Mengenal Real-World Asset (RWA) Dalam Kripto & Dunia Nyata
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Keajaiban Real-World Asset (RWA) dalam Dunia Nyata

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Keajaiban Real-World Asset (RWA) dalam Dunia Nyata

Mengenal Keajaiban Real-World Asset (RWA) dalam Dunia Nyata

Daftar Isi

Pernahkah membayangkan bisa dapat memiliki investasi digital yang memiliki landasan pada aset fisik di dunia nyata? Kabar baiknya, saat ini kemungkinan itu telah menjadi kenyataan melalui konsep tokenisasi Real-World Asset (RWA) yang menggunakan teknologi blockchain.

 

RWA adalah representasi digital dari aset fisik yang diperoleh melalui proses konversi yang memanfaatkan teknologi blockchain dan Distributed Ledger Technology (DLT). RWA merupakan aset nyata yang dapat direpresentasikan dalam bentuk token dan memiliki potensi untuk berfungsi sebagai jaminan dalam platform Decentralized Finance (DeFi).

 

Pada dasarnya, konsep RWA akan membawa kesempatan untuk menggabungkan keuntungan dunia nyata dengan keunggulan teknologi terdesentralisasi. Di lain sisi, aset digital dalam dunia kripto menyediakan inovasi finansial baru yang terutama ditandai oleh desentralisasi dan anonimitas.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu RWA, tujuan dan penggunaan tokenisasinya, cara kerjanya, proses tokenisasi-nya, contoh tokenisasi RWA, hingga kelebihan dan kekurangannya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

 

Apa Itu Real-World Asset (RWA) dan Sejarahnya?

 

Mengenal Keajaiban Real-World Asset (RWA) dalam Dunia Nyata

 

Adapun Real-World Asset (RWA) merujuk pada aset fisik yang memiliki nilai ekonomi di dunia nyata. Aset-aset tersebut dapat berupa objek fisik seperti properti, kendaraan, atau karya seni, dan juga mencakup aset tidak berwujud, misalnya hak kekayaan intelektual, hak cipta, atau merek dagang. Dengan dukungan teknologi blockchain dan buku besar terdesentralisasi (DLT), kini kita dapat melakukan tokenisasi RWA. 

 

Seperti disinggung tadi, tokenisasi RWA merupakan proses konversi aset fisik menjadi token digital yang dicatat dalam blockchain. Melalui tokenisasi, aset nyata dapat diwakilkan secara digital dalam blockchain. Proses ini membuka peluang untuk perdagangan dan investasi yang lebih mudah dan efisien, terutama untuk aset yang sebelumnya sulit diperdagangkan atau tidak likuid. 

 

Tokenisasi RWA dapat mewakili berbagai jenis aset, termasuk proyek real estate, dana ekuitas, dan bahkan karya seni seperti “Mona Lisa”. Dengan tokenisasi RWA, kemungkinan penggantian kepemilikan suatu aset menjadi lebih mudah sehingga memungkinkan orang untuk memiliki sebagian kecil dari aset berharga seperti “Mona Lisa” tanpa harus memiliki keseluruhan karya tersebut. 

 

Sebagai contoh tambahan, stablecoin adalah jenis RWA yang mewakili nilai satu mata uang fiat dengan menggunakan token dalam blockchain. Proses tokenisasi aset ini sendiri menjadi mungkin terjadi berkat kemunculan blockchain Bitcoin. 

 

Sejarah penciptaan Bitcoin dimulai dengan publikasi whitepaper berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System” oleh individu atau kelompok yang menggunakan nama samaran “Satoshi Nakamoto”. Whitepaper ini diterbitkan pada 31 Oktober 2008 melalui milis kriptografi yang dikenal sebagai “The Cryptography Mailing”. Kemudian, perkembangan Ethereum sebagai platform komputasi global untuk smart contract memicu pertumbuhan berbagai variasi blockchain dan teknologi DLT. Selanjutnya, munculnya stablecoin menjadi produk asli dari proses tokenisasi mata uang fiat.

 

Tujuan dan Penggunaan Tokenisasi RWA (Real World Asset)

Mengapa tokenisasi aset dunia nyata menjadi penting? Pertama-tama, token RWA dapat digunakan dalam ekosistem DeFi. Aset dunia nyata termasuk dalam kategori Traditional Finance (TradFi) yang terdiri dari aturan, perantara, dan elemen lainnya. 

