Dalam grafik investasi aset kripto ada beberapa jenis pola yang perlu dipelajari oleh investor atau trader.
Salah satu polanya adalah Rising Wedge. Secara umum, wedge merupakan pola harga aset yang ditandai dengan konvergensi garis tren pada grafik harga.
Wedge terbentuk dari harga aset kripto pada periode tertentu. Garis tren berbentuk wedge dianggap sebagai indikator yang berguna untuk potensi pembalikan harga oleh analis teknikal.
Garis menunjukkan bahwa tinggi dan rendah pada tingkat yang berbeda, memberikan tampilan wedge saat garis mendekati konvergensi.
Pola wedge yang terbentuk menandakan pola pembalikan harga ketika kondisi bullish atau bearish.
Dalam kedua kasus tersebut, pola ini memiliki tiga karakteristik umum diantaranya:
- Garis tren konvergen
- Pola penurunan volume karena harga berlanjut melalui pola tersebut
- Terakhir, penembusan dari salah satu garis tren
Wedge memiliki dua bentuk yaitu pola rising wedge dan falling wedge. Kedua pola berfungsi sebagai pola kelanjutan atau pembalikan.
Bedanya, Falling Wedge pattern membentuk pola grafik bullish yang terjadi dalam tren naik, dan garis miring ke bawah.
Sedangkan, Rising Wedge pattern membentuk pola grafik bearish yang ditemukan dalam tren menurun, dan garis miring ke atas.
Kali ini kita akan membahas mengenai Rising wedge pattern. Rising wedge merupakan pola yang sering digunakan untuk bisa mendapat keuntungan.
Jika Kamu ingin tahu lebih jauh tentang apa itu pola Rising Wedge lalu apa saja kelebihan dan strategi dalam menggunakannya? Yuk simak selengkapnya disini!
Apa itu Pola Rising Wedge?
Rising wedge adalah pola yang terbentuk ketika harga berkonsolidasi antara garis support yang miring ke atas dan garis resistance.
Kemiringan garis support yang terbentuk biasanya akan terlihat lebih terjal daripada garis resistance.
Pola ini memberikan petunjuk bahwa titik support yang lebih tinggi dan lebih cepat sedang terbentuk di atas titik resistance tertinggi.
Pola ini juga merupakan pertanda bahwa lompatan besar akan datang, sehingga kita dapat memprediksi tembusan ke arah atas atau bawah.
Jika pola Rising Wedge terbentuk setelah menembus garis tren naik, itu merupakan pertanda pola pembalikan bearish.
Sebaliknya jika terbentuk ketika menembus garis tren turun, itu juga pertanda kelanjutan tren turun.
Kriteria Rising Wedge
Rising Wedge sering disebut sebagai pola pembalikan, maksudnya pola tersebut masuk ke dalam kategori lanjutan.
Sebagai kategori pola lanjutan, Rising Wedge tetap miring ke atas, namun akan berlawanan dengan tren turun yang berlaku.
Adapun kriteria dari pola Rising Wedge diantaranya :
- Pola Rising Wedge biasanya ditandai dengan garis trend konvergen sewaktu 10 sampai 50 periode transaksi.
- Pola Rising Wedge dianggap sebagai irisan naik ataupun turun tergantung dari pergerakan arah tren.
- Pola ini mempunyai rekam jejak baik karena mampu memprediksi pembalikan harga.
- Ketika breakout memiliki arah berlawanan dengan jenis wedge ini, irisan nya menjadi semakin curam membuat sinyal yang dipancarkan menjadi lebih akurat.
Contoh Rising Wedge
Pola rising wedge juga berfungsi sebagai indikator teknis yang mampu memperlihatkan pola pembalikan yang sering kali terlihat di zona bearish.
Pola ini akan muncul dalam grafik saat pergerakan harga sedang naik dengan pivot low dan high yang menyatu dan membentuk sebuah titik yang disebut apex.
Rising Wedge bisa menjadi pola yang sulit untuk diidentifikasi secara akurat. Kehilangan momentum di posisi atas setiap harga paling tinggi secara berurutan akan memberi pola dari bearish.
Tapi, rangkaian tertinggi lebih tinggi dan posisi terendah lebih tinggi akan menciptakan tren secara inheren bullish.
