Minting NFT: Panduan Lengkap untuk Membuat & Menjualnya
icon search
icon search

Top Performers

Panduan Lengkap Minting NFT: Membuat dan Menjualnya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Panduan Lengkap Minting NFT: Membuat dan Menjualnya

Minting NFT: Panduan Lengkap untuk Membuat & Menjualnya

Daftar Isi

Belakangan ini, salah satu jenis investasi yang sedang digandrungi oleh banyak orang adalah investasi berupa aset digital Non-Fungible Token (NFT). Berbeda dengan pembelian konvensional dengan uang tunai, transaksi NFT sendiri hanya dapat dilakukan menggunakan aset kripto.

 

Secara sederhana, aset digital NFT berfungsi sebagai bukti kepemilikan atas karya digital, seperti seni digital, musik, permainan, rekaman audio, video klip, dan lain sebagainya. Sementara itu, kegiatan untuk mengubah sebuah karya menjadi NFT disebut sebagai proses minting.

 

Pada dasarnya, minting NFT telah mengubah paradigma kepemilikan digital dengan memberikan kemungkinan untuk memiliki dan memperdagangkan karya digital tanpa perlu melibatkan lembaga keuangan. Tentunya, hal itu memberikan kekuasaan atau kebebasan langsung bagi para seniman dan pemilik aset digital untuk mengelola dan mendapatkan keuntungan dari karya mereka sendiri. 

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu minting NFT, mulai dari definisi, kelebihan dan kekurangan, hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukannya, hingga risiko dan biayanya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Pengertian Minting

Minting adalah proses pembuatan aset kripto yang dilakukan dengan menggunakan konsep Proof-of Stake (PoS), yakni sebuah sebuah konsep dalam aset kripto yang menjelaskan bahwa pengguna dapat menambang, mencetak, dan memvalidasi transaksi kripto sesuai dengan jumlah yang mereka miliki. Keberadaan PoS mempermudah proses minting dengan membatasi penambang aset kripto untuk mencegah serangan atau manipulasi terhadap jaringan aset tersebut. 

 

Minting sendiri merupakan proses transformasi objek digital menjadi bentuk kripto, umumnya berupa token. Token ini lantas akan disimpan dalam sistem blockchain yang menjadikannya terdesentralisasi. 

 

Apa Itu Minting NFT?

Adapun minting NFT adalah proses mengubah file digital menjadi koleksi kripto atau aset digital yang disimpan di dalam blockchain. Terkait hal itu, item atau file digital ini akan diarsipkan dalam database terdesentralisasi atau buku besar terdistribusi (distributed ledger), dan tidak ada subyek yang bisa melakukan pengeditan, memodifikasi, atau memanipulasi file ini. 

 

Seperti proses pencetakan mata uang fiat, di mana produsen mencetak koin fisik, proses mengunggah item tertentu ke dalam blockchain inilah yang disebut sebagai minting. Dalam proses pencetakan, pencipta NFT bisa menetapkan royalti dari setiap penjualan berikutnya. Royalti ini menjadi komisi yang diterima pencipta setiap kali karyanya dijual kepada orang lain atau diperdagangkan di pasar sekunder.

 

Apakah Kelebihan dan Kekurangan Minting NFT?

 

Minting NFT: Panduan Lengkap untuk Membuat & Menjualnya

 

Memiliki sebuah NFT, baik itu hasil minting dari suatu proyek atau pembelian dari pasar NFT akan memberikan peluang bagi investor dan kolektor untuk menjadi bagian dari industri yang berkembang pesat. Namun, perlu diketahui bahwa minting NFT memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri yang juga perlu dipertimbangkan.

 

Mengutip ucollex.io, berikut ini penjelasan selengkapnya terkait kelebihan dan kekurangan minting NFT.