 

Melalui tokenisasi, tujuannya adalah membawa aset-aset ini ke dunia terdesentralisasi sehingga dapat menjadi bagian dari ekosistem DeFi yang terus berkembang. Perlu ditekankan bahwa DeFi memiliki perbedaan signifikan dengan sistem perbankan dan lembaga keuangan tradisional. 

 

DeFi, sebagai contohnya, mencerminkan penghematan biaya secara signifikan, termasuk pengurangan margin, tenaga kerja, dan biaya operasional yang hampir tidak ada. Protokol dan alat DeFi, seperti Automated Market Makers (AMM), Liquidity Pool, dan lainnya memungkinkan penyelesaian transaksi secara instan, sebuah fitur yang telah lama hilang dalam dunia TradFi. Pada akhirnya, dengan adanya token RWA, keunggulan dan aksesibilitas terhadap aset dunia nyata dapat terintegrasi dengan sisi inovatif DeFi.

 

Cara Kerja Real-World Asset (RWA)

Proses tokenisasi Real-World Asset (RWA) melibatkan konversi aset fisik menjadi token digital yang disimpan dalam blockchain. Proses ini dilakukan melalui setidaknya empat langkah berikut ini, yaitu:

 

1. Evaluasi dan Penilaian Aset

Sebelum proses tokenisasi dimulai, aset harus melewati tahap evaluasi dan penilaian. Langkah ini bertujuan untuk menentukan harga atau valuasi yang akurat dari aset tersebut.

 

2. Pembuatan Smart Contract

Pembuatan smart contract menjadi langkah selanjutnya dalam proses tokenisasi. Smart contract dirancang untuk mengatur fungsi token dan merepresentasikan nilai aset fisik dengan tepat dalam lingkungan blockchain.

 

3. Verifikasi dan Audit

Auditor independen terlibat dalam tahap verifikasi dan audit. Mereka memastikan bahwa aset dan proses tokenisasi berada dalam kepatuhan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Langkah ini penting untuk memastikan integritas dan keamanan token.

 

4. Penerbitan Token

Setelah melewati tahap verifikasi, token diterbitkan dan menjadi dapat diperdagangkan di pasar kripto. Penerbitan token ini menciptakan representasi digital yang dapat diperdagangkan dari aset fisik yang telah melewati proses tokenisasi.

 

Proses Tokenisasi: Bagaimana Blockchain Memfasilitasi Tokenisasi Aset Dunia Nyata

Mengutip cointelegraph.com, aset-aset dunia nyata dikonversi menjadi token digital melalui proses tokenisasi yang dimungkinkan oleh teknologi blockchain sehingga dapat dengan mudah dibeli, dijual, dan diperdagangkan di platform blockchain

 

Berikut ini cara blockchain dalam mempermudah tokenisasi aset fisik yang perlu diketahui, antara lain:

 

1. Identifikasi dan Penilaian Aset

Tahap awal dalam proses ini melibatkan identifikasi dan penilaian aset dunia nyata yang akan di-tokenisasi. Aset dapat berupa real estate, seni rupa, komoditas, atau kekayaan intelektual. Nilai aset ditentukan, dan keputusan dibuat mengenai pembagian aset tersebut menjadi token digital.

 

2. Kepatuhan Hukum dan Regulasi

Menjamin kepatuhan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku menjadi langkah penting sebelum melanjutkan tokenisasi. Untuk memfasilitasi tokenisasi sambil tetap mematuhi peraturan yang berlaku, entitas hukum, seperti Special Purpose Vehicles (SPV) dapat dikembangkan. SPV dibuat untuk tujuan finansial tertentu, seperti menyimpan dan mengelola aset, mengurangi risiko, atau memfasilitasi investasi.

 

3. Pembuatan Smart Contract

Smart contract berbasis blockchain dibuat untuk mengatur cara token akan diciptakan, dikelola, dan diperdagangkan. Otomatisasi berbagai proses dan jaminan bahwa mereka dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan bergantung pada smart contract.

 

4. Pemilihan Platform Blockchain

Langkah selanjutnya adalah memilih platform blockchain yang sesuai untuk tokenisasi. Misalnya, Ethereum dapat dipilih karena mendukung smart contract dan memiliki komunitas pengembang yang kuat. Pilihan platform blockchain lain dengan fitur tokenisasi juga dimungkinkan.

