Triple Bottom Pattern: Strategi Investasi yang Menguntungkan
icon search
icon search

Top Performers

Triple Bottom Pattern dan Strategi yang Tepat saat Trading

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Triple Bottom Pattern dan Strategi yang Tepat saat Trading

triple bottom pattern

Daftar Isi

Ada banyak jenis strategi yang sering digunakan oleh para trader kripto, salah satunya adalah triple bottom pattern.

Pada dasarnya, triple bottom pattern merupakan salah satu jenis pola grafik yang penting untuk diketahui.

Nah, untuk lebih mengenal triple bottom pattern dan strategi yang sesuai, simak yuk ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Triple Bottom Pattern

apa itu tripple bottom pattern

Triple bottom pattern adalah pola grafik reversal bullish yang terdiri dari tiga bottom berurutan  serta neckline resistance dan muncul setelah adanya trend turun.

Adapun bentuk dari pola ini seperti dua kali huruf W. Hal itu karena triple bottom memproduksi perubahan tren ke sisi atas melalui interupsi atas trend penurunan harga.

Lazimnya, pola yang merupakan reversal utama ini akan tercipta dalam rentang waktu 3 sampai dengan 6 bulan. 

Pola ini pun sama seperti pola reversal lain seperti double bottom serta pola head and shoulders. 

Maka dari itu, selayaknya pola reversal lain, dalam hal ini harus ada tren yang ada (downtrend) maupun mendahului.

 Bentuk dari triple bottom pattern adalah tiga puncak di bawah level resistance atau neckline.

Sementara itu, puncak pertama muncul usai downtrend yang kuat, lalu retrace kembali ke neckline. 

Adapun triple bottom selesai terbentuk saat harga bergerak kembali ke neckline usai membentuk puncak ketiga. 

Ketika harga menembus neckline/level resistance setelah membentuk tiga puncak, pembalikan tren bullish sudah dapat dikonfirmasi.

Adapun dengan munculnya pola ini mengindikasikan posisi tren itu bisa menjadi momentum pembelian.

Pasalnya, posisi tren di triple bottom pattern telah sampai ke harga terendah dan setelahnya akan diprediksi terjadinya kenaikan/bull market.

Karakteristik Triple Bottom Pattern

Sementara itu, karakteristik triple bottom pattern, yakni terdapat tiga kali upaya seller yang gagal dengan berturut-turut dalam mendorong harga ke level support serta disertai terjadinya penurunan volume. 

Akan tetapi, lain dari triple top pattern, kegagalan ini malah membuat harga aset melampaui level resistance. 

Artinya, dapat dikatakan bahwa di pola triple bottom ini, pembeli berada di posisi pemenang dan hal itu membuat tren harga menjadi naik (bullish).

Cara Membaca Triple Bottom Pattern

Terkait cara membaca pola grafik triple bottom pattern, mari simak terlebih dahulu contoh gambarnya berikut ini:

cara membaca triple bottom pattern

Dari gambar di atas, pada dasarnya ada dua fase pada triple bottom pattern, yaitu sebagai berikut: 

1. Fase pembentukan dua kali huruf W

Seperti yang ditampilkan oleh angka 1, pergerakan harga ke titik atau posisi terendah sampai dengan mencapai level support.

Kemudian, ada dua kali upaya seller yang berupaya untuk mendorong harga ke level resistance, tetapi gagal, lalu pada akhirnya harga tetap jatuh pada posisi support. 

Seperti tergambar pada posisi angka 3 dan 5, kondisi itu pun terjadi secara berturut-turut.

Adapun angka 1, 3, dan 5 itulah yang lantas disebut sebagai triple bottom pattern. 

2. Fase bullish

Selanjutnya, grafik perdagangan akan naik hingga jauh melewati posisi level resistance. 

Fase tersebut dinamakan fase bullish dan lazimnya menjadi konfirmasi bahwa triple bottom pattern memang terbentuk dan bukan sebagai kesalahan interpretasi.

Aspek Pembentuk Triple Bottom Pattern

Aspek yang membentuk terjadinya pola triple bottom terdiri dari tiga, yakni sebagai berikut:

1. Durasi

Durasi adalah aspek pertama pembentuk triple bottom pattern. Untuk diketahui, pergerakan tren sangatlah cepat dan dalam hal ini, semua orang akan membeli/menjual dengan cepat.

