20 Whale Tracker Crypto Gratis & Akurat 2025!
icon search
icon search

Top Performers

20 Whale Tracker Crypto Gratis & Akurat 2025!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

20 Whale Tracker Crypto Gratis & Akurat 2025!

20 Whale Tracker Crypto Gratis & Akurat 2025!

Daftar Isi

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa harga Bitcoin tiba-tiba melonjak 15% dalam semalam? Atau kenapa altcoin favoritmu suddenly dump tanpa berita buruk? Jawabannya seringkali terletak pada pergerakan para whale para pemain besar yang diam-diam mengumpulkan atau menjual aset kripto dalam jumlah fantastis.

Di tahun 2025 ini, teknologi blockchain analytics sudah sangat canggih. Kamu bisa mengintip setiap transaksi whale secara real-time, melacak strategi akumulasi mereka, bahkan mendapat alert saat mereka bergerak semuanya gratis atau dengan biaya minimal. Bayangkan jika kamu bisa tahu kapan MicroStrategy menambah posisi Bitcoin dan kamu langsung siap karena sudah paham cara beli Bitcoin secara aman dan praktis atau saat venture capital besar mulai menimbun token DeFi tertentu sebelum harga meledak.

Tools whale tracker modern tidak hanya menampilkan angka-angka, tapi juga memberikan insight mendalam tentang perilaku smart money yang selama ini tersembunyi di balik anonymity blockchain. Yuk, kenali 20 tools terbaik yang akan mengubah cara kamu menganalisis pasar crypto!

 

Apa Itu Whale Tracker Crypto?

Sebelum kita eksplorasi daftar tools canggih tersebut, penting buat kamu memahami konsep dasar whale tracker dan mengapa ini menjadi game-changer dalam analisis crypto.

Whale tracker adalah platform atau tools analisis yang secara khusus memantau pergerakan wallet crypto berkapasitas besar. Berbeda dengan block explorer biasa yang hanya menampilkan data transaksi mentah, whale tracker menggunakan algoritma canggih untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menganalisis pola transaksi dari dompet-dompet yang memiliki holding signifikan.

Fungsi utama whale tracker meliputi pemantauan akumulasi (saat whale menambah posisi), distribusi (saat whale mulai jual), dan memberikan alert real-time ketika terjadi transaksi besar yang berpotensi menggerakkan pasar. Tools ini juga mampu melacak flow dana antar wallet, mengidentifikasi cluster wallet yang dimiliki entitas sama, dan bahkan memprediksi pergerakan harga berdasarkan supply shock yang ditimbulkan aktivitas whale.

Yang membedakan whale tracker dengan block explorer konvensional adalah kemampuan heuristik dan machine learning untuk mengenali pola. Misalnya, tools ini bisa membedakan antara transaksi whale organik dengan pergerakan dana di exchange atau smart contract. Mereka juga bisa mendeteksi when whale sedang “stealth accumulation” melalui multiple wallet untuk menghindari deteksi pasar.

Kenapa whale tracking sangat berguna? Karena dalam pasar crypto yang masih relatif kecil, pergerakan 1-2% dari total supply bisa memicu volatilitas ekstrem. Ketika whale mulai dump, mereka bisa menciptakan cascade effect yang membuat harga terjun bebas. Sebaliknya, akumulasi whale seringkali menjadi leading indicator sebelum bull run dimulai.

Dengan memahami konsep ini, kamu bisa memanfaatkan tools whale tracker bukan hanya sebagai early warning system, tapi juga sebagai bagian dari strategi trading yang lebih informed dan terukur.

 

20 Whale Tracker Crypto Terbaik 2025

Ini dia 20 daftar tools pilihan 2025 dari yang gratis sampai premium, dari yang fokus Ethereum sampai multi-chain. Masing-masing punya spesialisasi tersendiri, jadi kamu bisa pilih sesuai gaya analisismu.

