Keamanan adalah fondasi yang tidak bisa diabaikan dalam dunia kripto. Meskipun dunia aset digital menawarkan peluang keuntungan yang besar, risiko yang menyertainya pun tak kalah signifikan. 

 

Sebagai pengguna, kita diberikan kebebasan untuk mengelola aset secara pribadi berkat sistem desentralisasi. Namun, di balik kebebasan ini, terdapat tanggung jawab besar untuk memastikan aset yang kita miliki tetap aman dari berbagai ancaman seperti pencurian dan penipuan.

 

Mengamankan aset kripto tidak sekadar tentang menyimpan kunci privat, melainkan memahami berbagai konsep keamanan yang ada. Memahami istilah-istilah penting dalam keamanan kripto akan membantu kita melindungi investasi dengan lebih efektif, sekaligus mengurangi risiko yang tak diinginkan.

 

Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang beberapa istilah keamanan yang perlu diketahui oleh setiap pengguna kripto, penasaran? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.

14 Istilah Keamanan dalam Dunia Kripto

1. Private Key (Kunci Privat)

Private key adalah kunci digital yang memberi akses penuh kepada pengguna terhadap aset kripto mereka. Ini merupakan bagian paling penting dalam menjaga keamanan dompet kripto. 

 

Private key harus dijaga kerahasiaannya dengan sangat ketat. Siapapun yang memiliki akses ke private key, akan bisa mengakses seluruh aset yang tersimpan dalam dompet kripto tersebut. Karenanya, pengguna harus menyimpannya di tempat yang sangat aman, jauh dari jangkauan orang lain, baik secara fisik maupun digital.

 

2. Public Key (Kunci Publik)

Public key ataupun Kunci publik adalah alamat yang digunakan untuk menerima transaksi kripto. Meski dapat dibagikan secara bebas, kunci publik ini berpasangan dengan kunci privat. 

 

Setiap kali ada transaksi, kunci publik digunakan untuk memverifikasi kepemilikan, sementara kunci privat digunakan untuk menkamutangani transaksi tersebut. Dalam konteks keamanan, kunci publik berfungsi sebagai cara aman bagi pihak lain untuk mengirimkan aset tanpa mengungkap kunci privat.

 

Baca Juga: Cold Wallet vs Hot Wallet: Mana yang Terbaik? Kelebihan & Kekurangannya

 

3. Cold Wallet

Cold wallet adalah dompet kripto yang tidak terhubung ke internet, sehingga lebih aman dari ancaman serangan cyber seperti peretasan. Dompet ini biasanya berupa perangkat keras (hardware wallet) atau dompet kertas (paper wallet). 

 

Karena tidak terhubung secara langsung ke jaringan online, cold wallet dianggap sebagai salah satu metode penyimpanan kripto paling aman, khususnya untuk pengguna yang ingin menyimpan aset dalam jangka panjang.

 

4. Hot Wallet

Berbeda dengan cold wallet, hot wallet terhubung langsung ke internet, membuatnya lebih mudah untuk melakukan transaksi secara cepat. Namun, karena selalu online, hot wallet lebih rentan terhadap serangan hacker. Hot wallet biasanya digunakan untuk transaksi sehari-hari, sementara cold wallet lebih disarankan untuk penyimpanan jangka panjang.

 

5. Multisignature (Multisig)

Multisignature adalah sistem keamanan yang mengharuskan lebih dari satu tkamu tangan digital untuk memvalidasi suatu transaksi. 

 

Misalnya, dalam sebuah perusahaan, tidak cukup hanya satu orang yang menyetujui pengiriman dana kripto, melainkan diperlukan persetujuan dari beberapa pihak. Fitur ini meningkatkan keamanan dengan mengurangi risiko pencurian atau pengelolaan aset secara sepihak oleh individu tertentu.

 

6. Two-Factor Authentication (2FA)

Istilah dalam keamanan crypto selanjutnya ada Two-factor authentication (2FA) adalah lapisan tambahan keamanan yang mewajibkan pengguna untuk melewati dua langkah verifikasi saat login atau melakukan transaksi. 

 

Biasanya, 2FA melibatkan kata sandi serta kode verifikasi yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi otentikasi. Dengan 2FA, meskipun kata sandi pengguna dicuri, hacker masih memerlukan kode verifikasi kedua untuk mendapatkan akses.

 

7. Seed Phrase

Seed phrase adalah serangkaian kata (biasanya 12 hingga 24 kata) yang berfungsi sebagai cadangan untuk memulihkan dompet kripto jika pengguna kehilangan akses. Seed phrase harus disimpan di tempat yang aman karena siapa saja yang memiliki seed phrase dapat memulihkan dompet dan mengakses aset di dalamnya. Hindari menyimpan seed phrase di perangkat yang terhubung ke internet untuk menghindari risiko pencurian.

 

8. Phishing

Phishing adalah salah satu bentuk serangan siber di mana pelaku penipuan berpura-pura menjadi entitas tepercaya untuk memperoleh informasi sensitif, seperti kunci privat atau kata sandi. 

