Sushiswap (SUSHI): Strategi Terbaik untuk Yield Farming
icon search
icon search

Top Performers

SushiSwap (SUSHI): Memahami Cara Kerja dan Keunikannya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

SushiSwap (SUSHI): Memahami Cara Kerja dan Keunikannya

Sushiswap (SUSHI): Memahami Cara Kerja dan Keunikannya

Daftar Isi

Dunia keuangan terus mengalami transformasi melalui revolusi digital dan salah satu inovasi terpopuler yang lahir adalah Decentralized Finance (DeFi). Lahirnya DeFi menciptakan sistem keuangan yang beroperasi di atas teknologi blockchain dan memungkinkan partisipasi tanpa perantara tradisional seperti pada bank atau lembaga keuangannya.

 

Dalam ekosistem DeFi, SushiSwap pun muncul sebagai salah satu pemain kunci. SushiSwap sebagai sebuah protokol terdesentralisasi yang berjalan di atas jaringan Ethereum telah membawa perubahan signifikan dalam ekosistem DeFi. Berfungsi sebagai protokol pertukaran dan liquidity provider, SushiSwap memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam pertukaran aset kripto tanpa keterlibatan pihak ketiga, sehingga memberikan kontrol lebih besar kepada pemegang aset.

 

Lebih jauh, penting untuk memahami inovasi dan perubahan dalam ekosistem DeFi. Pasalnya, perubahan cepat dalam teknologi dan kebijakan bisa berdampak besar terhadap pengguna DeFi. Dalam hal ini, pemahaman yang mendalam tentang inovasi ini menjadi kunci untuk mengoptimalkan partisipasi dan manfaat DeFi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci apa itu SushiSwap dalam ekosistem DeFi, cara kerjanya, dan mengapa menjadi pilihan menarik. Berikut ini ulasan selengkapnya!

 

Apa Itu SushiSwap?

 

Sushiswap (SUSHI): Memahami Cara Kerja dan Keunikannya

 

Sebelum membahas SushiSwap, sebaiknya pahami terlebih dahulu konsep decentralized exchange (DEX). Adapun DEX adalah platform pertukaran kripto yang menghubungkan pembeli dan penjual secara langsung tanpa perantara. 

 

DEX menggunakan smart contract dengan teknologi Automated Market Maker (AMM) untuk mengeksekusi transaksi jual beli aset kripto. AMM membutuhkan liquidity pool sebagai sumber likuiditas untuk aset kripto yang diperdagangkan. Liquidity pool merupakan tempat di mana investor menyimpan dana mereka untuk memberikan likuiditas pada aset kripto tertentu. Investor yang menyediakan likuiditas disebut liquidity provider (LP) dan menerima imbalan sesuai dengan besaran aset kripto yang disetorkan.

 

Sementara itu, SushiSwap adalah DEX yang berjalan di atas jaringan Ethereum dengan fokus pada komunitas. SushiSwap memungkinkan pengguna untuk menukarkan aset kripto tanpa perantara dan bersifat non-custodial. Artinya, setiap transaksi diproses langsung melalui smart contract tanpa menyimpan dana pengguna. Token utama SushiSwap adalah SUSHI, yang mengikuti standar ERC-20.

 

SushiSwap menjadi perbincangan karena tumbuh dari fork Uniswap dan mengembangkan basis pengguna aktif serta menampung ratusan juta USD dalam waktu singkat. Protokol ini memiliki sistem kerja mirip dengan Uniswap karena menyalin kode sumbernya yang bersifat open-source. Namun, SushiSwap menambahkan inovasi seperti tata kelola komunitas dan skema pemberian imbalan dengan token SUSHI.

 

Peluncuran SushiSwap terjadi pada Agustus 2020 oleh dua pengembang dengan nama samaran, yaitu Chef Maki dan 0xMaki, saat gelombang “DeFi Summer” sedang mencapai puncak perkembangannya. Meski mengalami kontroversi karena dugaan exit scam oleh salah satu pendirinya, Chef Maki, yang menukarkan token SUSHI dengan ETH senilai 14 juta dolar AS pada 5 September 2020, SushiSwap berhasil mendapatkan kembali kepercayaan komunitas setelah diserahkan kepada CEO FTX Exchange, Sam Bankman-Fried. 