 

Kelebihan Minting NFT

 

1. Diversifikasi Portofolio

Minting NFT sebagai investor atau kolektor membantu diversifikasi portofolio kamu sesuai dengan tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Portofolio yang beragam memberikan investor kombinasi investasi yang lebih aman dan stabil yang mungkin menunjukkan pertumbuhan relatif kecil, serta investasi yang menawarkan potensi pertumbuhan lebih tinggi meskipun dengan risiko sedikit lebih tinggi.

 

Diversifikasi portofolio juga berarti investor memiliki aset di berbagai kategori. Untuk investasi yang lebih tradisional seperti kepemilikan saham, hal ini mungkin berarti memiliki saham di berbagai industri seperti keuangan, teknologi, dan kesehatan. Investor saat ini semakin mengakui peluang besar yang diberikan oleh investasi non-tradisional sehingga membuat NFT menjadi wilayah baru yang menarik untuk dijelajahi.

 

2. Harga Masuk yang Lebih Terjangkau Dibandingkan dengan Penjualan Sekunder

Keuntungan lain dalam hal minting NFT sebagai investor adalah masuk dengan harga masuk yang potensial lebih murah dibandingkan dengan penjualan sekunder di pasar NFT. Investor awal memiliki kesempatan untuk masuk dengan harga terendah. Hal ini memberi mereka potensi tertinggi untuk melihat peningkatan investasi NFT mereka.

 

3. Minting NFT Mungkin Memberikan Aset Langka

Minting NFT dari suatu proyek baru pada saat peluncuran dapat menghasilkan kepemilikan NFT yang langka atau bernilai langsung. Meskipun risikonya adalah bahwa harga dasar NFT bisa langsung turun, kamu mungkin juga telah mendapatkan aset digital yang langsung dianggap langka, memberikan kamu pengembalian investasi sejak awal.

 

4. Opsi Jual Cepat untuk NFT yang Populer atau sedang Trending

Bagi investor yang mencari keuntungan dengan cepat, minting NFT dari koleksi baru menawarkan kesempatan untuk mendapatkan uang dengan cepat. Untuk koleksi NFT yang populer atau sedang tren yang dirilis, penurunan NFT dapat memberikan potensi keuntungan secara langsung. 

 

Jika kamu telah melakukan riset pada proyek NFT yang akan datang dan telah menentukannya sebagai pilihan investasi yang baik pada tahap tersebut, maka kamu mungkin layak untuk mengambil risiko untuk potensi keuntungan jual cepat.

 

Kekurangan Minting FNT

 

1. Tidak Ada Jaminan untuk Menghasilkan Uang

Kekurangan yang paling jelas dari minting NFT sebagai investor atau kolektor adalah tidak ada jaminan bahwa kamu akan menghasilkan uang. Membeli NFT pada saat peluncuran memiliki risiko inherent (permanen) bahwa koleksi tersebut mungkin kurang berhasil daripada yang kamu perkirakan. Perlu diketahui, ada ribuan NFT yang dibuat secara reguler ke pasar NFT, tetapi tidak semuanya akan sukses.

 

2. Harga Dasar Bisa Turun

Kekurangan lain dari minting NFT sebagai investor adalah bahwa harga dasar dari koleksi baru bisa turun lebih rendah dari harga minting. Hal itu akan mengakibatkan kerugian segera. Koleksi yang tidak terjual dan mengalami penurunan volume minting bisa mempengaruhi stabilitas proyek dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

 

3. Mungkin Ada Penipuan saat Minting NFT selama Presale

Seperti halnya dengan jenis investasi lainnya, kamu selalu harus waspada terhadap potensi penipuan. Menjadi bagian dari allowlist untuk presale dari suatu koleksi NFT baru adalah impian banyak investor, tetapi pastikan itu sah sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi. 

 

Penipuan yang berpura-pura menjadi peluncuran presale NFT umum terjadi di Discord. Ingatlah bahwa administrator proyek tidak akan pernah mengirimkan pesan pribadi kepadamu dengan tautan mint, jadi jika kamu didekati dengan cara ini, maka kemungkinan besar itu penipuan.

