli.

Hal itu akan memberikan harga beli dan risiko trading yang lebih rendah kalau harga ternyata terus turun.

3. Penempatan order stop loss

Usai pola ini terbentuk, trader mesti menempatkan order stop loss di bawah harga terendah pola gravestone doji.

Hal itu akan membatasi kerugian apabila harga terus turun usai pola terbentuk.

4. Penempatan order take profit

Usai terbentuknya doji gravestone selesai terbentuk, trader dapat menempatkan order take profit pada level harga yang diinginkan.

Hal itu akan membuat trader bisa mengambil keuntungan kalau harga bergerak sesuai ekspektasi.

5. Diversifikasi portofolio

Gravestone doji hanyalah salah satu sinyal dari sekian banyak sinyal yang bisa dipakai pada analisis teknikal dan mesti digabungkan dengan analisis lainnya, di antaranya analisis fundamental dan sentimen pasar, untuk mengambil keputusan perdagangan yang tepat.

Adapun diversifikasi portofolio dapat membantu untuk mengurangi risiko sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan trader.

Pentingnya Level saat Pola Gravestone Doji Terbentuk

Sewaktu pola gravestone doji terbentuk di level/zona resisten, pola itu kemudian akan memiliki arti yang spesifik ketimbang saat terbentuk di tempat tanpa resisten.

Maka dari itu, sebagai trader, Kamu tidak dapat mengambil entry di setiap pola gravestone doji yang terbentuk karena tempat/levelnya demikian penting.

Kesimpulan

Pada dasarnya, gravestone doji adalah salah satu jenis pola candlestick reversal bearish yang lazimnya terbentuk di akhir tren naik.

Gravestone doji tercipta ketika harga pembukaan (open price), harga terendah (low price), dan harga penutupan (close price) ada di harga yang sama.

Yang perlu diamati dari jenis doji ini adalah ekor atas (shadow)-nya yang panjang karena hal itu menunjukkan bahwa pasar menguji resisten yang potensial.

Nah, Kamu sudah paham kan sekarang apa itu gravestone doji dan cara membaca polanya?

Selain pola gravestone doji, Kamu juga dapat belajar candlestick dan mempelajari pola candlestick akurat hingga pola candlestick reversal di INDODAX Academy.

Jika sudah paham mengenai berbagai macam pola candlestick maka sekarang saatnya melakukan investasi kripto.

Namun, sebelum memulai investasi, sebaiknya Kamu terlebih dahulu mengecek harga aset kripto di INDODAX Market ya!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!