 

Di bawah kepemimpinan Sam Bankman-Fried, SushiSwap berhasil melakukan migrasi dana dari Uniswap ke liquidity pool SushiSwap, memulihkan kepercayaan komunitas, dan membuktikan keberlanjutan proyek. Pada 11 September 2020, Chef Maki akhirnya mengembalikan 38.000 ETH kepada pengembang SushiSwap sambil meminta maaf melalui akun X-nya. Hal ini menandai babak baru dalam perjalanan SushiSwap menuju perkembangan dan penerimaan yang lebih luas dalam ekosistem DeFi.

 

Cara Kerja SushiSwap

SushiSwap memfasilitasi transaksi jual beli aset kripto antar pengguna serta memberikan akses kepada siapa saja yang ingin menambahkan likuiditas pada liquidity pool SushiSwap dengan menghubungkan dompet Ethereum ke akun layanan ini. Prosesnya melibatkan pengguna yang mengunci aset mereka pada smart contracts dengan rasio setara, yakni 1:1. 

 

Sebagai contoh, jika seorang pengguna ingin menambahkan 2 ETH pada liquidity pool ETH-SUSHI, maka mereka harus melakukan transfer 1 ETH ke dalam bentuk SUSHI melalui fungsi Swap. Selain menambah likuiditas pada pasangan perdagangan yang sudah ada, pengguna juga memiliki opsi untuk menyediakan aset kripto pada liquidity pool baru untuk transaksi yang belum ada. 

 

Sebagai liquidity provider (LP) awal, mereka memiliki fleksibilitas untuk menetapkan rasio penukaran awal atau harga, yang kemungkinan akan disesuaikan secara otomatis jika ada pihak lain yang menambahkan token pada liquidity pool melalui arbitrase. Pengguna yang menyediakan crypto asset pada liquidity pool berhak mendapatkan token SLP (SushiSwap Liquidity Provider), yang mewakili bagian proporsional dari aset yang terkumpul. Hal ini memberikan kemampuan kepada pengguna untuk melakukan klaim kembali dana mereka dan memperoleh biaya kripto sesuai dengan proporsi mereka kapan saja sesuai keinginan mereka. Sistem ini memberikan fleksibilitas dan insentif kepada para penyedia likuiditas dalam ekosistem SushiSwap.

 

SUSHI Coin: Lebih dari Sekadar Mata Uang Digital

Pada 11 November 2022 lalu, token SUSHI diperdagangkan seharga $1,21 dengan volume perdagangan mencapai $137.100.396 dalam 24 jam terakhir. Berdasarkan grafik, terlihat bahwa harga token SUSHI mengalami penurunan pada akhir tahun 2021 dan mengalami reversal pada pertengahan Desember 2021. Sejalan dengan kondisi pasar kripto yang bearish, harga SUSHI turun sejak Januari 2022 dan bergerak sideways sejak bulan Mei hingga saat ini. 

 

Saat SUSHI diperkenalkan, pasokan token awalnya tidak terbatas. Namun, berdasarkan saran dari komunitas, pembatasan pasokan ditetapkan sebanyak 250 juta SUSHI. Pada 1 November 2022, total SUSHI yang beredar di pasar mencapai 244.542.059 SUSHI. Bagi yang berminat berinvestasi di SushiSwap, mempertimbangkan roadmap SushiSwap dapat menjadi langkah bijak. 

 

Rencana masa depan SushiSwap melibatkan fokus pada pengembangan Shoyu 2.0 Beta (NFT Marketplace SushiSwap), peningkatan Kashi, peningkatan transparansi anggaran melalui pengawasan komunitas, dan pengembangan fitur lainnya. Dengan memahami arah pengembangan ini, para investor bisa membuat keputusan yang lebih terukur terkait investasi mereka di SushiSwap.

 

Keunikan dari SushiSwap: Mengapa Berbeda dari Lainnya

Sebagai Automated Market Maker (AMM), SushiSwap membedakan diri dari bursa terdesentralisasi tradisional dengan menghapus buku pesanan dan tetap mengatasi masalah likuiditas. Meskipun memiliki kesamaan dengan AMM seperti Uniswap, SushiSwap membuat beberapa perubahan penting untuk meningkatkan dampak partisipasi jaringan di masa depan.

 

Sejumlah pengguna Uniswap merasa tidak puas dengan tingkat fee yang dianggap rendah untuk penyedia likuiditas. Selain itu, kritik juga muncul terkait keterlibatan venture capitalist dalam platform dan kurangnya desentralisasi dalam tata kelola Uniswap. Namun, inovasi utama dari protokol ini adalah token SUSHI, di mana penyedia likuiditas mendapatkan hadiah. Berbeda dengan Uniswap, token ini memberikan hak kepada pemiliknya untuk terus menerima sebagian dari biaya, bahkan jika mereka sudah berhenti menyediakan likuiditas secara aktif.