 

4. Lonjakan Biaya Gas dan “Gas Wars

Ketika proyek NFT baru menjadi populer, bisa terjadi lonjakan biaya gas selama penjualan publik awal. Ini disebut “gas wars” yang membuat biaya minting melonjak dan bisa merugikan potensi keuntungan kamu sebagai investor. Hal itu menyebabkan menjadi bagian dari allowlist untuk presale adalah pilihan terbaik, jika kamu dapat menempatkan dirimu untuk melakukannya.

 

Hal Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan sebelum Minting NFT?

Setelah mengetahui pengertian hingga kelebihan dan kekurangan minting NFT, kini saatnya untuk mencari tahu hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan minting NFT. Sebelum memulai proses minting, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, di antaranya:

 

1. Pilih Platform Blockchain

Langkah pertama yang sangat penting bagi pemula adalah memilih platform blockchain. Hal itu berkaitan dengan estimasi gas fee untuk NFT dan kecepatannya. Gas fee adalah biaya pemrosesan transaksi pada blockchain, mirip dengan biaya admin dalam transaksi perbankan. Setiap platform memiliki fee dan kecepatan yang berbeda. Beberapa pilihan platform yang populer, yaitu Tezos, Binance, dan Ethereum.

 

2. Pilih Marketplace NFT

Setelah memilih blockchain, langkah berikutnya adalah memilih marketplace tempat melakukan minting NFT. Hal-hal yang perlu diperhatikan, di antaranya kemampuan marketplace untuk transfer dan transaksi di blockchain lain, besaran gas fee, dan sistem pembagian keuntungannya. Periksa juga durasi proses pencetakan NFT dan kepercayaan terhadap marketplace tersebut.

 

Beberapa marketplace NFT yang terkenal, yaitu Rarible, Foundation, dan OpenSea. Adapun OpenSea, misalnya, mirip dengan eBay atau Amazon, di mana NFT dijual dan dibeli secara online, dengan aset kripto sebagai alat pembayaran. Hingga saat ini, OpenSea telah menjadi platform yang melayani lebih dari 300 ribu pengguna dan menangani lebih dari tiga juta transaksi NFT.

 

Bagaimana Cara Minting NFT Menggunakan Opensea?

Perlu dipahami bahwa setiap pasar NFT punya metode yang sedikit berbeda terkait cara minting NFT. Dalam panduan di bawah ini, kamu akan mengetahui cara minting NFT menggunakan salah satu platform pasar (marketplace) NFT terbesar dan terpopuler, yaitu OpenSea. Mengutip fool.com, berikut ini langkah-langkahnya.

 

1. Sambungkan Dompet Kripto

Untuk memulai, kamu harus membuka dompet kripto dan menghubungkannya dengan pasar NFT. Di OpenSea, silakan klik ikon dompet atau tombol “Create” di sudut kanan atas untuk memulai. Marketplace lain juga akan menggunakan perintah serupa untuk menghubungkan dompet kamu dan membuat profil, sesuai dengan dompet yang kamu gunakan, seperti MetaMask Wallet atau Coinbase Wallet, dan perangkat yang digunakan (komputer atau ponsel).

 

Selanjutnya, kamu nantinya akan diminta untuk menghubungkan dompet yang ada menggunakan pemindai kode QR di ponsel pintar atau mengunduhnya lewat dompet milikmu ke komputer. Setelah dompet kripto kamu terhubung dan profil pasar (market) dibuat, saatnya untuk melengkapi profil yang ada. Beri tahu dunia NFT tentang dirimu, sisipkan tautan ke situs web atau halaman media sosial-mu, dan tentukan aset kripto mana yang akan digunakan sebagai pembayaran saat seseorang membeli NFT kamu.

 

2. Buat Item Pertama

Dari halaman utama pasar, klik tombol “Create” di sudut kanan atas. Dari situ, kamu akan diminta untuk mengunggah file digital dan memberi nama pada NFT kamu. Bidang opsional termasuk deskripsi untuk karyamu, tautan eksternal untuk informasi lebih lanjut (seperti situs web kamu), dan blockchain mana yang akan menjadi dasar NFT (seperti blockchain Ethereum atau protokol berbasis Ethereum, Polygon, jika kamu menggunakan OpenSea).