 

Kategori Gratis Sepenuhnya

  1. Whale Alert (2018)
    Fitur: alert real-time transaksi besar (multi-chain)
    Kelebihan: notifikasi cepat via Twitter & Telegram
    Kelemahan: tidak ada analisis dompet
    Status: Gratis
    Pemakai: retail, media
    Token terpantau: BTC, ETH, USDT 
  2. DexTools (2020)
    Fitur: top wallet tracker DEX, charting, signal
    Kelebihan: info token baru, wallet alert
    Kelemahan: fokus DEX, tidak semua chain
    Status: Gratis sebagian
    Pemakai: degen, scalper
    Token terpantau: altcoin kecil 
  3. BscScan / Etherscan Labelled Wallets
    Fitur: wallet tagging, top holder
    Kelebihan: sangat akurat, data langsung
    Kelemahan: enggak ada alert, UI kurang ramah
    Status: Gratis
    Pemakai: dev, komunitas 
  4. Ethtective
    Fitur: wallet mapping visual
    Kelebihan: visualisasi koneksi wallet
    Kelemahan: terbatas ke Ethereum
    Status: Gratis
    Pemakai: analis investigasi 
  5. Zapper (v2)
    Fitur: pemetaan wallet DeFi
    Kelebihan: tracking token + yield farming
    Kelemahan: tidak semua whale terdeteksi
    Status: Gratis 

Kategori Freemium

  1. Arkham Intelligence (2023)
    Fitur: on-chain intelligence, tagging wallet
    Kelebihan: bisa tahu identitas pemilik dompet
    Kelemahan: butuh verifikasi komunitas
    Status: Freemium
    Token terpantau: BTC, ETH, token RWA 
  2. Lookonchain
    Fitur: alert real-time, laporan whale
    Kelebihan: cepat update di Twitter
    Kelemahan: UI tools masih sederhana
    Status: Freemium 
  3. Bubblemaps
    Fitur: koneksi wallet interaktif
    Kelebihan: tahu siapa ‘teman’ si whale
    Kelemahan: fokus visual, bukan analisis kuantitatif
    Status: Freemium 
  4. DeBank
    Fitur: wallet overview + history
    Kelebihan: multi-chain, portfolio real-time
    Kelemahan: bukan fokus whale
    Status: Freemium 
  5. Ninjalerts
    Fitur: smart money trading notification
    Kelebihan: kombinasi NFT, token, dan dompet besar
    Kelemahan: UI agak lambat
    Status: Freemium 

Kategori Premium/Enterprise

  1. Nansen
    Fitur: wallet labeling + smart money dashboard
    Kelebihan: analisis mendalam, investor besar
    Kelemahan: harga langganan mahal
    Status: Premium 
  2. CryptoQuant Pro
    Fitur: on-chain pro dashboard
    Kelebihan: sinyal akumulasi/distribusi
    Kelemahan: learning curve tinggi
    Status: Premium 
  3. Token Terminal
    Fitur: fundamental + whale signals
    Kelebihan: data tim proyek & tokenomics
    Status: Premium 
  4. Glassnode Advanced
    Fitur: netflow exchange, whale ratio
    Status: Premium 
  5. IntoTheBlock
    Fitur: holder concentration, whale entry zone
    Status: Premium 
  6. Santiment
    Fitur: whale accumulation, social signals
    Status: Freemium 
  7. CoinMetrics
    Fitur: advanced metrics BTC/ETH whale
    Status: Enterprise 
  8. Messari Pro
    Fitur: narrative + whale tracking
    Status: Premium 
  9. CryptoSlate Edge
    Fitur: laporan harian aktivitas whale
    Status: Premium 
  10. Dune Analytics (Whale Queries)
    Fitur: data open-source, query whale
    Status: Gratis (dengan query SQL sendiri)

 

Dari daftar komprehensif ini, kamu bisa memilih tools yang sesuai dengan kebutuhan dan budget. Tapi ingat, tools hanyalah instrumen yang penting adalah bagaimana kamu menginterpretasikan data tersebut menjadi strategi trading yang menguntungkan. Nah setelah itu gimana cara baca datanya supaya jadi strategi cuan?

 

Cara Membaca Strategi Whale dari Data Tools

Punya akses ke data pergerakan whale baru langkah awal. Yang paling penting adalah bagaimana kamu membaca pola-pola tersebut dan mengubahnya menjadi strategi yang masuk akal untuk keputusan trading.