Sementara itu, dalam mengambil keputusan, trader akan dipengaruhi oleh pergerakan trend yang tidak biasa/berubah dengan tiba-tiba dalam durasi yang panjang.

Penyebabnya adalah trader akan kesulitan untuk menentukan sebaiknya harus membeli atau menjual.

Di sisi lain, tren yang ada pada posisi rendah dalam durasi yang panjang akan mengakibatkan buyer kesulitan dalam memutuskan ini waktu yang pas untuk menjual dan masihkah tren masih akan terus bergerak turun.

Ketika trader mengambil keputusan untuk membeli dan berupaya untuk menekan tren ke area resistance, pada akhirnya pergerakan tren ini bisa menuju ke berbagai arah, baik turun maupun naik.

Nantinya, dari situlah triple bottom pattern bisa terbentuk sebelum kemudian mengalami bullish.

2. Volume

Aspek lainnya yang membentuk triple bottom pattern, yaitu banyaknya pembelian atau volume trading yang dilakukan oleh trader ketika tren terus bergerak ke bawah.

Karena tren yang sedang berada di posisi bawah, trader pun beramai-ramai membeli dalam volume yang banyak.

Kondisi ketika trader membeli dalam volume yang banyak ini dapat disebut sebagai breakout dan juga bisa membentuk pola triple bottom pattern.

3. Volatilitas

Terakhir, ada volatilitas yang juga menjadi aspek pembentuk triple bottom pattern.

Volatilitas sendiri berperan dalam mengukur variasi harga tren secara keseluruhan periode.

Volatilitas pada pengukuran ini akan menghitung perbandingan antara bearish atau bullish yang berupaya menekan harga ke bawah atau ke atas yang kemudian akan membentuk triple bottom pattern.

Kelebihan dan Kekurangan Triple Bottom Pattern

Di bawah ini adalah sejumlah kelebihan dan kekurangan triple bottom pattern yang perlu diketahui oleh trader, yakni sebagai berikut:

1. Kelebihan

  • Penggunaannya mudah

Pola ini mudah untuk diidentifikasi serta dipahami oleh para trader sehingga baik trader pemula sekalipun dapat memakai indikator ini.

  • Mampu memperlihatkan terjadinya pembalikan arah

Pola grafik ini dapat digunakan sebagai sinyal yang memperlihatkan pembalikan arah tren dari downtrend ke uptrend.

  • Dapat dipakai sebagai acuan entry buy

Pola triple bottom pattern bisa memperlihatkan pembalikan harga dari bearish ke bullish (bullish reversal), jadi ketika pola ini menggambarkan downtrend menuju uptrend, ia dapat dipakai sebagai acuan bagi entry buy.

2. Kekurangan

  • Perlu dikombinasikan dengan indikator lain

Saat dimanfaatkan sebagai acuan tunggal, pola pattern ini sulit untuk menghasilkan informasi yang akurat. Maka dari itu, pola ini mesti digunakan dengan indikator lainnya, misalnya Moving Average (MA) dan Relative Strength Index (RSI).

  • Tidak dapat menjadi acuan entry sell

Triple bottom pattern hanya dapat dipakai sebagai acuan entry buy sebab ia menunjukkan bullish reversal dan tidak dapat menjadi acuan bagi entry sell.

Cara Menggunakan Triple Bottom Pattern

Terkait cara menggunakan triple bottom pattern dalam cara trading, ada beberapa strategi yang harus diperhatikan oleh trader, yakni sebagai berikut:

1. Entry long position

Sebelum membuka posisi, trader pertama-tama harus memperhatikan fase perdagangan di pasar.

Pola ini ditandai dengan terjadinya tren turunnya harga dan volume perdagangan lalu diakhiri dengan trend naik.

Dalam hal ini, trader hanya boleh masuk ke posisi long saat harga sudah mencapai level resistance atau ketika pada perdagangan mulai terjadi tren naik  serta menyentuh level resistance di fase bullish. 

2. Menentukan stop loss 

Ada baiknya, stop loss ditentukan berdasarkan last bottom peaks atau posisi level terendah yang terakhir. 

Namun, sebaiknya menentukan stop loss pun dilakukan dengan melihat indikator lainnya, misalnya Fibonacci retracement level. 

3. Target harga

Idealnya, target harga yang dituju untuk meraih profit haruslah sama dengan jarak antara neckline dan bottom peaks. 