 

Dalam dunia kripto, phishing bisa terjadi melalui email palsu, situs web tiruan, atau bahkan pesan di media sosial. Pengguna harus selalu berhati-hati dan memverifikasi setiap sumber sebelum memasukkan informasi pribadi atau melakukan transaksi.

Image Article IA Rugpull 623×357 Image Article

9. Rug Pull

Rug pull adalah jenis penipuan di mana pengembang proyek kripto secara tiba-tiba menarik semua likuiditas atau dana dari proyek tersebut setelah mengumpulkan dana dari investor. Hal ini menyebabkan nilai aset turun drastis, dan investor kehilangan modal mereka. Untuk menghindari rug pull, pengguna harus berhati-hati dalam memilih proyek dan melakukan penelitian mendalam sebelum berinvestasi.

 

10. Smart Contract Audit

Smart contract audit adalah proses memeriksa kode smart contract untuk menemukan kelemahan atau bug yang bisa dieksploitasi. 

 

Smart contract mengatur jalannya transaksi otomatis di jaringan blockchain, dan kesalahan kecil dalam kode bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, audit smart contract oleh pihak ketiga sangat penting untuk memastikan keamanan dan kekamulan kontrak tersebut.

 

11. Dusting Attack

Dusting attack adalah serangan di mana penyerang mengirimkan sejumlah kecil kripto, yang disebut “dust,” ke banyak alamat dompet dengan tujuan melacak aktivitas transaksi mereka. 

 

Setelah transaksi dilakukan dengan “dust” ini, penyerang bisa mencoba menghubungkan alamat dompet tersebut dengan identitas nyata pengguna.

 

12. Reentrancy Attack

Reentrancy attack adalah jenis serangan yang menargetkan kelemahan dalam smart contract. Penyerang memanfaatkan celah ini untuk menarik dana secara berulang sebelum kontrak sempat memperbarui saldo, menyebabkan kerugian besar bagi pemilik kontrak.

 

13. Sybil Attack

Sybil attack terjadi ketika satu entitas menciptakan banyak identitas palsu dalam jaringan blockchain untuk memanipulasi sistem, misalnya dalam voting atau pengambilan keputusan di DAO (Decentralized Autonomous Organization). Ini dapat merusak kepercayaan dalam sistem desentralisasi.

 

14. 51% Attack

Dalam serangan 51%, pelaku atau sekelompok penambang berhasil menguasai lebih dari 50% kekuatan komputasi (hash rate) dalam sebuah jaringan blockchain. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengontrol jaringan, manipulasi transaksi, dan bahkan menggkamukan kripto (double-spending). Ini adalah ancaman terbesar bagi jaringan blockchain berbasis proof-of-work seperti Bitcoin.

 

Lalu Bagaimana Tips Untuk Mencegahnya?

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah risiko keamanan dalam dunia kripto yang bisa kamu coba, diantaranya:

 

1. Jaga Kerahasiaan Private Key

Tips: Jangan pernah membagikan private key kepada siapa pun. Simpan private key di tempat yang aman, seperti cold storage (offline), dan hindari menyimpannya di perangkat yang terhubung ke internet. Jika memungkinkan, gunakan hardware wallet yang dikenal lebih aman.

 

2. Gunakan Cold Wallet untuk Penyimpanan Jangka Panjang

Tips: Untuk aset kripto yang tidak sering digunakan dalam transaksi, simpan di cold wallet seperti hardware wallet. Ini akan melindungi aset dari serangan online, karena dompet ini tidak terhubung langsung ke internet.

 

3. Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA)

Tips: Selalu aktifkan 2FA pada semua akun terkait kripto, seperti akun bursa atau dompet online. Gunakan aplikasi otentikasi seperti Google Authenticator daripada SMS, karena lebih aman dari serangan SIM swap.

 

4. Gunakan Multisignature (Multisig) untuk Transaksi Besar

Tips: Untuk transaksi kripto dalam jumlah besar atau penggunaan bersama, aktifkan fitur multisig. Dengan multisig, setiap transaksi membutuhkan persetujuan dari beberapa pihak yang membuatnya lebih sulit bagi hacker untuk mencuri dana.

 

5. Waspada Terhadap Phishing

Tips: Selalu periksa dengan teliti alamat situs dan email yang kamu terima. Hindari mengklik tautan yang mencurigakan dan pastikan untuk tidak membagikan informasi sensitif seperti kunci privat di platform yang tidak resmi. Gunakan bookmark untuk mengakses situs-situs penting agar terhindar dari situs tiruan.

 

6. Lakukan Riset Sebelum Berinvestasi untuk Menghindari Rug Pull

Tips: Selalu lakukan riset mendalam sebelum berinvestasi di proyek kripto. Lihat tim di balik proyek, audit smart contract, serta likuiditas proyek tersebut. Hindari proyek yang menawarkan keuntungan yang terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan.