 

Bedakan Fase Akumulasi dan Distribusi

Whale biasanya punya pola yang cukup konsisten. Saat mereka sedang mengakumulasi, umumnya dilakukan perlahan dan rutin biasanya di fase pasar yang sedang lesu atau koreksi. Tandanya bisa berupa pembelian dalam jumlah sedang secara berkala, perpindahan aset dari exchange ke wallet pribadi, hingga bertambahnya jumlah whale baru yang menyimpan token.

Misalnya, data dari Arkham Intelligence menunjukkan bahwa wallet besar mulai mengumpulkan Bitcoin justru ketika harganya masih berada di bawah rata-rata 200 hari. Ini menunjukkan bahwa akumulasi sering dilakukan saat mayoritas pasar belum tertarik.

Sebaliknya, fase distribusi terjadi saat para whale mulai menjual aset mereka. Biasanya ini terjadi ketika harga sudah mendekati puncak atau menyentuh titik resistance kuat. Tanda-tandanya antara lain: pengiriman dalam jumlah besar ke exchange, pembagian aset ke banyak wallet kecil, dan turunnya rata-rata waktu simpan. Menurut Lookonchain, aksi distribusi seperti ini sering mendahului koreksi besar pasar dalam waktu 2–3 minggu.

Analisis Volume dan Frekuensi Transaksi

Volume transaksi whale tidak bisa dilihat secara terpisah. Frekuensi dan waktu transaksinya juga perlu diperhatikan. Whale yang sering bergerak dalam waktu singkat biasanya memberi sinyal bahwa volatilitas akan meningkat. Sebaliknya, akumulasi secara perlahan tapi konsisten sering menunjukkan keyakinan jangka panjang terhadap suatu aset.

Perhatikan juga perbandingan antara volume transaksi whale dan trader ritel. Ketika whale aktif membeli tapi volume ritel justru rendah, ini bisa jadi tanda bahwa investor besar sedang mencuri start sebelum publik sadar. Tapi jika volume ritel justru tinggi sementara whale mulai diam atau keluar, bisa jadi itu sinyal distribusi—dan kamu perlu lebih waspada.

Kapan Whale Biasanya Bergerak?

Ada pola waktu yang sering diulang para whale. Mereka cenderung mulai beli saat pasar sedang takut—misalnya saat Indeks Fear & Greed di bawah 25. Dan sebaliknya, mereka mulai jual saat pasar terlalu optimis, biasanya ketika indeks sudah di atas 75.

Data historis juga memperlihatkan bahwa whale Bitcoin paling aktif membeli ketika indikator RSI mingguan ada di bawah 30, dan paling aktif menjual saat RSI melewati 70. Untuk altcoin, pergerakannya sering mengikuti arah whale Bitcoin, biasanya dengan jeda sekitar satu hingga dua minggu. Pola ini bisa kamu manfaatkan untuk menyesuaikan waktu masuk yang lebih presisi.

Studi Kasus: Pergerakan Whale Ethereum

Selama kuartal pertama 2025, Arkham mencatat pergerakan yang cukup mencolok dari whale Ethereum. Ketika harga ETH berada di kisaran $2.200, 100 wallet terbesar mulai membeli secara masif. Dalam waktu tiga minggu, jumlah total ETH yang mereka kumpulkan mencapai setengah juta unit. Tidak lama kemudian, harga ETH menembus $2.800.

Yang menarik, akumulasi ini dilakukan bertahap lewat banyak wallet, bukan sekaligus. Strategi ini diduga untuk menghindari lonjakan harga akibat pembelian besar-besaran. Hal ini juga menandakan bahwa aksi tersebut benar-benar terencana dan memperlihatkan keyakinan kuat dari investor besar.

Lacak Hubungan antar Wallet dan Klaster Whale

Beberapa tools seperti Arkham dan Bubblemaps bisa bantu kamu menemukan wallet yang saling terhubung atau kemungkinan dimiliki oleh satu entitas. Ciri-cirinya antara lain: pola transaksi yang mirip, waktu transaksi berdekatan, dan hubungan melalui alamat perantara.