 

Di sinilah kamu juga dapat menetapkan berapa banyak pembayaran royalti yang akan kamu terima jika NFT milikmu dijual kembali nanti. Pembayaran royalti sebesar 5% hingga 10% dari harga penjualan sekunder dianggap sebagai pembayaran royalti standar. Selanjutnya, klik “Complete” dan NFT pertama kamu sekarang telah tercipta.

 

3. Pastikan Dompet Terisi

Menjual NFT (mencatat bahwa transaksi telah terjadi antara dua pihak di blockchain) memerlukan jaringan untuk melakukan beberapa perhitungan. Transaksi itu akan memerlukan sejumlah uang yang dikenal sebagai “gas fee”. Perhatikan biaya transaksi yang diperlukan sebab beberapa bisa lebih tinggi dari yang kamu perkirakan.

 

Untuk menyelesaikan penjualan pertama kamu, pastikan telah membeli beberapa Ethereum (atau kripto lain yang kamu rencanakan untuk digunakan) di aplikasi perdagangan kripto dan mendepositkannya ke dalam dompet. Sesuai dengan pasar, kamu kemudian dapat mentransfer kripto dari dompet-mu ke akun pasar NFT. 

 

Beberapa pasar, seperti OpenSea, memungkinkan kamu membeli kripto langsung dari profil pasar yang menjadi identitas dengan mengatur metode pembayaran seperti kartu kredit. Jika kamu tidak yakin seberapa banyak kripto yang perlu kamu beli, maka itu akan dihitung otomatis untuk kamu pada langkah berikutnya.

 

4. Daftarkan NFT untuk Dijual

Setelah kamu minting NFT, kamu siap menjualnya di pasar terbuka. Klik tombol “Sell” di sudut kanan atas dalam halaman deskripsi NFT kamu. Kini, saatnya untuk menentukan detail penjualan kamu. Pilih jenis penjualan – harga tetap berdasarkan pilihan kripto atau lelang berdasarkan waktu. 

 

Sebagai catatan, di OpenSea, kamu menetapkan pembayaran royalti untuk monetisasi pasif berkelanjutan dari karya kamu dari waktu ke waktu pada langkah kedua di atas, tetapi pasar lain mungkin membuatnya sebagai opsi pada tahap ini. Pasar juga akan mengungkapkan biaya terkait untuk penjualan. Di OpenSea, biaya layanan (harga untuk menangani daftar) adalah 2,5% dari harga penjualan NFT. 

 

Selanjutnya, klik “Complete listing” dan pasar akan menghitung biaya gas berdasarkan tingkat aktivitas jaringan kripto pada saat pendaftaran dan meminta pembayaran dari dompet kripto kamu. Biayanya akan bervariasi dari menit ke menit. Setelah biaya gas dibayar dan kamu menyetujui persyaratan terakhir, NFT akan terdaftar dan tersedia untuk dibeli di pasar.

 

5. Kelola Bisnis NFT

Setelah NFT kamu dibuat dan dijual, saatnya untuk berinteraksi dengan calon pelanggan kamu. Kamu juga dapat membuat lebih banyak NFT dan menjadikannya bagian dari koleksi, yang mungkin menarik perhatian kolektor seni atau spekulator. 

 

NFT yang dibuat di satu pasar juga dapat ditransfer dan dijual di pasar lain meskipun mungkin ada biaya lain untuk hal itu. Seperti halnya dengan setiap aktivitas online, berinteraksi dengan pengguna dan kolektor di pasar NFT membangun hubungan yang dapat membantu membangun bisnis NFT baru kamu. Pantau aktivitas pada karya kamu, cari umpan balik, dan teruslah menciptakan lebih banyak karya untuk kolektor digital beli.