 

5. Penciptaan Token

Berikutnya, dilakukan penciptaan token digital yang mewakili kepemilikan atau hak atas aset fisik. Setiap token umumnya mencerminkan bagian kecil dari nilai aset. Pengembangan token menggunakan blockchain yang dipilih sering mengikuti standar token yang sudah mapan, seperti ERC-20 untuk token berbasis Ethereum.

 

6. Catatan Kepemilikan

Buku besar yang terlihat dan tidak dapat diubah dalam blockchain mencatat kepemilikan token, mencakup informasi mengenai pemilik token, transaksi pembelian, penjualan, dan transfer. Transparansi ini berperan penting dalam mencegah kejadian pencurian atau konflik kepemilikan, karena setiap detail transaksi terdokumentasi dan dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat.

 

7. Solusi Penitipan Aman

Perlindungan aset fisik yang mendasari token memerlukan solusi penitipan yang efektif. Solusi ini dapat melibatkan langkah-langkah keamanan fisik untuk aset konkret, seperti real estate atau penyimpanan aman untuk aset digital.

 

8. Platform Perdagangan (Bursa) dan Pasar

Platform perdagangan atau pasar dibentuk sebagai tempat di mana aset yang telah melalui proses tokenisasi dapat diperoleh, dijual, dan diperdagangkan. Keterhubungan dengan bursa kripto menyederhanakan akses bagi investor untuk melakukan perdagangan dengan token tersebut.

 

9. Aksesibilitas dan Likuiditas

Tokenisasi aset fisik meningkatkan aksesibilitas dan likuiditas. Berbeda dengan pasar tradisional yang memiliki pembatasan perdagangan ketat dan hambatan masuk yang mahal, investor dapat melakukan perdagangan token ini sepanjang waktu sehingga menjadikannya lebih mudah diakses.

 

Contoh Tokenisasi Real-World Asset (RWA)

Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis contoh Real-World Asset (RWA) yang dapat diintegrasikan ke dalam dunia blockchain melalui proses tokenisasi. Berikut ini contoh-contoh tokenisasi RWA yang perlu diketahui, di antaranya:

 

1. Stablecoin

Stablecoin merupakan token kripto yang dipegang nilainya oleh mata uang fiat, seperti Dolar AS atau Euro. Stablecoin menyajikan alternatif mata uang yang stabil untuk transaksi di ekosistem blockchain.

 

2. Karya Seni

Contoh RWA mencakup karya seni yang dapat diwakili dalam bentuk Non-Fungible Token (NFT). Sebagai contoh, lukisan karya Andy Warhol berjudul “Untitled (Banana)” yang diciptakan pada tahun 1985 telah diubah menjadi aset digital NFT pada tahun 2021.

 

3. Real Estate

Tokenisasi real estate merupakan representasi digital dari properti fisik. Dalam konteks ini, aset properti dipecah menjadi token yang disimpan dalam database terdesentralisasi, memfasilitasi kepemilikan dan perdagangan secara efisien.

 

Tokenisasi real estate merupakan representasi digital dari properti fisik. Dalam konteks ini, aset properti dipecah menjadi token yang disimpan dalam database terdesentralisasi, memfasilitasi kepemilikan dan perdagangan secara efisien. Sebagai contoh, Lyfe (LYFE) yang memungkinkan pemilik token untuk menukarkan Lyfe token dengan kepemilikan properti fisik.

 

4. Komoditas

Tokenisasi komoditas memfasilitasi kemampuan investor untuk memperdagangkan saham komoditas, seperti emas, perak, dan minyak. Sebagai contoh, Digix Gold Token (DGX) memiliki nilai yang terkait dengan harga emas fisik yang disimpan di brankas Digix di Singapura.

 

Kelebihan dan Kekurangan RWA

Tokenisasi Real-World Asset (RWA) membawa sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan metode tradisional berinvestasi dalam RWA. Berikut ini beberapa kelebihannya, yaitu:

 

  • Peningkatan likuiditas: RWA yang telah melalui tokenisasi dapat diperdagangkan di pasar 24/7 akan meningkatkan tingkat likuiditasnya dibandingkan dengan RWA konvensional. Hal itu memudahkan investor untuk membeli dan menjual token dengan lebih mudah dan cepat.
  • Penurunan biaya: Tokenisasi RWA dapat mengurangi biaya terkait investasi dalam RWA. Proses ini menghilangkan kebutuhan akan perantara seperti pialang dan bankir sehingga berpotensi mengurangi biaya secara keseluruhan.
  • Peningkatan transparansi: Tokenisasi RWA memberikan tingkat transparansi yang lebih tinggi kepada investor mengenai kepemilikan dan pengelolaan RWA. Semua transaksi dicatat di dalam blockchain sehingga memberikan wawasan yang jelas dan dapat dipercaya.
  • Demokratisasi keuangan: Tokenisasi RWA dapat memainkan peran dalam mendemokratisasi sektor keuangan dengan mempermudah akses ke RWA bagi lebih banyak investor. 