Kalau kamu menemukan beberapa whale bergerak dalam waktu hampir bersamaan ke arah yang sama, ini bisa mengindikasikan ada strategi kolektif—bisa dari institusi, dana besar, atau tim proyek itu sendiri. Misalnya, saat 10 wallet besar terlihat membeli token DeFi secara bersamaan, bisa jadi itu adalah tanda akan ada pengumuman penting dari proyek tersebut.

Whale Data untuk Strategi Risiko

Data pergerakan whale bukan cuma berguna buat nyari sinyal beli. Kalau dipakai dengan benar, bisa jadi alat bantu buat manajemen risiko. Misalnya, kalau 10 dompet terbesar menguasai lebih dari 50% supply, artinya ada risiko sentralisasi—dan potensi tekanan jual besar kapan saja.

Sebaliknya, kalau kepemilikan tersebar merata, artinya proyek tersebut punya distribusi yang sehat. Kamu juga bisa lihat pola keluar whale, seperti memecah aset jadi lebih kecil lalu mengirimkannya ke exchange—itu bisa jadi tanda tekanan jual yang akan datang.

 

Dengan memahami pola-pola ini, kamu nggak cuma tahu kapan masuk, tapi juga kapan sebaiknya keluar atau berhati-hati. Whale data bukan cuma soal ikut arus besar, tapi bagaimana kamu bisa membaca arah arus lebih dulu dari yang lain.

 

Seberapa Akurat Data Whale Tracker?

Akuratnya data bergantung pada dua hal: sumber data dan metode interpretasi. Sebagian besar tools memakai data langsung dari block explorer seperti Etherscan atau BscScan, jadi secara teknis valid. Tapi… interpretasi siapa pemilik wallet, apakah dia whale atau hanya bridge, bisa keliru.

Beberapa tools seperti Arkham dan BubbleMaps memakai heuristik lanjutan, termasuk data sosial dan hubungan antar dompet. Tapi tetap saja ada risiko false positive. Misalnya, kamu bisa salah anggap bot airdrop sebagai whale kalau tidak melihat histori transaksi dengan benar.

Untuk menghindari bias, selalu lakukan cross-check. Misal, data dari Lookonchain bisa divalidasi dengan Nansen atau Whale Alert. Dan jangan pernah lupa semua data itu hanya bahan bakar. Driver-nya tetap kamu.

 

Siapa Whale Terbesar & Token yang Dibeli 2025?

Tahun ini, data dari Arkham dan Santiment menunjukkan beberapa nama besar masih mendominasi. Wallet institusi seperti MicroStrategy dan Binance tetap jadi pemegang Bitcoin terbesar. Tapi yang menarik, whale individu anonim juga muncul—seringkali terhubung ke investor awal token seperti PEPE dan RNDR.

Token yang paling banyak diborong tahun ini antara lain BTC, ETH, SOL, ONDO, dan token RWA seperti MKR & RNDR. Trend 2025 juga menunjukkan lonjakan pembelian ONDO dan token DePIN. Artinya, kamu bisa ikut gelombang lebih awal jika peka membaca jejak mereka.

Dan dari data koneksi dompet, terlihat bahwa beberapa whale memiliki relasi ke wallet venture capital besar ini bisa jadi clue siapa yang mungkin jadi ‘raja kripto’ sesungguhnya tahun ini.

 

Risiko dan Kesalahan Umum Baca Data Whale

Meski data on-chain bisa membuka banyak peluang cuan, tapi tanpa pemahaman yang matang, kamu justru bisa terjebak dalam interpretasi yang menyesatkan. Banyak pemula bahkan trader berpengalaman yang keliru membaca pergerakan whale, lalu mengambil keputusan yang salah kaprah.

 

Overinterpretation: Satu Transaksi, Seribu Dugaan

Salah satu kesalahan paling umum adalah menganggap satu transaksi besar sebagai sinyal mutlak. Misalnya, ketika ada transfer 1.000 ETH ke sebuah wallet, banyak yang buru-buru anggap itu sinyal akumulasi. Padahal, bisa jadi itu sekadar perpindahan antar dompet milik satu orang atau tim internal proyek.