 

SUSHI juga berhasil mengatasi masalah desentralisasi dalam Uniswap dengan memberikan hak tata kelola kepada pemiliknya. Dengan semangat dan motivasi yang serupa, SushiSwap mengadopsi pendekatan “fair launch” dalam distribusi token sehingga tidak ada alokasi khusus bagi venture capitalist. Melalui langkah-langkah ini, SushiSwap menunjukkan komitmen untuk menciptakan ekosistem yang lebih adil dan terdesentralisasi bagi para pemangku kepentingan atau stakeholders.

 

Perbandingan dengan Uniswap

 

Sushiswap (SUSHI): Memahami Cara Kerja dan Keunikannya

 

SushiSwap merupakan token Ethereum yang memungkinkan pemegangnya berpartisipasi dalam tata kelola komunitas dan memperoleh keuntungan dari biaya transaksi. Tujuan proyek ini adalah untuk menyederhanakan perdagangan aset kripto dan meningkatkan transparansi dengan memungkinkan akses melalui desktop dan aplikasi seluler.

 

Di lain sisi, Uniswap sebagai protokol perdagangan kripto di blockchain Ethereum diketahui menawarkan cara inovatif untuk menukar token ERC-20 tanpa memerlukan perantara tepercaya. Sistem ini menjaga keamanan dana dengan menghadirkan resistensi terhadap sensor dan aspek keamanan inti, membuat proses perdagangan menjadi lebih mudah dengan mengurangi langkah-langkah yang diperlukan.

 

Dalam era pertumbuhan DeFi, baik Uniswap maupun SushiSwap memiliki potensi untuk meningkatkan adopsi sepanjang tahun 2022. Meskipun demikian, Uniswap memiliki prospek kenaikan yang lebih tinggi, terutama karena dominasi pasar yang dimilikinya. Sebagai pemimpin dalam perdagangan terdesentralisasi, Uniswap menjadi pilihan utama bagi investor yang tertarik pada ekosistem ini. Dominasi pasar Uniswap memberikan keuntungan tambahan, terutama dengan meningkatnya kesadaran terhadap risiko yang terkait dengan pertukaran terpusat, seperti risiko peretasan, kekurangan privasi, dan potensi penyensoran.

 

Di sisi lain, SushiSwap menghadapi tantangan karena beberapa konflik internal, menempatkannya pada posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan Uniswap. Kondisi pasar yang fluktuatif membuat investor cenderung menghindari aset kripto yang dianggap terlalu berisiko.

 

Migrasi Likuiditas dan Fleksibilitas dalam DeFi

Beberapa waktu yang lalu, Uniswap menyelesaikan program insentif likuiditas yang berdampak pada eksodus besar-besaran dari platform DeFi tersebut. 

 

Uniswap memiliki sistem pembuat pasar otomatis atau auto market maker yang menghimpun dana dari pengguna dengan berbagai pasangan perdagangan, seperti ETH/USDT atau UNI/ETH. Platform ini secara otomatis mencocokkan perdagangan dan memberi imbalan kepada kontributor pools dengan sebagian kecil dari biaya perdagangan, memberikan insentif bagi mereka untuk terus menyumbangkan dana dan melakukan staking token likuiditas pada aplikasi DeFi lain.

 

Adapun dampaknya, kumpulan likuiditas sangat dipengaruhi oleh kumpulan yang memberikan hasil tertinggi bagi pengguna. Ini menyebabkan mayoritas pengguna lebih fokus pada keuntungan daripada loyalitas pada suatu DEX tertentu. Namun, skenario ini menciptakan situasi yang tidak stabil, di mana pengguna cenderung beralih ke protokol lain yang menawarkan hasil lebih tinggi, menyebabkan penarikan dana massal ketika hasil atau keuntungan menurun.

 

Meskipun Uniswap sebelumnya menduduki posisi teratas dalam Total Value Locked (TVL) di pasar DeFi, protokol tersebut mengalami goncangan ketika hampir 50% pengguna meninggalkannya. Saat ini, Uniswap turun ke peringkat ke-5 dari posisi 3 hanya dalam 24 jam. Beberapa protokol lain berhasil menarik pengguna, tetapi SushiSwap tampaknya menjadi yang paling sukses dalam menarik jumlah pengguna terbanyak dari Uniswap. Kontroversi muncul ketika SushiSwap, yang dikenal karena migrasinya dari Uniswap, melibatkan pencipta yang anonim yang “menjual” platform kepada pihak lain.