 

Meski memiliki sederet kelebihan, RWA pun sejatinya tidak terlepas dari kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan RWA yang penting diperhatikan, di antaranya:

 

  • Tantangan regulasi yang kompleks: Tokenisasi RWA menghadapi tantangan dari regulasi yang kompleks. Aset dunia nyata harus mematuhi berbagai regulasi keuangan yang berbeda di berbagai yurisdiksi. Dibutuhkan, persyaratan Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML).
  • Kaitan dengan aset fisik yang harus diatur dengan baik: Sangat penting untuk memastikan bahwa token yang mewakili RWA sepenuhnya terkait dan terhubung dengan aset fisik yang ada di dunia nyata. Kehilangan atau ketidakjelasan dalam hubungan ini dapat menimbulkan masalah terkait integritas dan nilai dari token RWA.
  • Volatilitas ekosistem DeFi: Meskipun tokenisasi RWA membawa stabilitas ke dalam ekosistem DeFi, tetap ada risiko volatilitas. Harga aset kripto dan DeFi dapat mengalami fluktuasi yang signifikan dalam waktu singkat. Hal itu dapat mempengaruhi nilai aset RWA yang mendasari dan membuatnya tidak sepenuhnya bebas dari risiko.

 

Apa Saja Proyek Real World Asset?

Dengan terus berkembangnya ekosistem DeFi, semakin banyak protokol dan proyek baru yang muncul untuk mendukung tokenisasi Real-World Assets (RWA). Berikut ini adalah beberapa protokol dan proyek yang mendukung RWA dalam ekosistem DeFi, antara lain:

 

1. Maple Finance (MPL)

Maple Finance adalah protokol DeFi yang memusatkan perhatiannya pada pemberian pinjaman terdesentralisasi dengan menggunakan RWA sebagai jaminan. Protokol ini secara khusus mengakomodasi peminjam institusi.

 

2. Centrifuge (CFG)

Centrifuge adalah protokol yang mengintegrasikan aset dunia nyata (RWA) ke dalam ekosistem DeFi sehingga menciptakan sistem keuangan yang lebih terbuka dan dapat diakses. Protokol ini menekankan tingkat keamanan tinggi dengan menerapkan standar hukum ketat, prosedur KYC, dan audit teknis untuk memastikan keamanan dan keandalan.

 

3. Goldfinch (GFI)

Goldfinch adalah protokol kredit terdesentralisasi yang memungkinkan peminjaman aset crypto tanpa memerlukan jaminan aset crypto, dengan pinjaman yang dijaminkan secara off-chain. Fokus utama Goldfinch Finance adalah memberikan pinjaman kepada perusahaan, terutama kepada dana pinjaman dan perusahaan fintech, dengan memberikan pinjaman kredit dalam bentuk USDC.

 

4. Realio Network (RIO)

Realio Network adalah jaringan terdistribusi yang bertujuan untuk memodernisasi proses penyimpanan, penerbitan, analisis, dan pertukaran token aset. Hal tersebut memberikan solusi untuk penerbitan token yang mematuhi regulasi dan menyediakan infrastruktur lengkap untuk mendukung tokenisasi RWA.

 

Potensi Real World Asset (RWA) di Jaringan DeFi 

 

Mengenal Keajaiban Real-World Asset (RWA) dalam Dunia Nyata

 

Adapun potensi penggunaan RWA dalam ekosistem DeFi dinilai akan menjanjikan. Tokenisasi RWA memiliki kapasitas untuk membentuk ekosistem yang lebih kuat dan terdesentralisasi. Berikut ini beberapa potensi penggunaan RWA di jaringan DeFi yang perlu diketahui, yakni:

 

1. Peningkatan Stabilitas Stablecoin

Stablecoin yang didukung oleh RWA dapat memberikan tingkat stabilitas nilai yang lebih tinggi dalam ekosistem DeFi sehingga mengurangi risiko volatilitas yang sering terjadi di pasar kripto.