Apalagi, transaksi besar juga bisa terjadi saat pemindahan token dari vesting ke tim, dari bridge antar-chain, atau smart contract yang mengelola staking. Kalau kamu nggak hati-hati, kamu bisa mengira itu adalah gerakan whale, padahal bukan.

Salah Identifikasi Wallet: Whale atau Bot?

Di ekosistem kripto, banyak dompet aktif yang bukan manusia, melainkan bot atau smart contract. Misalnya, liquidity pool, staking vault, hingga automated market maker (AMM) semuanya punya aktivitas besar, tapi bukan sinyal akumulasi. Jika kamu mengira itu adalah whale, maka analisismu akan melenceng.

Tools seperti Arkham dan Bubblemaps bisa membantu mengidentifikasi wallet yang sebenarnya bot atau entitas sistematis, tapi tetap ada risiko error jika kamu tidak melakukan verifikasi manual.

FOMO karena Token Micin

Banyak kasus trader ritel terjebak beli token hanya karena melihat alamat besar ikut beli. Padahal, belum tentu itu sinyal positif. Bisa jadi dompet tersebut sedang melakukan eksperimen atau airdrop kripto yang belum tentu jadi sinyal akumulasi, atau hanya ikut tren sementara. Tanpa memahami konteks di balik transaksi, kamu bisa ikut masuk dan malah nyangkut.

Contohnya, selama 2024–2025, banyak dompet besar ikut beli token baru di Solana dan Base, tapi dalam beberapa jam langsung dijual. Trader yang ikut beli karena “ikut whale” justru rugi besar karena tidak tahu bahwa pembelian itu hanya jangka pendek.

Data Belum Tervalidasi: Ancaman Silent Trap

Tidak semua tools memiliki akurasi tinggi. Beberapa platform baru kadang memberikan data “tag wallet” yang salah. Misalnya, menyebut wallet milik bursa sebagai dompet institusi, atau mengasosiasikan alamat pribadi ke proyek tertentu tanpa dasar yang kuat.

Kalau kamu langsung ambil keputusan dari data yang belum tervalidasi lintas platform (misalnya hanya percaya satu tools tanpa perbandingan), risiko tersesat makin besar. Idealnya, cek silang informasi lewat 2–3 tools sekaligus: misalnya membandingkan Arkham, Lookonchain, dan explorer asli (Etherscan, Solscan, dsb).

Tips Supaya Nggak Tersesat

Agar kamu nggak terjebak dalam analisis yang menyesatkan, berikut prinsip yang perlu dipegang:

 

  • Gabungkan analisis on-chain dengan analisis teknikal kripto (seperti RSI, MA, MACD) agar lebih holistik. 
  • Perhatikan sentimen pasar (Fear & Greed Index, trending topic, berita global) agar tahu konteks gerakan whale. 
  • Gunakan whale tracker sebagai alat bantu, bukan kompas mutlak. Semua data butuh interpretasi dan konfirmasi. 
  • Waspadai tools yang belum kredibel, apalagi yang baru rilis dan belum banyak direview oleh komunitas analis. 

 

Dengan pendekatan yang lebih hati-hati, kamu bisa menghindari jebakan whale palsu dan menggunakan data on-chain sebagai amunisi cuan yang jauh lebih terukur.

 

Kesimpulan

Di tengah volatilitas pasar kripto yang semakin kompleks, memahami pergerakan whale bukan lagi keahlian eksklusif para analis institusi. Kini, kamu pun bisa melacak transaksi bernilai jutaan dolar, mengenali pola akumulasi tersembunyi, dan membaca strategi para pemain besar—semua dengan bantuan 20 whale tracker terbaik 2025 yang telah kita ulas.

Mulai dari tools gratis seperti Whale Alert dan BscScan, hingga platform analitik premium seperti Nansen dan Arkham, kamu kini punya berbagai pilihan sesuai kebutuhan dan kapasitasmu. Tapi ingat, tools hanyalah jendela. Yang membuatmu unggul adalah cara kamu membaca data, memverifikasi sinyal, dan menyusunnya menjadi strategi yang matang.