 

Apakah Minting Memiliki Risiko?

 

Minting NFT: Panduan Lengkap untuk Membuat & Menjualnya

 

Berkecimpung atau terlibat dalam ranah NFT tentunya tidak terlepas dari risiko. Berikut ini beberapa risiko yang mungkin terjadi saat melakukan minting, antara lain:

 

1. Perlu Mempertajam Analisis agar Tidak Rugi

Seperti analisis saham, perlu melakukan analisis yang lebih cermat terhadap aset kripto. Perlu diingat kembali, aset kripto memiliki tingkat volatilitas tinggi sehingga penting untuk memahami cara mengelola aset digital ini agar tidak mengalami kerugian.

 

2. Rentan Pembajakan

Meskipun blockchain mencatat identitas pengguna saat menciptakan karya seni digital, tetapi tidak selalu dapat mencatat karya seni tersebut dalam blockchain. Sebagai contoh, seperti dikutip dari metanesia.id, kasus di mana karya seni Ridwan Kamil dijual di OpenSea oleh pihak lain, hal itu menunjukkan bahwa sebuah karya dapat memiliki representasi yang sama, tetapi dengan seniman yang berbeda.

 

3. NFT Bukan Pembelian Hak Milik (Hak Cipta)

Pembelian NFT tidak berarti memperoleh hak milik (hak cipta) dari produk tersebut. Sejatinya, yang dibeli adalah representasi produk di dunia NFT.

 

4. Harga yang Mudah “Digoreng”

Karena sifat anonim, sulit untuk mengetahui siapa yang sebenarnya membeli produk NFT. Hal ini dapat menyebabkan harga yang mudah dimanipulasi, di mana nilai asli dapat diubah dengan cara yang tidak transparan. Praktik “digoreng” merujuk pada manipulasi nilai harga yang dapat dilakukan dengan relatif mudah. 

 

Sebagai contoh, ketika A menjual karyanya di OpenSea seharga Rp10.000.000, A kemudian membuat akun baru dan membelinya dengan harga Rp30.000.000. Pola ini dapat berulang-ulang sehingga menciptakan kesan bahwa karya A memiliki potensi keuntungan yang tinggi.

 

Berapakah Biaya Gas Fee Minting NFT?

Seiring dengan pencetakan NFT pada berbagai blockchain, harganya pun tentu bervariasi. Bahkan, ketika menggunakan blockchain yang sama, biaya atau gas fee yang terkait dengan pencetakan satu NFT mungkin tidak sama dengan yang lainnya.

 

Adapun biaya atau gas fee dalam proses pencetakan NFT dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kualitas proyek, ukuran data, kecepatan transaksi, dan faktor-faktor lainnya. Berikut ini biaya gas minting NFT di beberapa marketplace NFT ternama, yaitu:

 

1. Coinbase NFT

Coinbase NFT merupakan pemain relatif baru dalam arena pasar NFT, tetapi mereka dengan cepat mendapatkan perhatian. Coinbase NFT berfungsi sebagai platform untuk membeli, menjual, dan melakukan perdagangan seni digital, barang koleksi, dan aset digital lainnya. 

 

Platform ini dirancang untuk memberikan pengguna lingkungan yang aman dan teregulasi dalam menemukan dan membeli aset digital. Coinbase NFT juga menawarkan berbagai alat dan layanan, termasuk pelacak portofolio, pasar, dan platform untuk perdagangan aset digital. Pembeli dikenakan biaya sebesar 3,5% dari setiap pembelian, sementara penjual dikenakan biaya sebesar 10%.

 

2. OpenSea

OpenSea menjadi salah satu marketplace NFT terkemuka yang memungkinkan pengguna untuk membeli, menjual, dan melakukan perdagangan koleksi digital seperti karya seni, barang gaming, dan koleksi digital eksklusif lainnya. Marketplace ini mendukung dua standar NFT umum, yaitu ERC-721 dan ERC-1155. Pengguna dikenakan biaya sebesar 2,5% untuk setiap transaksi.