 

2. Eksposur ke Aset Dunia Nyata

Melalui tokenisasi RWA, pemegang aset kripto memiliki kesempatan untuk mendapatkan eksposur kepada aset dunia nyata, seperti real estate atau obligasi, tanpa harus secara fisik memiliki aset tersebut.

 

3. Peningkatan dalam Protokol Peminjaman DeFi

Protokol peminjaman dalam ekosistem DeFi yang menerima jaminan Real-World Asset (RWA) dapat menarik minat lebih banyak peminjam dan pemilik aset dunia nyata. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan dalam layanan keuangan terdesentralisasi.

 

Perlu diketahui, penggunaan RWA dalam ekosistem DeFi terus berkembang seiring munculnya proyek-proyek yang fokus pada tokenisasi aset dunia nyata. Potensi ini pun membuka peluang untuk inovasi lebih lanjut dalam ruang DeFi dan ekosistem blockchain secara keseluruhan.

 

Apa Saja Tantangan RWA?

Salah satu tantangan utama dalam Real-World Asset (RWA) adalah kompleksitas regulasi. Selain itu, Real-World Asset (RWA) harus mematuhi beragam regulasi keuangan yang berlaku di berbagai yurisdiksi.

 

Proses tokenisasi RWA perlu memberikan perhatian khusus terhadap dan mematuhi persyaratan hukum, termasuk aturan Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML). Langkah tersebut penting untuk menjamin kepatuhan dan keamanan dalam penggunaan aset tersebut di dalam ekosistem DeFi.

 

Selain itu, keberlanjutan kaitan token dengan aset fisik dunia nyata menjadi aspek penting. Ketika aset dunia nyata diwakili melalui tokenisasi, perlu ada mekanisme yang jelas untuk mengaitkan setiap token dengan aset fisik yang sesungguhnya. Adapun hilangnya atau ketidakjelasan dalam kaitan tersebut dapat menimbulkan masalah integritas dan nilai dari token RWA.

 

Apa Perbedaan RWA vs NFT?

Mengutip learn.bybit.com, sebuah NFT Real-World Asset (RAW) adalah token digital unik yang menunjukkan kepemilikan aset fisik. Berbeda dengan aset digital lainnya, seperti aset kripto atau barang virtual, NFT RAW secara langsung terhubung dengan dunia fisik yang dapat diraba. 

 

Karakteristik tersebut memberikan sejumlah keuntungan dan tantangan yang membedakannya dari NFT lainnya. Beberapa manfaat dari NFT RAW, antara lain:

 

  • Kelangkaan dan sumber: NFT RAW dapat menetapkan kelangkaan digital dan memberikan bukti kepemilikan untuk aset fisik yang melimpah atau sulit diverifikasi. Mereka menciptakan catatan kepemilikan dan nilai digital pada blockchain dengan mengesahkan keaslian dan kepemilikan barang seperti seni atau barang koleksi.
  • Likuiditas dan akses yang ditingkatkan: Dengan menggunakan NFT, aset fisik yang biasanya sulit dijual atau diakses kini memiliki metode kepemilikan dan perdagangan baru. Mereka juga memungkinkan pembagian aset menjadi unit-unit kecil, yang dapat dibeli dan dijual oleh banyak orang di seluruh dunia melalui pasar global, menurunkan batas masuk dan meningkatkan likuiditas aset.
  • Membuka nilai: Aset fisik yang kurang dimanfaatkan dapat diubah menjadi sumber hasil melalui penggunaan inovatif NFT. Sebagai contoh, pemilik aset tersebut dapat menghasilkan pendapatan pasif dengan meminjamkannya atau menyewakannya kepada pengguna lain di platform DeFi, atau menggabungkannya dengan elemen-elemen digital lain untuk menciptakan bentuk ekspresi atau utilitas baru.

 

Sementara itu, beberapa tantangan NFT RAW mencakup hal-hal berikut ini, di antaranya:

 

  • Menjamin hak kepemilikan: Solusi hukum dan teknis diperlukan untuk memastikan keberlakuan dan keamanan hak kepemilikan. Kerangka hukum yang jelas dibutuhkan untuk NFT guna mendefinisikan transfer, penegakan, atau pencabutan hak kepemilikan dalam kasus perselisihan atau kecurangan. 
  • Lingkungan regulasi dan kepatuhan yang kompleks: Mengatasi ketidakpastian regulasi dan isu kepatuhan dapat menjadi tugas yang sulit bagi mereka yang terlibat dalam NFT. Pertimbangan harus diberikan terhadap berbagai undang-undang dan regulasi, tergantung pada lokasi fisik aset dan lainnya.
  • Ketergantungan pada kepercayaan: Proses tokenisasi sangat bergantung pada kepercayaan dan reputasi di antara semua pihak yang terlibat. 