 

Cara Beli SushiSwap (SUSHI) di INDODAX

Untuk kamu yang ingin membeli aset kripto SushiSwap (SUSHI) di INDODAX, caranya sangat mudah. Berikut ini langkah-langkah untuk membeli Sushiwap (SUSHI) di INDODAX, yaitu:

 

  • Buka situs web INDODAX atau unduh aplikasi INDODAX di perangkat seluler kamu.
  • Lakukan login ke akun INDODAX yang sudah ada atau daftar akun INDODAX bagi pengguna baru jika belum memiliki akun.
  • Setelah login, pilih menu “Market” untuk melihat daftar aset kripto yang tersedia.
  • Cari SushiSwap (SUSHI) dalam daftar aset dan klik opsi SushiSwap untuk melihat grafik harga SushiSwap serta informasi lainnya.
  • Perhatikan bagian “Trading” atau “Beli/Jual” di antarmuka INDODAX.
  • Pada bagian ini, masukkan jumlah SushiSwap (SUSHI) yang ingin kamu beli dan sesuaikan opsi lain, seperti tipe order (market order atau limit order).
  • Setelah penyesuaian, periksa ringkasan pesanan dengan seksama sebelum menyelesaikan transaksi untuk memastikan semua detail sesuai dengan keinginanmu.
  • Jika sudah yakin, klik tombol “Beli” atau “Place Order” untuk menyelesaikan pembelian SushiSwap (SUSHI).
  • Jika menggunakan aplikasi INDODAX, maka pastikan untuk memverifikasi transaksi menggunakan metode keamanan yang telah diatur sebelumnya, seperti PIN atau verifikasi dua faktor (2FA).
  • Selamat, transaksi pembelian SushiSwap (SUSHI) di INDODAX telah berhasil! Jangan lupa menyimpan informasi transaksi dan pastikan untuk menjaga keamanan akun kripto kamu dengan baik.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, SushiSwap (SUSHI) mempermudah transaksi crypto asset dengan memungkinkan pengguna menambahkan likuiditas pada liquidity pool-nya. Pengguna bisa mengunci aset mereka pada smart contracts dengan rasio 1:1, contohnya menambahkan 2 ETH pada pool ETH-SUSHI dengan mentransfer 1 ETH ke dalam bentuk SUSHI melalui fungsi Swap. 

 

Selain menambah likuiditas pada pasangan perdagangan yang sudah ada, pengguna bisa menyediakan aset kripto pada liquidity pool baru. Sebagai liquidity provider (LP) awal, mereka dapat menetapkan rasio penukaran awal, yang dapat disesuaikan secara otomatis melalui arbitrase. Sebagai imbalannya, pengguna berhak mendapatkan token SLP (SushiSwap Liquidity Provider) yang mewakili bagian proporsional dari aset yang terkumpul. Ini memberikan fleksibilitas kepada penyedia likuiditas untuk klaim dana dan memperoleh biaya kripto sesuai dengan proporsi mereka, menciptakan sistem yang memberikan insentif dan fleksibilitas dalam ekosistem SushiSwap.

 

Terkait keunikannya, SushiSwap sebagai Automated Market Maker (AMM) membedakan dirinya dari bursa terdesentralisasi tradisional dengan menghilangkan buku pesanan dan tetap mengatasi masalah likuiditas. Berbeda dengan Uniswap, SushiSwap menghadirkan token SUSHI yang memberikan hak kepada penyedia likuiditas untuk terus menerima sebagian dari biaya, bahkan setelah mereka berhenti menyediakan likuiditas secara aktif.

 

Lebih jauh, penting untuk diingat bahwa pilihan antara SushiSwap dan Uniswap bukanlah keputusan yang sederhana. Hal itu karena keduanya punya pendekatan dan fitur yang berbeda, serta memenuhi preferensi dan kebutuhan pengguna yang beragam. Dalam hal ini, sejumlah pengguna mungkin lebih suka SushiSwap karena model insentif yang unik, sedangkan yang lain mungkin lebih memilih Uniswap karena alasan tertentu, seperti tata kelola atau desentralisasi.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024