 

3. Rarible

Rarible merupakan marketplace NFT populer lainnya yang memberdayakan pengguna untuk membuat, membeli, dan menjual barang koleksi digital. Berjalan di atas blockchain Ethereum, Rarible memfasilitasi pencetakan, pembelian, dan penjualan seni digital, musik, dan berbagai aset digital lainnya. Platform ini menetapkan biaya sebesar 3% dari semua penjualan, yang dibagi antara penjual (2%) dan Rarible (1%). Selain itu, pembeli harus membayar biaya sebesar 0,3% untuk setiap pembelian.

 

4. SuperRare

SuperRare beroperasi sebagai marketplace seni digital di jaringan Ethereum. Selain opsi standar untuk mencetak dan memperdagangkan NFT, platform ini menawarkan fitur seperti membuat koleksi custom, mengatur lelang, dan melacak riwayat penjualan. 

 

SuperRare juga menyediakan Application Programming Interface (API) yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi di atas platform tersebut. Marketplace ini mengenakan biaya sebesar 5% untuk setiap penjualan, yang digunakan untuk menutupi biaya operasional platform dan memberikan imbalan kepada komunitas.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, minting NFT telah menjadi hal yang cukup penting dalam mengubah lanskap kepemilikan digital yang memberikan dampak signifikan pada cara orang-orang dalam memandang dan memanfaatkan aset digital. Dengan memahami pentingnya proses minting, siapa pun dapat memanfaatkannya untuk membuktikan kepemilikan unik atas karya digital-nya.

 

Lebih jauh, penting bagi siapa pun untuk terus menjelajahi dunia yang menarik dari NFT, baik dengan menciptakan karya sendiri maupun dengan mengumpulkan karya-karya berharga dari para seniman dan pencipta. Di era ketika inovasi terus berkembang seperti saat ini, tentunya menjadi bagian dari fenomena NFT akan memberikan peluang untuk terlibat dalam perubahan signifikan dalam cara berinteraksi dengan karya seni, musik, dan aset digital lainnya.

 

Sebagai tambahan informasi, kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya seputar dunia NFT, mulai dari daftar NFT marketplace terpopuler di dunia hingga NFT monkey termahal hanya di INDODAX Academy.

 

Penting diingat kembali, untuk memperluas pemahaman kamu mengenai teknologi blockchain dan aset kripto, kamu sangat disarankan untuk membaca artikel-artikel terbaru yang tersedia di INDODAX Academy. Materi yang disajikan di INDODAX Academy mulai dari konsep dasar hingga aspek yang lebih kompleks mengenai teknologi blockchain dan aset kripto. 

 

Dengan membaca berbagai artikel yang tersedia di INDODAX Academy, kamu nantinya akan mendapatkan pengetahuan mendalam tentang teknologi blockhcain, termasuk penerapannya, serta memperoleh informasi terbaru terkait aset kripto.

 

Investasi Aset Crypto di INDODAX

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu minting NFT, mulai dari definisi, kelebihan dan kekurangan, hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukannya, hingga risiko dan biayanya.

 

Selanjutnya, apabila kamu berminat untuk investasi aset crypto, maka ada baiknya kamu memilih crypto exchange yang aman dan tepecaya di INDODAX. Sebelum membeli aset kripto pilihanmu, ada baiknya kamu mengecek terlebih dahulu pasar kripto di INDODAX Market. Setelah mengecek harga, kamu dapat membeli aset kripto di INDODAX. Sebagai informasi, INDODAX adalah platform jual beli kripto pertama di Indonesia dan telah mendapatkan regulasi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Dengan demikian, INDODAX pun menjamin keamanan dan kepercayaan para investor, trader, serta member-nya. 

 

Dengan fokus utama pada aspek keamanan dan keandalan, INDODAX telah menyediakan akses kepada berbagai fitur trading canggih dan beragam aset kripto.

 

Ayo, investasi dan trading kripto di INDODAX mulai sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024