Whale tracker bisa jadi peta, tapi arah dan langkah tetap di tanganmu. Jangan cuma ikut gerakan paus, tapi pahami kapan mereka berenang dan ke mana mereka mengarah. Dengan logika, validasi lintas data, dan disiplin manajemen risiko, kamu bukan hanya ikut arus tapi bisa jadi yang pertama tahu sebelum arus datang.

 

Itulah informasi menarik tentang 20 Whale Tracker Crypto yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa itu whale dalam kripto?

Whale adalah individu atau institusi yang memegang aset kripto dalam jumlah sangat besar—biasanya lebih dari 1% dari total suplai token tertentu. Karena volumenya besar, setiap transaksi mereka bisa memengaruhi harga pasar secara signifikan, baik untuk Bitcoin, Ethereum, maupun altcoin lain.

2. Apakah whale tracker gratis bisa diandalkan?

Bisa, asal kamu tahu cara membacanya. Tools seperti Whale Alert, DexTools, dan Etherscan memberikan data real-time dari blockchain. Meski fiturnya tidak selengkap versi premium seperti Arkham atau Nansen, kamu tetap bisa memantau transaksi besar dan akumulasi whale dengan cukup akurat—asal divalidasi lintas platform.

3. Apakah saya bisa tahu siapa pemilik wallet whale?

Beberapa tools seperti Arkham Intelligence dan Bubblemaps bisa membantu mengungkap identitas pemilik dompet besar lewat analisis pola transaksi, hubungan antar wallet, dan data publik. Tapi tetap, tidak semua whale bisa terdeteksi. Beberapa masih anonim, terutama jika menggunakan cold wallet. Makanya penting pahami juga perbedaan hot wallet dan cold wallet sebelum melacak aktivitas whale.

4. Kenapa penting melacak pergerakan whale?

Karena whale sering jadi sinyal awal pergerakan harga besar. Misalnya, ketika whale mulai akumulasi Bitcoin saat pasar takut, itu bisa jadi tanda harga akan naik. Sebaliknya, jika banyak whale kirim token ke exchange, bisa jadi mereka sedang bersiap jual besar-besaran. Dengan data ini, amu bisa menyusun strategi cuan dari smart money secara lebih presisi dan terukur.

5. Tools apa saja yang bisa kasih notifikasi saat whale transaksi?

Beberapa tools yang punya fitur alert real-time antara lain:

 

  • Whale Alert (via Twitter & Telegram) 
  • Lookonchain (melalui bot Telegram dan X) 
  • Arkham Intelligence (dengan fitur custom watchlist) 
  • DexTools (untuk deteksi pergerakan besar di DEX) 
  • Nansen (khusus smart money & fund tracker) 

Kamu bisa atur notifikasi berdasarkan token tertentu atau jumlah transaksi, biar nggak ketinggalan gerak paus besar.

 

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Blockchain,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
TROLLSOL/IDR
TROLL (SOL
3.574
33.36%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
4
33.33%
AERO/IDR
Aerodrome
18.023
26.05%
SHAN/IDR
Shanum
5
25%
SSV/IDR
ssv.networ
164.802
20.23%
Nama Harga 24H Chg
CNG/IDR
CoinNaviga
81.787
-25.58%
EFI/IDR
Efinity To
3.456
-15.83%
CBG/IDR
Chainbing
45
-13.46%
MRS/IDR
Metars Gen
461.149
-9.54%
NUSA/IDR
Nusa
131.001
-8.24%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Donchian Channel: Rahasia Cuan Saat Market Breakout!

Breakout Itu Mahal, Apalagi Kalau Ketinggalan Pernah nggak sih kamu

Bing AI vs ChatGPT: Mana Lebih Cocok Buat Analisis Pasar?

Kalau kamu sering melakukan riset market kripto dan analisis pergerakan

You.com AI: Mesin Pencari yang Bisa Ngobrol & Bikin Gambar?

Selama ini, kamu mungkin terbiasa menggunakan mesin pencari untuk sekadar