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, tokenisasi Real-World Asset (RWA) pada dasarnya membawa sejumlah manfaat, risiko, dan potensi masa depan yang perlu diperhatikan. Beberapa manfaatnya, antara lain, peningkatan likuiditas dan aksesibilitas, diversifikasi portofolio, meningkatkan stabilitas dalam DeFi, dan inovasi dalam peminjaman DeFi.

 

Sementara itu, risiko dari tokenisasi RWA meliputi tantangan regulasi yang kompleks, risiko ketidakjelasan kaitan RWA dengan aset fisik, dan tantangan volatilitas pada ekosistem DeFi. Di lain sisi, potensi masa depan RWA, di antaranya terbukanya pintu bagi demokratisasi keuangan, RWA membawa stabilitas lebih lanjut dalam DeFi, dan potensi untuk terciptanya inovasi lanjutan dalam DeFi dan ekosistem blockchain.

 

Yuk Investasi Aset Crypto di INDODAX dengan Fitur Staking (EARN)

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu RWA, tujuan dan penggunaan tokenisasinya, cara kerjanya, proses tokenisasi-nya, contoh tokenisasi RWA, hingga kelebihan dan kekurangannya.

 

Selanjutnya, apabila kamu berminat untuk investasi aset crypto dengan fitur staking crypto (EARN) maka ada baiknya kamu memilih crypto exchange yang aman dan tepercaya di INDODAX.

 

Pada dasarnya, fitur staking crypto ini memungkinkan kamu untuk mengamankan aset kripto milikmu dengan cara yang serupa seperti menyimpan dana di rekening tabungan. Aset kripto yang kamu kunci melalui fitur INDODAX Earn ini akan memberikan imbalan, sebagaimana bunga yang diperoleh dari tabungan.

 

Penting untuk dicatat bahwa fitur staking crypto INDODAX Earn dapat diakses dengan mudah, kapan dan di mana saja, melalui Aplikasi Mobile atau desktop di situs web INDODAX, terutama di halaman INDODAX Earn staking crypto.

 

Ayo, mulai investasi aset kripto melalui fitur staking crypto INDODAX sekarang juga!

Lebih Banyak dari Berita

Koin Baru dalam Blok

ChainGPTLearnTrade
Cream FinanceLearnTrade
EigenLayerLearnTrade

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 13.79%
bnb BNB 0.69%
sol Solana 5.61%
eth Ethereum 3.12%
idx IDRX 3.42%
ada Cardano 1.76%
pol Polygon Ecosystem Token 3.47%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ANT/IDR
Aragon
830.992
106.71%
EM/IDR
Eminer
2
100%
OBSR/IDR
Observer
66
65%
CEL/IDR
Celsius
5.277
42.93%
HNST/IDR
Honest
105
40%
Nama Harga 24H Chg
ASIXV2/IDR
ASIX Token
1
-50%
SHAN/IDR
Shanum
4
-20%
VSYS/IDR
V Systems
7
-12.5%
SLERF/IDR
SLERF
2.143
-12.03%
UNFI/IDR
Unifi Prot
39.000
-9.06%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Perbandingan 5 Alat Mining Bitcoin 2024 Terbaik & Kelebihannya
27/09/2024
Perbandingan 5 Alat Mining Bitcoin 2024 Terbaik & Kelebihannya

Bitcoin sebagai salah satu aset kripto terbesar telah menjadi pilihan

27/09/2024
INDODAX Market Signal 10 Juni 2024
10/06/2024
INDODAX Market Signal 10 Juni 2024

Minggu ini, jajaran aset kripto bullish dipimpin oleh Bitcoin (BTC) pada posisi pertama, dan

10/06/2024
Creditcoin (CTC) Kini Hadir di INDODAX!
04/06/2024
Creditcoin (CTC) Kini Hadir di INDODAX!

Creditcoin merupakan salah satu mata uang kripto terawal yang secara

04/06/2024