 

7. Lakukan Audit pada Smart Contract Sebelum Berinteraksi

Tips: Jika kamu terlibat dalam proyek yang menggunakan smart contract, pastikan kontrak tersebut telah diaudit oleh pihak ketiga yang terpercaya. Ini akan membantu menemukan dan memperbaiki bug yang mungkin dapat dieksploitasi oleh hacker.

 

8. Hindari Menyimpan Aset dalam Jumlah Besar di Hot Wallet

Tips: Batasi jumlah aset yang disimpan di hot wallet dan gunakan hanya untuk transaksi harian. Hot wallet lebih rentan terhadap serangan karena terhubung ke internet, sehingga lebih baik menyimpan aset besar di cold wallet.

 

9. Pantau Aktivitas Dusting Attack

Tips: Jika kamu menerima sejumlah kecil kripto yang mencurigakan di dompet kamu, jangan menggunakan dana tersebut dalam transaksi. Ini mungkin bagian dari dusting attack untuk melacak aktivitas dompet kamu.

 

10. Hindari Serangan 51% dengan Memilih Blockchain yang Aman

Tips: Investasikan dalam proyek kripto yang memiliki jaringan blockchain besar dan mapan, seperti Bitcoin atau Ethereum, yang lebih sulit diserang oleh penambang yang mencoba menguasai lebih dari 51% dari kekuatan hashing.

Dengan menerapkan tips-tips ini, kamu dapat lebih tenang dan percaya diri dalam berinvestasi dan menggunakan aset kripto, serta meminimalisir risiko yang ada.

 

Kesimpulan

Dalam dunia kripto yang berkembang pesat, memahami dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat adalah kunci untuk melindungi aset digital. Setiap pengguna kripto harus terus waspada terhadap ancaman baru dan memanfaatkan berbagai alat serta fitur keamanan yang tersedia untuk menjaga privasi dan aset mereka tetap aman.

 

Dengan pengetahuan yang cukup tentang istilah keamanan di atas, para pengguna kripto dapat bertransaksi dan berinvestasi dengan lebih percaya diri, mengurangi risiko yang mungkin terjadi di ekosistem blockchain.

 

Informasi Tambahan

Sebagai tambahan informasi, INDODAX adalah salah satu crypto exchange di Indonesia  terpercaya #KitaPalingBesarTepercaya. INDODAX tidak hanya menawarkan keamanan dan kenyamanan bagi para penggunanya, tetapi juga menjunjung tinggi transparansi dalam menjaga cadangan aset kripto melalui Proof of Reserve.

 

Saat ini, INDODAX memiliki cadangan aset kripto yang kuat, termasuk 4.806,34 Bitcoin yang bernilai sekitar Rp4,288 triliun, serta 36.915,47 Ethereum senilai Rp1,334 triliun, berdasarkan harga pasar terbaru. Selain itu, INDODAX juga menyimpan aset kripto lain-lain senilai sekitar Rp5,907 triliun.

 

Total cadangan aset kripto INDODAX mencapai sekitar Rp11,529 triliun, memastikan bahwa seluruh cadangan aset kripto melebihi 100% dari saldo total member INDODAX. Hal ini menunjukkan komitmen INDODAX terhadap Proof of Reserve, sehingga pengguna dapat yakin bahwa dana mereka aman dan didukung sepenuhnya oleh cadangan aset yang nyata.

 

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan pertimbangkan dengan baik sebelum berinvestasi. Gunakan dana yang tidak terlalu vital bagi kebutuhan kamu sebelum terlibat dalam investasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainya menjadi tanggung jawab pembaca.

 

FAQ

1.Apa itu Private Key dalam kripto, dan mengapa penting?

Private key adalah kunci digital yang digunakan untuk mengakses dan mengelola aset kripto. Penting untuk menjaga kerahasiaannya, karena siapapun yang memiliki akses ke private key dapat mengendalikan aset dalam dompet kripto.

2.Apa perbedaan antara Cold Wallet dan Hot Wallet?

Cold wallet adalah dompet kripto yang tidak terhubung ke internet, lebih aman untuk penyimpanan jangka panjang. Hot wallet, sebaliknya, terhubung ke internet dan lebih mudah digunakan untuk transaksi harian, tetapi lebih rentan terhadap serangan cyber.

3.Apa itu Multisignature (Multisig) dan bagaimana cara kerjanya?

Multisignature adalah fitur keamanan yang memerlukan lebih dari satu tkamu tangan digital untuk memvalidasi transaksi kripto. Ini membantu mencegah pengelolaan aset secara sepihak dan meningkatkan keamanan.

4.Bagaimana cara kerja Two-Factor Authentication (2FA) dalam kripto?

2FA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan dua bentuk verifikasi, seperti kata sandi dan kode yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi otentikasi, untuk mengakses akun atau melakukan transaksi.

5.Apa itu Rug Pull dalam dunia kripto?

Rug pull adalah jenis penipuan di mana pengembang proyek kripto menarik semua dana dari proyek setelah mendapatkan modal dari investor, menyebabkan nilai aset jatuh drastis dan investor kehilangan uang mereka.

 

Author: RB & AL