Adapun neckline adalah garis yang merupakan puncak resistance tiga kali berturut-turut dan sebagai pembatas antara tren turun dan naik di fase bullish. 

Contoh Triple Bottom Pattern

Terkait contoh pola triple bottom pattern, terdapat dua indikator yang bisa dikombinasikan, yakni indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) dan Fibonacci retracement levels.

1. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Triple bottom pattern yang digabungkan dengan indikator MACD akan menghasilkan persilangan di level yang tepat dengan harga yang menembus garis resistance bisa dengan lebih cepat ditemukan.

macd tripple bottom pattern

Mari simak contoh grafik di atas. Di situ, MACD untuk mendapatkan sinyal lain untuk pembalikan tren. 

Sebagaimana yang tampak di grafik tersebut, crossover MACD (Moving Average Convergence Divergence) terjadi ketika harga mencapai garis resistance dan hal itu membantu trader untuk melakukan konfirmasi atas pembalikan tren.

2. Fibonacci retracement levels

Indikator Fibonacci retracement levels bisa dimanfaatkan sebagai area support dan resistance utama.

fibonacci tripple bottom pattern

Mengacu pada contoh grafik perdagangan di atas, tampak bahwa harga berada pada posisi yang sama usai tiga kali gagal melewati garis resistensi.

Menariknya, penebusan harga terjadi pada Fibonacci 23,6% yang memang memiliki tujuan untuk mengkonfirmasi penembusan itu.

Kombinasi tersebut membuat stop loss bisa diletakkan pada level Fibonacci 0%, sementara target profit dapat ditempatkan di level 50%.

Disclaimer Triple Bottom Pattern

Saat menggunakan triple bottom pattern dalam trading, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  • Mengingat bahwa pola ini tercipta di akhir tren menurun, maka dari itu tren sebelumnya mesti menjadi tren turun.
  • Penting bagi trader untuk mencatat seluruh pengamatan, khususnya saat terlihat tiga rounding bottom. 
  • Posisi long hanya boleh dimasuki saat harga menembus level resistance/neckline.

Di sisi lain, meski menjadi salah satu indikator favorit yang sering dipakai oleh trader, tetapi penggunaan triple bottom pattern pada dasarnya harus sejalan dengan pemahaman terkait cara menggunakannya dengan tujuan untuk mendapatkan profit yang maksimal.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, triple bottom pattern adalah pola grafik reversal bullish yang terdiri dari tiga bottom berurutan  serta neckline resistance dan muncul setelah adanya trend turun.

Adapun bentuk dari pola ini seperti dua kali huruf W. Hal itu karena triple bottom memproduksi perubahan tren ke sisi atas melalui interupsi atas tren penurunan harga.

Untuk membaca pola ini, ada dua fase yang bisa diperhatikan, yakni fase pembentukan dua kali huruf W dan fase bullish.

Sementara itu, beberapa kelebihan dari pola grafik yang satu ini terletak pada penggunaannya yang mudah, mampu memperlihatkan terjadinya pembalikan arah, dan bisa digunakan sebagai acuan entry buy.

Nah, sekarang kamu sudah memahami apa itu pola triple bottom pattern dan strateginya.

Selanjutnya, kamu juga bisa membaca artikel menariknya seperti triple top pattern hingga falling wedge pattern di INDODAX Academy.

Yuk Investasi Kripto

Setelah memahami pola triple bottom pattern, kini waktunya bagi kamu untuk mulai berinvestasi aset kripto di INDODAX.

Namun, penting digarisbawahi kembali bahwa investasi crypto juga melibatkan risiko tinggi, termasuk volatilitas harga yang tinggi, ketidakpastian regulasi, dan risiko keamanan. 

Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam crypto atau aset lainnya, penting untuk melakukan riset dan konsultasi dengan profesional keuangan untuk memahami risiko dan keuntungannya.

Nah, untuk melakukan trading di INDODAX, Kamu bisa terlebih dahulu mendownload aplikasi INDODAX versi terbaru di Android maupun IOS.

Di dalamnya, tersedia beragam fitur yang nantinya akan membantu Kamu sebagai trader.

Kemudian, Kamu tinggal masuk ke halaman market INDODAX lalu melalukan transaksi jual beli aset kripto dengan mudah langsung dari genggaman.

Yuk, mulai trading sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!