Terobosan dukungan menunjukkan kekuatan penawaran lebih unggul dan kemungkinan pergerakan harga yang lebih rendah.
Tidak ada teknik pengukuran untuk memerkirakan penurunan aspek lain dari analisis teknis harus digunakan untuk memerkirakan target harga.
Jenis-jenis Rising Wedge
Ada dua jenis Rising Wedge, yaitu reversal dan continuation.
Reversal adalah jenis pola yang terbentuk saat tren bullish dan harga mengalami konsolidasi sehingga membentuk pola rising wedge. Setelah itu harga akan berbalik arah dan menjadi bearish.
Pola reversal Rising Wedge terbentuk ketika candlestick mencapai titik tertinggi dengan terbentuknya pola trendline dari low dan high yang menyatu
Sedangkan pola continuation adalah jenis pola yang terbentuk ketika tren harga sedang bearish, lalu terjadi konsolidasi dan membentuk pola Rising Wedge.
Ada tiga karakteristik penting dari pola ini yang perlu diketahui, pertama pola ini memiliki dua titik resistance.
Selanjutnya, pola Rising Wedge dengan bentuk kerucut dan tidak presisi serta pola yang punya tingkat akurasi tinggi.
Meski begitu, pola ini masih sulit untuk dikenali dengan akurat karena grafik Rising Wedge memberikan gambaran konsolidasi harga tapi tak ada momentum upside di tiap titik tertinggi yang membuat pola tersebut menjadi bias.
Cara Memahami Rising Wedge
Mengenal pola rising wedge bisa dilakukan dengan cara menghilangkan seluruh wedge di lingkungan transaksi sideways.
Pola grafik ini bisa menjadi positif pada sebuat tren menurun karena harga mengalami koreksi lebih tinggi maupun tren yang meningkat.
Kelebihan dan kekurangan Rising Wedge
Perlu diketahui bahwa pola Rising Wedge juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan sebelum diaplikasikan ke sistem trading.
Kelebihan Rising Wedge
Seperti pola harga pada umumnya, kedua pola irisan bersifat subjektif. Pola harga aset yang sangat fleksibel dapat digunakan pada berbagai macam pair dan timeframe.
- Rising Wedge mudah diidentifikasi oleh trader yang sudah berpengalaman.
- Rising Wedge sering terjadi pada pasar keuangan hal tersebut menguntungkan untuk para trader.
- Rising Wedge membuat definisi dari level stop, entry, dan limit dipahami dengan jelas.
- Rising Wedge memiliki peluang untuk rasio risiko-imbal yang menguntungkan.
Kekurangan Rising Wedge
Karena tidak ada patokan yang pasti, membuat peraturan pembukaan dan penutupan posisi akan berbeda pada tiap-tiap trader.
- Hal tersebut bisa membuat trader pemula menjadi ambigu dan ragu.
- Rising wedge masih sering salah diidentifikasi.
- Rising wedge bukan merupakan indikator teknis yang independen karena membutuhkan konfirmasi tambahan dengan menggunakan indikator teknikal dan osilator lainnya.
Selain mengetahui kelebihan dan kekurangan, Kamu juga perlu menyadari keberadaan cut loss untuk menghindari kerugian pada saat menggunakan Pola Rising wedge dengan tren naik.
Kamu perlu memasang stoploss di bawah garis support.
Bisa ditarik kesimpulan pola Rising Wedge yang berupa pembalikan arah trend reversal dan continuation pada pola candlestick akan meneruskan tren jika breakout pada garis supportnya
Karena fleksibilitas, pola Rising Wedge memungkinkan para trader untuk melakukan pengaturan sistem trading yang nyaris tanpa batas.
Sehingga segala kalangan trader dari pemula hingga profesional dapat menggunakan pola irisan tersebut untuk mendapatkan formula trading andalan.
Setelah membaca ulasan ini, apakah Kamu tertarik untuk mencari pola Rising wedge pada halaman market Indodax?
Di Indodax Academy, selain belajar pola trading, Kamu juga dapat mempelajari cara membaca grafik crypto lho dan apabila Kamu ingin trading Bitcoin maka ketahui harganya di Market Indodax.